Kehidupan seseorang pada umumnya penuh dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu. Perilaku seseorang dan munculnya berbagai kebutuhan disebabkan oleh berbagai dorongan dan minat. Seberapa banyak dorongan-dorongan dan minat seseorang itu terpenuhi merupakan dasar dari pengalaman emosionalnya. Perjalanan kehidupan tiap-tiap orang tidak selalu sama, kehidupan mereka masing-masing berjalan menurut polanya masing-masing. Seseorang yang pola kehidupannya berlangsung mulus, dimana dorongan-dorongan dan keinginan dapat terpenuhi, ia cenderung memiliki perkembangan emosi yang stabil dan dengan demikian dapat menikmati hidupnya. Tetapi sebaliknya, jika dorongan dan keinginan tidak terpenuhi, sangat dimungkinkan perkembangan emosionalnya mengalami gangguan.
Perbuatan atau perilaku kita sehari-hari pada umunya disertai oleh perasaan perasaan tertentu seperti perasaan senang atau tidak senang. Perasaan tersebut disebut dengan warna afektif. Namun emosi dan perasaan adalah dua hal yang berbeda. Tetapi perbedaan antara keduanya tidak dapat dinyatakan dengan tegas. Emosi dan perasaan merupakan suatu gejala emosional yang secara kualitatif berkelanjutan, akan tetapi tidak jelas batasnya. Jadi emosi adalah pengalaman afektif yang disertai dengan penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang nampak.
0 comments:
Post a Comment