SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Friday, 21 October 2016

Anak Berkebutuhan Khusus - Autisme

1. DEFINISI AUTISME


     Menurut wikipedia, Autisme adalah kelainan perkembangan sistem saraf pada seseorang yang kebanyakan diakibatkan oleh faktor hereditas dan kadang-kadang telah dapat dideteksi sejak bayi berusia 6 bulan. Sedangkan menurut kompasiana, Autisme adalah gangguan perkembangan nerobiologi yang berat yang terjadi pada anak sehingga menimbulkan masalah pada anak untuk berkomunikasi dan berelasi (berhubungan) dengan lingkungannya. Sedangkan menurut amazine, Autisme adalah gangguan perkembangan kompleks akibat terjadinya gangguan pada saraf komunikasi dan perilaku.

2. CIRI-CIRI AUTISME

       Berikut merupakan kriteria atau ciri-ciri ABK tipe autisme, antara lain :

1. Memiliki gangguan pada interaksi sosial
     Anak dengan gangguan autis memiliki hambatan tentang bagaimana berinteraksi atau berhubungan dengan orang lain, termasuk keterampilan seperti berbagi (sharing) dan bergiliran (turn taking), mengerjakan tugas (attending to task). Anak dengan gangguan autis memiliki kesulitan yang besar untuk belajar memberi dan menerima (take and give) dalam hubungan interaksi dengan orang di sekelilingnya. Mereka tampak tidak tertarik untuk berinteraksi dengan orang lain, dan mereka nampak lebih suka menyendiri dan berinteraksi dengan obyek. Banyak anak dengan gangguan autis nampak memiliki kesulitan besar untuk belajar meminta dan memberi (take and give) dalam interaksi sehari-hari.

2. Memiliki gangguan komunikasi
    Anak dengan gangguan autistic kebanyakan tidak bisa bicara, dan mereka tidak bisa mengkompensasikan ketidakmampuan bicaranya dengan bahasa lain seperti bahasa isyarat. Kalaupun ada anak dengan gangguan autist bisa bicara, mereka mengulang kata-kata yang diucapkan orang lain, mereka mengalami kesulitan dalam mempergunakan kata sambung, tidak dapat menggunakan kata – kata secara fleksibel atau mengungkapkan ide.

3. Memiliki gangguan imajinasi
    Gangguan pada imajinasi ini menyebabkan anak kesulitan dalam hal aktivitas dan bermain, sehingga bermain dan beraktivitas berbeda dengan orang/anak lain, misalnya hanya mencontoh dan mengikuti suatu hal secara kaku dan berulang-ulang.

4. Memiliki pola perilaku yang repetitif (berulang-ulang)
     Beberapa di antaranya anak autis ada yang tidak 'berbicara' sedangkan beberapa lainnya mungkin terbatas bahasanya sehingga sering ditemukan mengulang-ulang kata atau kalimat.


3. KARAKTERISTIK AUTISME

Autisme didiagnosis setelah dokter mengamati perilaku dan perkembangan anak. Beberapa indikator umum diantaranya meliputi:

1. Pola Perilaku

    Repetitif atau senang melakukan gerakan tubuh yang berulang seperti mengelilingi benda tertentu, berjalan, menjentikkan jari, resistensi terhadap perubahan hal rutin, sensitivitas tinggi terhadap rangsangan sensorik seperti sentuhan, suara, rasa, atau cahaya. Menghindari kontak mata dan seringkali memberikan respon yang tidak tepat, baik dengan kata-kata atau pun suara. Terkadang anak mengalami kesulitan tidur dan mengendalikan emosi serta mengarah pada perilaku agresif terhadap diri sendiri maupun orang lain.


2. Ketidakmampuan dalam Berkomunikasi

     Perkembangan pola bicara yang kurang serta keterampilan penggunaan bahasa yang minim menjadikan anak autisme kurang mampu melakukan interaksi sosial. Anak autis cenderung menyendiri dan menarik diri dari lingkungan sosialnya

3. Keterlambatan Perkembangan Keterampilan Motorik

     Anak autis menunjukkan resistensi terhadap pembelajaran dan interaksi bermain dengan teman sebaya.Anak autis kesulitan dalam meniru keterampilan yang diajarkan serta memiliki imajinasi yang sulit untuk diekspresikan.


4. PENANGANAN AUTISME

Penanganan autisme bertujuan untuk mengembangkan kemampuan para penyandang semaksimal mungkin agar mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari. Beberapa langkah penanganan yang umumnya dianjurkan adalah:

- Terapi perilaku dan komunikasi
   Ini dilakukan agar penyandang autisme lebih mudah beradaptasi. Contoh terapinya adalah terapi perilaku kognitif atau Cognitive Behavioural Therapy (CBT).

- Terapi keluarga 
      Ini dilakukan agar orang tua atau saudara bisa belajar cara berinteraksi dengan penyandang autisme sehingga tidak takut terhadap perbedaan yang terjadi pada penyandang autisme.

- Pemberian obat-obatan
     Walau tidak bisa menyembuhkan autisme, obat-obatan mungkin diberikan guna mengendalikan gejala-gejala tertentu. Contohnya, antidepresan untuk mengendalikan gangguan kecemasan, penghambat pelepasan selektif serotonin (SSRI) untuk menangani depresi, melatonin untuk mengatasi gangguan tidur, atau obat anti-psikotik untuk menangani perilaku yang agresif dan membahayakan.

- Terapi psikologi
     Penanganan ini dianjurkan apabila penyandang autisme juga mengidap masalah kejiwaan lain, seperti gangguan kecemasan.



SUMBER :

Wikipedia. Autisme. Di akses pada hari sabtu 22 Oktober 2016
Kompasiana. Definisi Autisme. Di akses pada hari sabtu 22 Oktober 2016
Oshomdijah. Identifikasi Anak dengan Gangguan Autis. http://oshomdijah.blogspot.co.id/
Amazine. 3 Karakteristik Umum dan 5 Gejala Autisme pada Anak. http://www.amazine.co/22610/3-karakteristik-umum-5-gejala-autisme-pada-anak/
Alo Dokter. Pengobatan Autisme. http://www.alodokter.com/autisme/pengobatan

0 comments:

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace