SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Friday 11 July 2014

Makalah Peningkatan Mutu Guru


KATA PENGANTAR


     Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Profesi Pendidikan yang berjudul “Peningkatan Mutu Guru selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas bagi mahasiswa UNISMA Bekasi dalam mengikuti perkuliahan Profesi Pendidikan. Makalah ini berisikan tentang informasi pengetahuan-pengetahuan yang menyangkut tentang upaya meningkatkan mutu guru agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih berkualitas.
     Untuk meningkatkan kualitas dalam makalah kami, kiranya kami membutuhkan kritik dan saran untuk pembaca. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat dan Allah meridhoi usaha kami Amin .




                                                                                                Bekasi,  18 April 2014


                                                                                                            Penyusun




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
 ...................................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN...........................................................................................................2
1.    LATAR BELAKANG.. 2
2.    PERUMUSAN MASALAH.. 3
3.    TUJUAN PEMBAHASAN
 .. 3
BAB II : PEMBAHASAN.......................................................................................................4
1.    GURU TERHADAP PENDIDIKAN.. 4
2.    FAKTOR PENYEBAB KUALITAS GURU MENURUN.. 5
3.    KENDALA, PERAN, DAN USAHA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU   7
4.    UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU.. 7
5.    STRATEGI PENINGKATAN MUTU GURU
 .. 10
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN.. 12
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................14





BAB I

PENDAHULUAN



1.  Latar Belakang


     Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun antar bangsa. Dalam pendidikan dipengaruhi oleh faktor majemuk, yaitu faktor yang satu saling berpengaruh terhadap faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru, karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu gurunya.
     Guru dikenal sebagai ‘hidden curriculum’ atau kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi seorang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran. Bagi sebagian besar orangtua siswa, sosok pendidik atau guru masih dipandang sebagai wakil orangtua ketika anak-anaknya tidak berada di dalam keluar.
     Guru adalah seorang pengajar yang wajib ditiru dan dihormati oleh setiap peserta didik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru sangat penting peranannya dalam penyelenggaraan tersebut, pasalnya semua materi pengajaran yang ada di setiap sekolah semuanya disampaikan olah guru. Dan agar suatu setiap penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar maka dibutuhkanlah guru yang berkualitas.
      Memang kualitas guru yang baik dan cemerlang akan membawa dampak yang baik pula pada kualitas pendidikan di indonesia. Dan dalam hal ini pemerintah memang harus mengupayakan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan demi meningkatkan kualitas guru agar lebih baik.
Pada saat ini memang kualitas guru agaknya menurun. Ini di karenakan pemerintah yang kurang peduli akan nasib para guru, disamping itu gaji yang rendah, juga masalah atau kesibukan pribadi yang selalu mendera nasib para guru. Sehingga ini akan berdampak pula pada penurunan kualitas pendidikan di indonesia. Dalam makalah ini kami akan membahas cara upaya dalam meningkatkan kualitas guru.

2. Perumusan Masalah

      Berdasarkan latar belakang di atas tersebut perlu kiranya kami dapat membuat perumusan masalah sebagai pendukung dan panduan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
    a. Bagaimana konsep guru terhadap pengaruh pendidikan?
    b. Sebutkan faktor penyebab kualitas mutu guru menurun?
    c. Apa saja kendala, peran, dan usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu guru?
    d. Upaya apa saja yang ditempuh dalam peningkatan mutu guru?
    e. Strategi apa saja yang digunakan dalam peningkatan mutu guru?

3. Tujuan Pembahasan

     Berdasarkan perumusan masalah yang akan di tanyakan sebagai panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya memerlukan tujuan pembahasan sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun tujuan pembahasan sebagai berikut :
   a. Menjelaskan tentang konsep guru tergadap pengaruh pendidikan
   b. Menyebutkan faktor penyebab kualitas mutu guru menurun
   c. Menjelaskan kendala, peran dan usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu guru
   d. Menjelaskan upaya yang ditempuh dalam peningkatan mutu guru
   e. Menjelaskan strategi yang digunakan dalam peningkatan mutu guru



BAB II

PEMBAHASAN


 

1. GURU TERHADAP PENDIDIKAN

     Menghadapi pesatnya persaingan pendidikan di era global ini, semua pihak perlu menyamakan pemikiran dan sikap untuk mengedepankan dalam peningkatan pendidikan. Pihak-pihak yang ikut bertanggung jawab dalam pendidikan yaitu pemerintah, masyarakat, pendidik serta semua subsistem bidang pendidikan. Dari pihak yang disebutkan di atas, dalam pembahasan tulisan ini yang disoroti hanya masalah “guru”, sebab guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem pendidikan.
      Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan di sekolah yang lebih baik. Menjadi guru merupakan profesi yang penuh dengan tantangan, disamping itu pula guru berhadapan dengan tuntutan kualitas profesi, amanah dari orang, masyarakat, pemerintah karena guru tetap dianggap memiliki akuntabilatas atas keberhasilan pembelajaran akademis siswa.
     Guru juga berhadapan dengan tuntutan perubahan yang begitu cepat, seperti informasi yang begitu mudah diakses melalui internet yang sudah berang tentu akan mengubah aspek-aspek pendidikan konpensional yang selama ini ditekuni. Hal ini, tentu saja akan memaksa para guru untuk mengubah model dan metode belajar–mengajar yang selama ini ditekuni serta materi dan jenis tugas-tugas yang diberikan kepada murid.
Permasalahan guru di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah mutu guru yang masih belum memadai dan jelas. Hal ini ikut menentukan mutu pendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional kita yang rendah, menurut beberapa pakar pendidikan, salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya mutu guru itu sendiri di samping faktor-faktor yang lain.

2. FAKTOR PENYEBAB KUALITAS GURU MENURUN

Faktor-faktor apa sajalah yang menyebabkan penurunan kualitas guru?
      Penurunan kualitas guru memang disebabkan oleh sejumlah faktor-faktor, dan memang faktor-faktor tersebutlah yang mengakibatkan pada penurunan kualitas dan kinerja guru. Dalam masalah ini faktor-faktor yang menyebabkan pada penurunan kualitas guru yaitu :

A. Kurang pedulinya pemerintah akan nasib para guru
       Kurang pedulinya pemerintah akan nasib guru memang sangat mempengaruhi kualitas dan kinerja guru. Ini di karenakan bilamana pemerintah tidak peduli akan nasib kehidupan para guru, maka kondisi ekonomi para gurupun juga akan tidak stabil. Dan ini juga akan berdampak pada kualitas guru itu sendiri ketika mengajar dikelas. Terutama kurang pedulinya pemerintah terhadap guru honorer yang selama 10 tahun masih gigit jari.
B. Banyaknya guru yang kurang mengenal tentang teknologi
    Kemajuan teknologi informasi yang hebat dan menjamurnya perangkat teknologi informasi tidak serta merta membuat para guru melek teknologi. Tidak sedikit dari mereka yang tetap gagap teknologi atau gaptek. Banyaknya guru yang kurang mengenal teknologi, ini memungkinkan para guru untuk sulit berpikir lebih maju, pasalnya teknologi ini sangat penting dalam menunjang karir seorang guru dalam meningkatkan kualitasnya untuk mengajar.
C. Penghasilan atau gaji guru yang rendah
     Gaji yang rendah, ini nampaknya juga akan menghambat peningkatan kualitas pada guru, karena penghasilan atau gaji yang rendah, itu akan mempengaruhi dan mengganggu konsentrasi para guru saat mengajar.
D. Banyaknya masalah pribadi yang dialami oleh para guru
     Banyaknya masalah pribadi yang mendera para guru, ini berakibat guru akan cenderung lebih fokus dalam memikirkan masalah pribadi tersebut, sehingga ini akan mengakibatkan penghambatan pada proses kelancaran kegiatan belajar mengajar di sekolah.
E. Kendala pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru
     Dalam proses pengupayaan meningkatkan kualitas guru. Belum tentu pengupayaan tersebut akan terus berjalan lancar. Dalam hal ini pemerintah pasti akan menjumpai sejumlah kendala yang dapat menghambat dari proses peningkatan kualitas guru, salah satunya yaitu soal dana. Memang dalam upaya meningkatkan kualitas guru dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Ini dikarenakan banyaknya jumlah guru yang tersebar di indonesia, maka dari itu pemerintah harus cermat dan tepat dalam urusan penggunaan dana ini. Agar pengupayaan peningkatan kualitas guru dapat berjalan dengan lancar.
F. Peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas guru
      Peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas guru amat penting, pasalnya pemerintahlah yang paling bertanggung jawab atas nasib para guru. Jadi apabila pemerintah lengah atau gagal dalam mengurus nasib para guru, maka ini juga akan berdampak tidak baik pada kualitas dan kinerja guru.
G. Usaha yang harus dilakukan pemerintah demi maningkatkan kualitas guru
     Dari kenyataannya pada saat ini kondisi pendidikan kita payah maka kualitas guru tentunya tidak akan jauh berbeda. Kondisi pendidikan akan sama payahnya jika kita bicara tentang kualifikasi guru-guru yang ada saat ini. Padahal kita sepakat bahwa hanya dengan memiliki guru-guru yang berkualitaslah kita baru akan bisa memperbaiki kualitas pendidikan kita secara mendasar dan menyeluruh.
      Lantas bagaimana usaha pemerintah dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas para guru. sebagai suatu terobosan untuk memperbaikinya meskipun harus kita akui bahwa usaha untuk meningkatkan penghasilan mereka adalah suatu usaha yang juga sangat mendasar. Secara mendasar dapat kita katakan bahwa dengan meningkatnya penghasilan mereka maka mereka akan bisa lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas mengajar mereka. Disamping itu pemerintah juga harus memperbaiki sistem kinerja guru yang buruk agar lebih profesional. Dan dengan usaha - usaha seperti itu maka kualitas guru dapat meningkat.

3. KENDALA, PERAN, DAN USAHA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU

a. Kendala pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru.
      Dalam proses pengupayaan meningkatkan kualitas guru. Belum tentu pengupayaan tersebut akan terus berjalan lancar. Dalam hal ini pemerintah pasti akan menjumpai sejumlah kendala yang dapat menghambat dari proses peningkatan kualitas guru, salah satunya yaitu soal dana. Memang dalam upaya meningkatkan kualitas guru dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Ini dikarenakan banyaknya jumlah guru yang tersebar di indonesia, maka dari itu pamerintah harus cermat dan tepat dalam urusan penggunaan dana ini. Agar pengupayaan peningkatan kualitas guru dapat berjalan dengan lancar
b. Peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas guru.
     Peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas guru amat penting, pasalnya pemerintahlah yang paling bertanggung jawab atas nasib para guru. Jadi apabila pemerintah lengah atau gagal dalam mengurus nasib para guru, maka ini juga akan berdampak tidak baik pada kualitas dan kinerja guru.
c. Usaha yang harus dilakukan pemerintah demi maningkatkan kualitas guru.
     Dari kenyataannya pada saat ini kondisi pendidikan kita payah maka kualitas guru tentunya tidak akan jauh berbeda. Kondisi pendidikan akan sama payahnya jika kita bicara tentang kualifikasi guru-guru yang ada saat ini. Padahal kita sepakat bahwa hanya dengan memiliki guru-guru yang berkualitaslah kita baru akan bisa memperbaiki kualitas pendidikan kita secara mendasar dan menyeluruh.
      Lantas bagaimana usaha pemerintah dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas para guru. sebagai suatu terobosan untuk memperbaikinya meskipun harus kita akui bahwa usaha untuk meningkatkan penghasilan mereka adalah suatu usaha yang juga sangat mendasar. Secara mendasar dapat kita katakan bahwa dengan meningkatnya penghasilan mereka maka mereka akan bisa lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas mengajar mereka. Disamping itu pemerintah juga harus memperbaiki sistem kinerja guru yang buruk agar lebih profesional. Dan dengan usaha - usaha seperti itu maka kualitas guru dapat meningkat.

4. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU

a. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
         Upaya peningkatan mutu pendidikan dipengaruhi oleh faktor majemuk. Faktor yang satu saling berpengaruh terhadap faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru, karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi oleh mutu gurunya. Guru dikenal sebagai 'hidden currickulum' atau kurikulum tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran. Bagi sebagian besar orangtua siswa, sosok pendidik atau guru masih dipandang sebagai wakil orangtua ketika anak-anaknya tidak berada di dalam keluarga.
      Pada era teknologi informasi, guru memang tidak lagi dapat berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan ilmu pengetahuan. Peran guru telah berubah lebih menjadi fasilitator, motivator, dan dinamisator bagi peserta didik. Dalam era teknologi informasi peserta didik dengan mudah dapat mengakses informasi apa saja yang tersedia melalui internet. Dalam kondisi seperti itu, maka guru diharapkan dapat memberikan peran yang lebih besar untuk memberikan rambu-rambu etika dan moral dalam memilih informasi yang diperlukan. Dengan kata lain, peran pendidik tidak dapat digantikan oleh apa dan siapa, serta dalam era apa saja. Untuk dapat melaksanakan peran tersebut secara efektif dalam proses pendidikan, pendidik dan tenaga kependidikan harus ditingkatkan mutunya dengan skenario yang jelas.
 
B. Peningkatan Gaji dan Kesejahteraan Guru
      Mohammad Surya (Ketua Umum Pengurus Besar PGRI), menyatakan dengan tegas bahwa "semua keberhasilan agenda reformasi pendidikan pada akhirnya ditentukan oleh unsur yang berada di front terdepan, yaitu guru. Hak-hak guru sebagai pribadi, pemangku profesi keguruan, anggota masyarakat dan warga negara yang selama ini terabaikan, perlu mendapat prioritas dalam reformasi". Hak utama pendidik yang harus memperoleh perhatian dalam kebijakan pemerintah adalah hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan standar upah yang layak, bukan 'upah minimum'. Kebijakan "upah minimun" boleh jadi telah menyebabkan pegawai bermental kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi. Itulah sebabnya, maka langkah pertama peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan adalah memberikan kesejahteraan guru dengan gaji yang layak untuk kehidupannya.
      Langkah pertama ini dinilai amat vital dan strategis untuk meningkatkan mutu pendidik dan tenaga kependidikan. Mengapa? Setidaknya ada dua alasan. Pertama, dari lima syarat pekerjaan dapat disebut sebagai profesi, yang masih belum terpenuhi secara sempurna adalah gaji dan kompensasi dari pelaksanaan peran sebagai profesi. Kelima syarat pekerjaan sebagai profesi adalah;
1. Bahwa pekerjaan itu memiliki fungsi dan signifikansi bagi masyarakat,
2. Bahwa pekerjaan itu memerlukan bidang keahlian tertentu,
3. Bidang keahlian itu dapat dicapai dengan melalui cabang pendidikan tertentu
4. Bahwa pekerjaan itu memerlukan organisasi profesi dan adanya kode etik tertentu,
    dan kemudian,
5. Bahwa pekerjaan tersebut memerlukan gaji atau kompensasi yang memadai agar
    pekerjaan itu dapat dilaksanakan secara profesional.
        Dari kelima syarat tersebut, yang masih belum terpenuhi sepenuhnya adalah syarat yang kelima, yakni gaji dan kompensasi yang memadai. Alasan kedua, karena peningkatan gaji dan kesejahteraan merupakan langkah yang memiliki dampak yang paling berpengaruh (multiplier effects) terhadap langkah-langkah lainnya. Kalau perlu, agar langkah pertama tersebut tidak menjadikan iri bagi pekerjaan lainnya, kenaikan gaji dapat dilakukan secara menyeluruh dan bertahap. Hal ini terkait dengan maraknya tindak korupsi yang telah mencapai tingkat yang berbahaya seperti virus yang telah menjangkiti semua aspek kehidupan manusia.
C. Membangun Sistem Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Serta Sistem
    Penjaminan Mutu Pendidikan 
       Sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pembangunan sistem sertifikasi pendidik dan tenaga Kependidikan serta sistem penjamin mutu pendidikan merupakan langkah yang amat besar, yang akan memberikan dukungan bagi pelaksanaan langkah pertama, yang juga sangat berat, karena terkait dengan anggaran belanja negara yang sangat besar. Penataan sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan tidak boleh tidak harus dilakukan untuk menjamin terpenuhinya berbagai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.
       Prasyarat yang harus dipernuhi sebagai berikut; untuk pendidik yang akan diangkat menjadi PNS harus diterapkan standar minimal kualifikasi pendidikan. Sementara bagi guru yang sudah memiliki pengalaman tidak perlu dituntut untuk memenuhi standar ijazah tersebut, karena hanya akan menyebabkan terjadinya apa yang disebut dengan 'jual beli ijazah' yang juga dikenal dengan 'STIA' atau 'sekolah tidak ijazah ada'. Yang diperlukan bagi mereka adalah pendidikan profesi dan sistem diklat berjenjang yang harus dihargai setara dengan kualifikasi pendidikan tertentu. Jika sistem sertifikasi ini telah mulai berjalan, maka sistem kenaikan pangkat bagi pendidik dan tenaga kependidikan sudah waktunya disesuaikan. Kenaikan pangkat pendidik dan tenaga kependidikan bukan semata-mata sebagai proses administrasi semata-mata, melainkan lebih merupakan proses penting dalam sertifikasi yang berdasarkan kompetensi.

5. STRATEGI PENINGKATAN MUTU GURU

       Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai tenaga kependidikan, maka profesi guru harus memiliki dan menguasai perencanaan kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik.
     Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan pengajaran tetapi menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi tantangan kehidupan di masyarakat. Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki perencanaan (planing) pengajaran yang cukup matang. Perencanaan pengajaran tersebut erat kaitannya dengan berbagai unsur seperti tujuan pengajaran, bahan pengajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian integral dari keseluruhan tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran.
      Secara umum terdapat beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam lingkungan kependidikan dengan tujuan bahwa peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan akan behasil melalui strategi- strategi berikut ini :

1. Evaluasi diri
      Evaluasi diri sebagai langkah awal bagi setiap sekolah yang ingin, atau menerncanakan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan ini dimulai dengan curah pendapat yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan seluruh staf, dan diikuti juga anggota komite sekolah.
     Kegiatan evalusi diri ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sekolah saat ini dalam segala aspeknya (seluruh komponen sekolah), kemajuan yang telah dicapai, maupun masalah-masalah yang dihadapi ataupun kelemahan yang dialami. Kegiatan evaluasi diri ini juga merupakan refleksi/mawas diri, untuk membangkitkan kesadaran / keprihatinan akan penting dan perlunya pendidikan yang bermutu, sehingga timbul komitmen bersama untuk meningkatkan mutu sense of quality, serta merumuskan titik tolak point of departure bagi sekolah/madrasah yang ingin atau akan mengembangkan diri terutama dalam hal mutu.
     Titik awal ini penting karena sekolah yang sudah berjalan untuk memperbaiki mutu, mereka tidak berangkat dari nol, melainkan dari kondisi yang dimiliki.
2. Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan
     Bagi pihak sekolah yang baru berdiri atau baru didirikan, perumusan visi dan misi serta tujuan merupakan langkah awal / pertama yang harus dilakukan yang menjelaskan kemana arah pendidikan yang ingin dituju oleh para pendiri/ penyelenggara pendidikan. Dalam kasus sekolah/madrasah negeri kepala sekolah bersama guru mewakili pemerintah kab/kota sebagai pendiri dan bersama wakil masyarakat setempat ataupun orang tua siswa harus merumuskan kemana sekolah kemasa depan akan dibawa, sejauh tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional seperti tercantum dalam UU Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
     Kondisi yang diharapkan / diinginkan dan diimpikan dalam jangka panjang itu, kalau dirumuskan secara singkat dan menyeluruh disebut visi. Keadaan yang diinginkan tersebut hendaklah ada kaitannya dengan idealisme dan mutu pendidikan . Idealisme disini dapat berkaitan dengan kebangsaan, kemanusiaan, keadilan, keluhuran budi pekerti, ataupun kualitas pendidikan sebagaimana telah didefinisikan sebelumnya. Sedangkan misi, merupakan jabaran dan visi atau merupakan komponenkomponen pokok yang harus direalisasikan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, misi merupakan tugas-tugas pokok yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi.
     Tujuan merupakan tahapan antara, atau tonggak tonggak penting antara titik berangkat (kondisi awal) dan titik tiba tujuan akhir yang rumusannya tertuang dalam dalam bentuk visi-misi. Tujuan-tujuan antara ini sebagai tujuan jangka menengah kalau tiba saatnya berakhir (tahun yang ditetapkan ) akan disusul dengan tujuan berikutnya, sedangkan visi dan misi (relatif/pada umumnya)masih tetap. Tujuan (jangka menengah), dipenggal-penggal menjadi tujuan tahunan yang biasa disebut target/sasaran, dalam formulasi yang jelas baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Tujuan-tujuan jangka pendek (1 tahun) inilah yang rincian persiapannya dalam bentuk perencanaan.
3. Perencanaan
     Perencanaan pada tingkat sekolah adalah kegiatan yang ditujukan untuk menjawab : apa yang harus dilakukan dan bagaimana melakukannnya untuk mewujudkan tujuan (tujuan-tujuan) yang telah ditetapkan / disepakati pada sekolah yang bersangkutan, termasuk anggaran yang diperlukan untuk membiayai kegiatan yang direncanakan.
      Dengan kata lain perencanaan adalah kegiatan menetapkan lebih dulu tentang apa-apa yang harus dilakukan, prosedurnya serta metode pelaksanaannya untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau satuan organisasi. Perencanaan oleh sekolah merupakan persiapan yang teliti tentang apa-apa yang akan dilakukan dan skenario melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam bentuk tertulis. Dikatakan teliti karena ia harus menjelaskan apa yang akan dilakukan, seberapa besar lingkup cakupan kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan, bagaimana, kapan dan berapa perkiraan satuan-satuan biayanya, serta hasil seperti apa yang diharapkan.
4. Pelaksanaan
     Apabila kita bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen yang umumnya kita kenal sebagai fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/penggerakkan atau pemimpinan dan kontrol/pengawasan serta evaluasi, maka langkah pertama sampai dengan ketiga dapat digabungkan fungsi perencanaan yang secara keseluruhan (untuk sekolah) sudah dibahas. Didalam pelaksanaan tentu masih ada kegiatan perencanaan-perencanaan yang lebih mikro (kecil) baik yang terkait dengan penggalan waktu (bulanan,semesteran, bahkan mingguan), atau yang terkait erat dengan kegiatan khusus, misalnya menghadapi lomba bidang studi, atau kegiatan lainnya.
     Tahap pelaksanaan, dalam hal ini pada dasarnya menjawab bagaimana semua fungsi manajemen sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain dan dengan sumber daya yang ada, dapat berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan efisien). Pelaksanaan juga dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah direncanakan.

BAB III

PENUTUP


A. KESIMPULAN

1.    Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan upaya peningkatan mutu pendidiknya dan tenaga kependidikannya. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa dimulai dengan peningkatan butu pendidik dan tenaga kependidikannya.
2.     Upaya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tidak dapat dilepaskan dengan aspek-aspek penting sebagai berikut: (1) gaji dan standar kesejahteraan yang layak untuk kehidupannya, (2) standar kualifikasi, (3) standar kompetensi dan upaya peningkatannya, (4) sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependiikan dan alih profesi yang tidak memenuhi standar kompetensi, (4) seleksi/rekruitmen yang jujur dan transparan, (5) standar pembinaan karir, (6) penyiapan calon pendidik dan tenaga kependidikan yang selaras dengan standar kompetensi, dan lebih menekankan praktik dan dengan teori yang kuat, (7) sistem diklat di lembaga inservice training dan pendidikan profesi di LPTK, dan (8) pemberdayaan organisasi pembinaan profesional seperti KKG, MGMP, MKKS, dan MKPS, yang perlu diberdayakan. Mudah-mudahan.
3.    Semoga melalui sumbangan pemikiran dalam peningkatann mutu pendidik dan tenaga kependidikan dapat terus ditingkatkan sehingga tercapai Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif melalui upaya mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu, dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global.





DAFTAR PUSTAKA


Kunandar. Guru Profesional:Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan Dan Sukses
                Dalam Sertifikasi Guru Jakarta: Raja Grafindo persada,.2007
Rosyada,Dede Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah Model Pelibatan Masyarakat
                Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2004
Uzer Usman, Moch. Menjadi Guru Profesional.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.2005
http://thebestofeducation.wordpress.com/makalah/bab-ii-kajian-teori/peningkatan-kualitas-tenaga-pendidik/
http://sinungcuaemblogspot.blogspot.com/2011/01/-upaya-meningkatkan-kualitas.html
http://hermawanwahyusetiadi.blogspot.com/2013/02/makalah-upaya-peningkatkan-kompetensi.html
http://nurlaesahijamaludin.blogspot.com/

4 comments:

Neng & Teteh said...

Terima kasih buat Artikel tentang Kesejahteraan Guru yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin Kabar Guruku buat semua pengunjung laman ini.

Aunillah said...

Terima kasih buat artikel tentang Guru Gaptek Memanfaatkan IT yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin INFO SEKOLAH DAN PENDIDIKAN buat semua pengunjung laman ini.
Reportase Guru Berbagi kabar tentang Dunia Guru, lowongan kerja, tunjangan, pendidikan, Info sekolah, Honorer, Beasiswa serta masih banyak lagi informasi terkini seperti:
Cara Cek Status Inpassing Guru
Panduan Juknis Penulisan Ijazah Lengkap
Faktor Penyebab Gagal Seleksi Tes CPNS
Video Panduan Upload Data Siswa
Cara Kemendikbud Atasi Bencana Kabut Asap
Himbauan Kemendikbud Jelang Pelaksanaan UKG Online
Nilai Hasil UKG
Sekolah Pecontohan Pelaksanaan UN CBT
Info Tumbuh Kembang Anak

Unknown said...

As. MbaK rIMA bAGUS MAKALAHNYA , SY IJIN MENGCOPY YA , SMGA BERMANFAAT SY UCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH PADA MBAK RIMA WS.

Unknown said...

Walaikumsalam, silahkan pak. Semoga bermanfaat

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace