SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Sunday 9 July 2017

Kelebihan dan Kelemahan Metode Latihan (Drill)

    Kelebihan dan Kelemahan Metode Latihan (Drill)
Setiap metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian pula dengan metode drill. Dalam kegiatan belajar menggunakan metode drill dengan cara memberikan latihan secara berulang-ulang sehingga siswa memiliki kemahiran dan keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari, serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan.
Menurut Bahri (2010:96), menyatakan bahwa kelebihan metode latihan (drill), sebagai berikut :
1)   Untuk memperoleh kecakapan motorik seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata, kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olahraga;
2)   Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlahkan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya;
3)   Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya;
4)   Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan;
5)   Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

Menurut Bahri (2010:96), menyatakan bahwa kelemahan metode latihan (drill), sebagai berikut :
1)   Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian;
2)   Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan;
3)   Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan;
4)   Membentuk kebiasaan yang kaku dan mudah membosankan;
5)   Dapat menimbulkan verbalisme.

Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dipahami bahwa metode drill memiliki kelebihan dan kelemahan seperti metode-metode lainnya. Kelebihan metode drill akan memberikan pengaruh pengaruh positif terhadap siswa untuk memperoleh kecakapan motorik, mental dan juga kecakapan dalam bentuk asosiasi serta menimbulkan terjadianya pembiasaan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan .
Sedangkan kelemahan metode drill adalah pelaksanaan metode hanya dilakukan secara berulang-ulang yang cenderung akan menghambat bakat dan inisiatif siswa. Siswa tidak dapat mengembangkan pemikirannya karena telah diarahkan oleh guru agar siswa melakukan proses belajar sesuai dengan rancangan guru. Hal yang dilakukan berulang-ulang akan bersifat monoton dan membuat siswa merasa jenuh dan bosan.

5.    Cara Mengatasi Kelemahan Metode Latihan (Drill)
Agar kelemahan yang ditimbulkan oleh metode drill tidak berdampak besar, maka perlu diperhatikan beberapa cara mengatasi kelemahan metode drill, yaitu :
1)   Janganlah guru menuntut siswa untuk suatu respon yang sempurna, suatu reaksi yang tepat atau suatu reproduksi yang baik. Pada tahap permulaan suatu latihan, berikan dulu siswa untuk melakukan suatu penyesuaian pada situasi metode drill yang sedang dialaminya;
2)   Memberitahu adanya penyesuaian dinamis bahwa latihan secara berulang-ulang dapat menimbulkan rasa percaya diri karena telah memiliki keterampilan khusus yang berguna kelak dikemudian hari
3)   Guru harus memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi latihan seperti menanyakan minat intrinsik siswa sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira
4)   Memperhitungkan waktu latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan tetapi sering dilakukan pada kesempatan yang lain.

5)   Proses latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses perbedaan individual: a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu tidak perlu sama, dan b) perlu diberikan perorangan dalam rangka menambah latihan kelompok;

DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arti, Definisi, dan Pengertian Metode Drill

Metode Latihan (Drill)
Metode adalah langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih untuk mencapai tujuan belajar.Menurut Syaiful Sagala dalam Haristia (2014:9) metode latihan (drill) atau training merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Menurut Bahri (2010:95), metode drill adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Jadi menurut pendapat tersebut metode drill adalah mengajar dengan cara menanamkan suatu kebiasaan guna memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Metode drill adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang-ulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan keterampilan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada siswa agar terbentuknya sebuah keterampilan yang permanen. Dengan menggunakan metode drill akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan latihan secara berulang agar memiliki keterampilan membaca yang lebih tinggi dari apa telah yang dipelajari. (Hamiyah, 2014:54).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode drill adalah metode mengajar dengan memberikan latihan keterampilan terus-menerus guna melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat sehingga dapat membentuk kebiasaan pada peserta didik.
Metode drill menurut Majid (2013:214) adalah cara membelajarkan siswa untuk mengembangkan kemahiran dan keterampilan serta dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, maka dapat dipahami bahwa metode drill dapat disebut dengan metode latihan. Kata latihan mengandung arti bahwa sesuatu itu selalu diulang - ulang, maka metode drill adalah suatu cara guru membelajarkan siswanya dengan cara memberikan latihan secara berulang - ulang guna mengembangkan kemahiran dan keterampilan secara permanen.

DAFTAR PUSTAKA

Haristia, Yessy. 2014. Pengaruh Metode Latihan (Drill) Terhadap Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SDN Setiadarma 04. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Bahri, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamiyah, Nur. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fungsi Membaca

   FUNGSI MEMBACA
Fungsi membaca adalah melatih otak kita untuk memusatkan pikiran. Otak kita diajak untuk memperhatikan kata demi kata yang ada pada teks bacaan tersebut. Kita tahu bahwa buku adalah jendela dunia, untuk mengetahui isi sebuah buku kita perlu memiliki keterampilan dalam membaca. Banyak sekali manfaat atau fungsi yang akan didapat dengan membaca.
Menurut Saddhono dan Slamet dalam Purnamasari (2015:21), menyatakan kegiatan membaca dapat mendatangkan berbagai fungsi atau manfaat, sebagai berikut :
1)   Memperoleh banyak pengalaman hidup;
2)   Memperoleh pengetahuan umum dan berbagai informasi tertentu yang sangat berguna bagi kehidupan;
3)   Mengetahui berbagai peristiwa besar dalam peradaban dan kebudayaan suatu bangsa;
4)   Dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir di dunia;
5)   Dapat mengayakan batin, memperluas cakrawala pandangan dan pola pikir, meningkatkan taraf hidup dan budaya keluarga, masyarakat, nusa, dan bangsa;
6)   Dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan, serta mengantarkan seseorang menjadi pandai;
7)   Dapat memperkaya perbendaharaan kata, ungkapan, istilah, dan lain-lainnya yang sangat menunjang keterampilan menyimak, berbicara, dan menulis; dan
8)   Mempertinggi potensialitas setiap pribadi dan mempermantab eksistensi.

Menurut Tampubolon dalam Dalman (2013:15) membaca untuk menemukan informasi fokus secara efisien, ada beberapa teknik membaca yang digunakan yaitu :
(1) baca-pilih (selecting), yaitu pembaca memilih bagian bacaan yang dianggap penting; (2) baca lompat (skipping), yaitu pembaca dalam menemukan bagian penting maka melompati bagian-bagian lain; (3) baca-layap (skimming), yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan; dan (4) baca-tatap (scanning), yaitu membaca dengan cepat dan memusatkan perhatian untuk menemukan informasi penting, dan membaca dengan teliti sehingga informasi ditemukan dengan tepat dan benar.


Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat dipahami bahwa terdapat banyak manfaat yang didapat dengan membaca. Semua fungsi yang dipaparkan dapat dijadikan sebagai ladang pengetahuan yang dapat dipanen secara terus-menerus guna mengetahui banyak hal. Dengan banyak membaca, semakin banyak pula manfaat atau fungsi yang didapat.

DAFTAR PUSTAKA
Purnamasari, Santi. 2015. Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Kelas II Melalui Metode Cooperativd Script Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Perwira V Bekasi Utara. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
            Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada.

Tujuan Membaca

TUJUAN MEMBACA

Membaca hendaknya mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan, cenderung lebih memahami dibandingkan dengan seseorang yang tidak mempunyai tujuan. Dalam kegiatan membaca dikelas, guru seharusnya menyusun tujuan membaca yang menyediakan tujuan khusus yang sesuai dengan membantu guru menyusun tujuan membaca siswa itu sendiri.
Tujuan pembelajaran membaca harus disesuaikan dengan kurikulum dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) sehingga siswa dapat memiliki kompetensi didalam pokok bahasan membaca. Dalam hal ini, siswa dituntut untuk terampil dalam membaca sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Tarigan (2008:9), mengemukakan bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca.
Menurut Anderson dalam Dalman (2013:11), ada tujuh macam tujuan dari kegiatan membaca, yaitu :
1)   Reading for details or fact (Membaca untuk memperoleh fakta atau perincian);
2)   Reading for main ideas (Membaca untuk memperoleh ide-ide utama);
3)   Reading for squence or organization (Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan struktur karangan);
4)   Reading for inference (Membaca untuk menyimpulkan);
5)   Reading to classify (Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan);
6)   Reading to evaluate (Membaca untuk menilai atau mengevaluasi); dan
7)   Reading to compare or contrast (Membaca untuk membandingkan atau mempertentangkan).

Menurut Blanton dalam Farida (2010:11), menyatakan bahwa tujuan membaca mencakup :
1)   Kesenangan;
2)   Menyempurnakan membaca nyaring;
3)   Menggunakan strategi tertentu;
4)   Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik;
5)   Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya;
6)   Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis;
7)   Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi.
8)   Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari tentang struktur teks; dan
9)   Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik.


Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat dipahami bahwa terdapat berbagai macam tujuan membaca, semuanya dapat dicapai sesuai dengan kepentingan pembaca. Salah satu hal terpenting dari tujuan dasar membaca adalah untuk memperoleh informasi. Oleh sebab itu, sebelum membaca sebaiknya kita tentukan dahulu tujuan membaca kita agar informasi yang kita inginkan tercapai.

DAFTAR PUSTAKA

Tarigan, Henry Guntur. 2010. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angka Bandung.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
Rahim, Farida. 2010. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Tabel Observasi Pembelajaran Menggunakan Metode Drill

Pedoman Observasi Keterlaksanaan Metode Drill

No
Aspek Yang Diamati
Penilaian
Ket
Terlaksana
Tidak Terlaksana
1
Kegiatan Awal Pembelajaran
a.       Mempersiapkan siswa untuk belajar
b.      Melakukan apersepsi
c.      Tes Awal (pre test)



2
Kegiatan Inti Pembelajaran
a.      Menyampaikan orientasi atau tujuan pembelajaran
b.      Mendiagnosa kemampuan awal membaca siswa
c.       Melakukan kegiatan pembelajaran dengan metode drill
d.      Memberi kesempatan untuk latihan secara berulang
e.       Meneliti hambatan yang dialami siswa dengan cara bertanya
f.        Memperhatikan karakteristik siswa secara individual untuk melaksanakan treatment



3
Strategi Pembelajaran
a.      Melakukan variasi pembelajaran agar siswa tidak bosan
b.      Mempertimbangkan waktu latihan



4
Kegiatan Akhir Pembelajaran
a.        Melakukan refleksi, membuat rangkuman dengan melibatkan siswa
b.        Melakukan penilaian akhir
c.        Melakukan tindak lanjut




Mengetahui,                                                          Bekasi, 12 Mei 2016
 Guru Mapel Bahasa Inggris                                                       Peneliti



   Rachmat Heriyadi, S.Pd                                              Martha Puspita Rima


Kepala Sekolah
SD Bani Saleh 2 Bekasi



Dra. Hj. Ida Arijani
                               


Dialog Bahasa Inggris SD Judul Morning Activity


Morning Activities


Lisa      : “Hello Anis, How are you ?”
Anis     : “I am good. What are you bringing ?”
Lala      : “I’m bringing some new apple which I bought from the market ?”
Anis     : “Are you going to the market every morning ?”
Lala     : “No, I just go to the market once every three days. What are you doing, Anis ?.”
Anis     : “I want to sweep. Every morning, I always sweep the floor.”
Lala      : “Do you clean the dishes also ?”
Anis     : “Yes, I also do that. How about you? What do you do in the morning ? ”
Lala      : “I help my mom to cook before I go to school.”
Anis     : “So do I.”
              “Sorry Lala, I must sweep the floor now.”
Lala      : “Oh it’s ok. See you tomorrow, Anis”
Anis     : “See you”
       
Answer the questions correctly !
1. What does Lala bring when she meet Anis ?
2. Does Lala go to the market every morning?
3. What does Anis do every morning ?
4. What does Anis do beside sweep the floor ?
5.  Does Lala help her mom to cook before she go to school ?

Dialog Bahasa Inggris SD Judul Reading a Newspaper


Reading a Newspaper


Lala      : “Do you often read newspaper?”
Putra    : “Sometimes. My mother sometimes brings it from her working place.”
Lala      : “What do you like to read most?”
Putra    : “I like news most, especially news about other country. Someday I want to go
    overseas.”
Lala      : “You should be able to speak English if you want to go overseas.”
Putra    : “Yes, I will learn it from now.”
Lala      : “Is there also English lesson in the newspaper?”
Putra    : “Yes, but very little.”
Lala      : “Oh ya, what paper do you often read?”
Putra    : “Pos Kota paper. How about you? Do you also like to read newspaper?”
Lala      : “Actually I like, but I don’t have newspaper to read. My mother never brings it for
    me.”
Putra    : “One day I will bring it for you.”
Lala      : “Thank you, Putra”

Answer the questions correctly !
1. Does Putra often read newspaper ?
2. What the most Putra like to read ?
3. What does Putra want to go someday ?
4. What paper does Putra often read ?
5. Does Lala also like to read newspaper ?

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace