KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah Profesi Pendidikan yang berjudul “Peningkatan Mutu Guru“ selesai
tepat pada waktunya.
Makalah ini merupakan tugas bagi
mahasiswa UNISMA Bekasi dalam mengikuti perkuliahan Profesi Pendidikan. Makalah
ini berisikan tentang informasi pengetahuan-pengetahuan yang menyangkut tentang
upaya meningkatkan mutu guru agar pendidikan di Indonesia menjadi lebih
berkualitas.
Untuk meningkatkan kualitas dalam
makalah kami, kiranya kami membutuhkan kritik dan saran untuk pembaca. Akhir
kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat
dan Allah meridhoi usaha kami Amin .
Bekasi, 18 April 2014
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I : PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. PERUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN PEMBAHASAN
BAB II : PEMBAHASAN
1. GURU TERHADAP PENDIDIKAN
2. FAKTOR PENYEBAB KUALITAS GURU
MENURUN
3. KENDALA, PERAN, DAN USAHA PEMERINTAH DALAM
MENINGKATKAN MUTU GURU
4.
UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU
5. STRATEGI PENINGKATAN MUTU GURU
BAB III : PENUTUP
A. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan
untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik
sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa. Dalam pendidikan
dipengaruhi oleh faktor majemuk, yaitu faktor yang satu saling berpengaruh
terhadap faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah
guru, karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak
dipengaruhi oleh mutu gurunya.
Guru
dikenal sebagai ‘hidden curriculum’ atau kurikulum tersembunyi, karena sikap
dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan individual, dan apa saja
yang melekat pada pribadi seorang guru, akan diterima oleh peserta didiknya
sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan pembelajaran. Bagi
sebagian besar orangtua siswa, sosok pendidik atau guru masih dipandang sebagai
wakil orangtua ketika anak-anaknya tidak berada di dalam keluar.
Guru
adalah seorang pengajar yang wajib ditiru dan dihormati oleh setiap peserta
didik. Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru sangat penting peranannya
dalam penyelenggaraan tersebut, pasalnya semua materi pengajaran yang ada di
setiap sekolah semuanya disampaikan olah guru. Dan agar suatu setiap
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar
maka dibutuhkanlah guru yang berkualitas.
Memang kualitas guru yang baik dan cemerlang akan membawa dampak yang baik pula pada kualitas pendidikan di indonesia. Dan dalam hal ini pemerintah memang harus mengupayakan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan demi meningkatkan kualitas guru agar lebih baik.
Memang kualitas guru yang baik dan cemerlang akan membawa dampak yang baik pula pada kualitas pendidikan di indonesia. Dan dalam hal ini pemerintah memang harus mengupayakan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan demi meningkatkan kualitas guru agar lebih baik.
Pada
saat ini memang kualitas guru agaknya menurun. Ini di karenakan pemerintah yang
kurang peduli akan nasib para guru, disamping itu gaji yang rendah, juga
masalah atau kesibukan pribadi yang selalu mendera nasib para guru. Sehingga
ini akan berdampak pula pada penurunan kualitas pendidikan di indonesia. Dalam
makalah ini kami akan membahas cara upaya dalam meningkatkan kualitas guru.
2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas tersebut perlu kiranya
kami dapat membuat perumusan masalah sebagai pendukung dan panduan untuk terfokusnya
kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:
a. Bagaimana konsep guru terhadap
pengaruh pendidikan?
b. Sebutkan faktor penyebab kualitas
mutu guru menurun?
c. Apa saja kendala, peran, dan usaha pemerintah dalam
meningkatkan mutu guru?
d. Upaya apa saja yang ditempuh dalam
peningkatan mutu guru?
e. Strategi apa saja yang digunakan
dalam peningkatan mutu guru?
3. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah yang akan di tanyakan sebagai
panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya memerlukan tujuan pembahasan
sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun tujuan pembahasan sebagai
berikut :
a. Menjelaskan tentang konsep guru
tergadap pengaruh pendidikan
b. Menyebutkan faktor penyebab kualitas
mutu guru menurun
c.
Menjelaskan
kendala, peran dan usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu guru
d. Menjelaskan
upaya yang ditempuh dalam peningkatan mutu guru
e. Menjelaskan
strategi yang digunakan dalam peningkatan mutu guru
BAB II
PEMBAHASAN
1. GURU TERHADAP PENDIDIKAN
Menghadapi
pesatnya persaingan pendidikan di era global ini, semua pihak perlu menyamakan
pemikiran dan sikap untuk mengedepankan dalam peningkatan pendidikan. Pihak-pihak yang ikut bertanggung jawab dalam
pendidikan yaitu pemerintah, masyarakat, pendidik serta semua subsistem bidang
pendidikan. Dari pihak yang disebutkan di
atas, dalam pembahasan tulisan ini yang disoroti hanya masalah “guru”, sebab
guru menjadi fokus utama dari kritik-kritik atas ketidakberesan sistem
pendidikan.
Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa pada sisi lain guru juga menjadi sosok yang paling diharapkan
dapat mereformasi tataran pendidikan. Guru menjadi mata rantai terpenting yang
menghubungkan antara pengajaran dengan harapan akan masa depan pendidikan di
sekolah yang lebih baik. Menjadi guru merupakan profesi yang penuh dengan
tantangan, disamping itu pula guru berhadapan
dengan tuntutan kualitas profesi, amanah dari orang, masyarakat, pemerintah karena guru tetap
dianggap memiliki akuntabilatas atas keberhasilan pembelajaran akademis siswa.
Guru juga
berhadapan dengan tuntutan perubahan yang begitu cepat, seperti informasi yang
begitu mudah diakses melalui internet yang sudah berang tentu akan mengubah
aspek-aspek pendidikan konpensional yang selama ini ditekuni. Hal ini, tentu
saja akan memaksa para guru untuk mengubah model dan metode belajar–mengajar
yang selama ini ditekuni serta materi dan jenis tugas-tugas yang diberikan
kepada murid.
Permasalahan
guru di Indonesia baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan
masalah mutu guru yang masih
belum memadai dan jelas. Hal ini ikut
menentukan mutu pendidikan nasional. Mutu pendidikan nasional kita yang rendah,
menurut beberapa pakar pendidikan, salah satu faktor penyebabnya adalah
rendahnya mutu guru itu sendiri di samping faktor-faktor yang lain.
2. FAKTOR PENYEBAB KUALITAS GURU MENURUN
Faktor-faktor apa sajalah yang menyebabkan penurunan
kualitas guru?
Penurunan kualitas guru memang disebabkan oleh sejumlah faktor-faktor, dan memang faktor-faktor tersebutlah yang mengakibatkan pada penurunan kualitas dan kinerja guru. Dalam masalah ini faktor-faktor yang menyebabkan pada penurunan kualitas guru yaitu :
Penurunan kualitas guru memang disebabkan oleh sejumlah faktor-faktor, dan memang faktor-faktor tersebutlah yang mengakibatkan pada penurunan kualitas dan kinerja guru. Dalam masalah ini faktor-faktor yang menyebabkan pada penurunan kualitas guru yaitu :
A. Kurang pedulinya pemerintah akan nasib para guru
Kurang pedulinya pemerintah akan
nasib guru memang sangat mempengaruhi kualitas dan kinerja guru. Ini di
karenakan bilamana pemerintah tidak peduli akan nasib kehidupan para guru, maka
kondisi ekonomi para gurupun juga akan tidak stabil. Dan ini juga akan
berdampak pada kualitas guru itu sendiri ketika mengajar dikelas. Terutama
kurang pedulinya pemerintah terhadap guru honorer yang selama 10 tahun masih
gigit jari.
B. Banyaknya guru yang kurang mengenal tentang
teknologi
Kemajuan teknologi informasi yang
hebat dan menjamurnya perangkat teknologi informasi tidak serta merta membuat
para guru melek teknologi. Tidak sedikit dari mereka yang tetap gagap teknologi
atau gaptek. Banyaknya guru yang kurang mengenal teknologi, ini memungkinkan
para guru untuk sulit berpikir lebih maju, pasalnya teknologi ini sangat
penting dalam menunjang karir seorang guru dalam meningkatkan kualitasnya untuk
mengajar.
C. Penghasilan atau gaji guru yang
rendah
Gaji
yang rendah, ini nampaknya juga akan menghambat peningkatan kualitas pada guru,
karena penghasilan atau gaji yang rendah, itu akan mempengaruhi dan mengganggu
konsentrasi para guru saat mengajar.
D. Banyaknya masalah pribadi yang
dialami oleh para guru
Banyaknya
masalah pribadi yang mendera para guru, ini berakibat guru akan cenderung lebih
fokus dalam memikirkan masalah pribadi tersebut, sehingga ini akan
mengakibatkan penghambatan pada proses kelancaran kegiatan belajar mengajar di
sekolah.
E. Kendala
pemerintah dalam meningkatkan kualitas guru
Dalam
proses pengupayaan meningkatkan kualitas guru. Belum tentu pengupayaan tersebut
akan terus berjalan lancar. Dalam hal ini pemerintah pasti akan menjumpai
sejumlah kendala yang dapat menghambat dari proses peningkatan kualitas guru,
salah satunya yaitu soal dana. Memang dalam upaya meningkatkan kualitas guru
dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Ini dikarenakan banyaknya jumlah guru yang
tersebar di indonesia, maka dari itu pemerintah harus cermat dan tepat dalam
urusan penggunaan dana ini. Agar pengupayaan peningkatan kualitas guru dapat
berjalan dengan lancar.
F. Peran pemerintah dalam upaya
meningkatkan kualitas guru
Peran pemerintah dalam
upaya meningkatkan kualitas guru amat penting, pasalnya pemerintahlah yang
paling bertanggung jawab atas nasib para guru. Jadi apabila pemerintah lengah
atau gagal dalam mengurus nasib para guru, maka ini juga akan berdampak tidak
baik pada kualitas dan kinerja guru.
G. Usaha yang harus dilakukan pemerintah
demi maningkatkan kualitas guru
Dari kenyataannya pada
saat ini kondisi pendidikan kita payah maka kualitas guru tentunya tidak akan
jauh berbeda. Kondisi pendidikan akan sama payahnya jika kita bicara tentang
kualifikasi guru-guru yang ada saat ini. Padahal kita sepakat bahwa hanya dengan
memiliki guru-guru yang berkualitaslah kita baru akan bisa memperbaiki kualitas
pendidikan kita secara mendasar dan menyeluruh.
Lantas bagaimana usaha
pemerintah dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas para guru. sebagai suatu
terobosan untuk memperbaikinya meskipun harus kita akui bahwa usaha untuk
meningkatkan penghasilan mereka adalah suatu usaha yang juga sangat mendasar.
Secara mendasar dapat kita katakan bahwa dengan meningkatnya penghasilan mereka
maka mereka akan bisa lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas mengajar mereka.
Disamping itu pemerintah juga harus memperbaiki sistem kinerja guru yang buruk
agar lebih profesional. Dan dengan usaha - usaha seperti itu maka kualitas guru
dapat meningkat.
3. KENDALA, PERAN, DAN USAHA PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN MUTU GURU
a. Kendala pemerintah dalam meningkatkan kualitas
guru.
Dalam proses pengupayaan
meningkatkan kualitas guru. Belum tentu pengupayaan tersebut akan terus
berjalan lancar. Dalam hal ini pemerintah pasti akan menjumpai sejumlah kendala
yang dapat menghambat dari proses peningkatan kualitas guru, salah satunya
yaitu soal dana. Memang dalam upaya meningkatkan kualitas guru dibutuhkan dana
yang tidak sedikit. Ini dikarenakan banyaknya jumlah guru yang tersebar di
indonesia, maka dari itu pamerintah harus cermat dan tepat dalam urusan
penggunaan dana ini. Agar pengupayaan peningkatan kualitas guru dapat berjalan
dengan lancar
b. Peran pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas
guru.
Peran pemerintah dalam upaya
meningkatkan kualitas guru amat penting, pasalnya pemerintahlah yang paling
bertanggung jawab atas nasib para guru. Jadi apabila pemerintah lengah atau
gagal dalam mengurus nasib para guru, maka ini juga akan berdampak tidak baik
pada kualitas dan kinerja guru.
c. Usaha yang harus dilakukan
pemerintah demi maningkatkan kualitas guru.
Dari
kenyataannya pada saat ini kondisi pendidikan kita payah maka kualitas guru
tentunya tidak akan jauh berbeda. Kondisi pendidikan akan sama payahnya jika
kita bicara tentang kualifikasi guru-guru yang ada saat ini. Padahal kita
sepakat bahwa hanya dengan memiliki guru-guru yang berkualitaslah kita baru
akan bisa memperbaiki kualitas pendidikan kita secara mendasar dan menyeluruh.
Lantas
bagaimana usaha pemerintah dalam usahanya untuk meningkatkan kualitas para
guru. sebagai suatu terobosan untuk memperbaikinya meskipun harus kita akui
bahwa usaha untuk meningkatkan penghasilan mereka adalah suatu usaha yang juga
sangat mendasar. Secara mendasar dapat kita katakan bahwa dengan meningkatnya
penghasilan mereka maka mereka akan bisa lebih berkonsentrasi pada tugas-tugas
mengajar mereka. Disamping itu pemerintah juga harus memperbaiki sistem kinerja
guru yang buruk agar lebih profesional. Dan dengan usaha - usaha seperti itu
maka kualitas guru dapat meningkat.
4. UPAYA PENINGKATAN MUTU GURU
a. Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
Upaya peningkatan mutu pendidikan
dipengaruhi oleh faktor majemuk. Faktor yang satu saling berpengaruh terhadap
faktor yang lainnya. Namun demikian, faktor yang paling penting adalah guru,
karena hitam-putihnya proses belajar mengajar di dalam kelas banyak dipengaruhi
oleh mutu gurunya. Guru dikenal sebagai 'hidden currickulum' atau kurikulum
tersembunyi, karena sikap dan tingkah laku, penampilan profesional, kemampuan
individual, dan apa saja yang melekat pada pribadi sang guru, akan diterima
oleh peserta didiknya sebagai rambu-rambu untuk diteladani atau dijadikan bahan
pembelajaran. Bagi sebagian besar orangtua siswa, sosok pendidik atau guru
masih dipandang sebagai wakil orangtua ketika anak-anaknya tidak berada di
dalam keluarga.
Pada era teknologi informasi, guru
memang tidak lagi dapat berperan sebagai satu-satunya sumber informasi dan ilmu
pengetahuan. Peran guru telah berubah lebih menjadi fasilitator, motivator, dan
dinamisator bagi peserta didik. Dalam era teknologi informasi peserta didik
dengan mudah dapat mengakses informasi apa saja yang tersedia melalui internet.
Dalam kondisi seperti itu, maka guru diharapkan dapat memberikan peran yang
lebih besar untuk memberikan rambu-rambu etika dan moral dalam memilih
informasi yang diperlukan. Dengan kata lain, peran pendidik tidak dapat
digantikan oleh apa dan siapa, serta dalam era apa saja. Untuk dapat
melaksanakan peran tersebut secara efektif dalam proses pendidikan, pendidik
dan tenaga kependidikan harus ditingkatkan mutunya dengan skenario yang jelas.
B. Peningkatan Gaji dan Kesejahteraan Guru
Mohammad Surya (Ketua Umum Pengurus
Besar PGRI), menyatakan dengan tegas bahwa "semua keberhasilan agenda reformasi pendidikan pada akhirnya ditentukan
oleh unsur yang berada di front terdepan, yaitu guru. Hak-hak guru sebagai
pribadi, pemangku profesi keguruan, anggota masyarakat dan warga negara yang
selama ini terabaikan, perlu mendapat prioritas dalam reformasi". Hak
utama pendidik yang harus memperoleh perhatian dalam kebijakan pemerintah
adalah hak untuk memperoleh penghasilan dan kesejahteraan dengan standar upah
yang layak, bukan 'upah minimum'. Kebijakan "upah minimun" boleh jadi
telah menyebabkan pegawai bermental kuli, bukan pegawai yang mengejar prestasi.
Itulah sebabnya, maka langkah pertama peningkatan mutu pendidik dan tenaga
kependidikan adalah memberikan kesejahteraan guru dengan gaji yang layak untuk
kehidupannya.
Langkah
pertama ini dinilai amat vital dan strategis untuk meningkatkan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan. Mengapa? Setidaknya ada dua alasan. Pertama, dari lima
syarat pekerjaan dapat disebut sebagai profesi, yang masih belum terpenuhi
secara sempurna adalah gaji dan kompensasi dari pelaksanaan peran sebagai
profesi. Kelima syarat pekerjaan sebagai profesi adalah;
1. Bahwa pekerjaan itu memiliki fungsi dan
signifikansi bagi masyarakat,
2. Bahwa pekerjaan itu memerlukan bidang keahlian
tertentu,
3. Bidang keahlian itu dapat dicapai dengan melalui
cabang pendidikan tertentu
4. Bahwa pekerjaan itu
memerlukan organisasi profesi dan adanya kode etik tertentu,
dan kemudian,
dan kemudian,
5. Bahwa pekerjaan
tersebut memerlukan gaji atau kompensasi yang memadai agar
pekerjaan itu dapat dilaksanakan secara profesional.
pekerjaan itu dapat dilaksanakan secara profesional.
Dari kelima syarat tersebut, yang
masih belum terpenuhi sepenuhnya adalah syarat yang kelima, yakni gaji dan
kompensasi yang memadai. Alasan kedua, karena peningkatan gaji dan
kesejahteraan merupakan langkah yang memiliki dampak yang paling berpengaruh
(multiplier effects) terhadap langkah-langkah lainnya. Kalau perlu, agar
langkah pertama tersebut tidak menjadikan iri bagi pekerjaan lainnya, kenaikan
gaji dapat dilakukan secara menyeluruh dan bertahap. Hal ini terkait dengan
maraknya tindak korupsi yang telah mencapai tingkat yang berbahaya seperti
virus yang telah menjangkiti semua aspek kehidupan manusia.
C. Membangun Sistem Sertifikasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Serta
Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan
Penjaminan Mutu Pendidikan
Sebagaimana diamanatkan dalam PP
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, pembangunan sistem
sertifikasi pendidik dan tenaga Kependidikan serta sistem penjamin mutu
pendidikan merupakan langkah yang amat besar, yang akan memberikan dukungan
bagi pelaksanaan langkah pertama, yang juga sangat berat, karena terkait dengan
anggaran belanja negara yang sangat besar. Penataan sistem sertifikasi pendidik
dan tenaga kependidikan tidak boleh tidak harus dilakukan untuk menjamin
terpenuhinya berbagai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.
Prasyarat
yang harus dipernuhi sebagai berikut; untuk pendidik yang akan diangkat menjadi
PNS harus diterapkan standar minimal kualifikasi pendidikan. Sementara bagi
guru yang sudah memiliki pengalaman tidak perlu dituntut untuk memenuhi standar
ijazah tersebut, karena hanya akan menyebabkan terjadinya apa yang disebut
dengan 'jual beli ijazah' yang juga dikenal dengan 'STIA' atau 'sekolah tidak
ijazah ada'. Yang diperlukan bagi mereka adalah pendidikan profesi dan sistem
diklat berjenjang yang harus dihargai setara dengan kualifikasi pendidikan
tertentu. Jika sistem sertifikasi ini telah mulai berjalan, maka sistem
kenaikan pangkat bagi pendidik dan tenaga kependidikan sudah waktunya disesuaikan.
Kenaikan pangkat pendidik dan tenaga kependidikan bukan semata-mata sebagai
proses administrasi semata-mata, melainkan lebih merupakan proses penting dalam
sertifikasi yang berdasarkan kompetensi.
5. STRATEGI PENINGKATAN MUTU GURU
Untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebagai tenaga
kependidikan, maka profesi guru harus memiliki dan menguasai perencanaan
kegiatan belajar mengajar, melaksanakan kegiatan yang direncanakan dan melakukan
penilaian terhadap hasil dari proses belajar mengajar. Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran
merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan pengajaran. Keterampilan
merencanakan dan melaksanakan proses belajar mengajar ini sesuatu yang erat
kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik.
Guru sebagai
pendidik mengandung arti yang sangat luas, tidak sebatas memberikan bahan-bahan
pengajaran tetapi menjangkau etika dan estetika perilaku dalam menghadapi
tantangan kehidupan di masyarakat. Sebagai pengajar, guru hendaknya memiliki
perencanaan (planing) pengajaran yang cukup matang. Perencanaan pengajaran
tersebut erat kaitannya dengan berbagai unsur seperti tujuan pengajaran, bahan
pengajaran, kegiatan belajar, metode mengajar, dan evaluasi. Unsur-unsur
tersebut merupakan bagian integral dari keseluruhan tanggung jawab guru dalam
proses pembelajaran.
Secara umum
terdapat beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalam
lingkungan kependidikan dengan tujuan bahwa peningkatan mutu pendidik dan
tenaga kependidikan akan behasil melalui strategi- strategi berikut ini :
1. Evaluasi diri
Evaluasi
diri sebagai langkah awal bagi setiap sekolah yang ingin, atau menerncanakan
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kegiatan ini dimulai dengan
curah pendapat yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan seluruh staf, dan
diikuti juga anggota komite sekolah.
Kegiatan
evalusi diri ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sekolah saat ini dalam
segala aspeknya (seluruh komponen sekolah), kemajuan yang telah dicapai, maupun
masalah-masalah yang dihadapi ataupun kelemahan yang dialami. Kegiatan evaluasi
diri ini juga merupakan refleksi/mawas diri, untuk membangkitkan kesadaran /
keprihatinan akan penting dan perlunya pendidikan yang bermutu, sehingga timbul
komitmen bersama untuk meningkatkan mutu sense of quality, serta
merumuskan titik tolak point of departure bagi sekolah/madrasah yang
ingin atau akan mengembangkan diri terutama dalam hal mutu.
Titik awal
ini penting karena sekolah yang sudah berjalan untuk memperbaiki mutu, mereka
tidak berangkat dari nol, melainkan dari kondisi yang dimiliki.
2. Perumusan Visi, Misi, dan Tujuan
Bagi pihak
sekolah yang baru berdiri atau baru didirikan, perumusan visi dan misi serta
tujuan merupakan langkah awal / pertama yang harus dilakukan yang menjelaskan
kemana arah pendidikan yang ingin dituju oleh para pendiri/ penyelenggara
pendidikan. Dalam kasus sekolah/madrasah negeri kepala sekolah bersama guru
mewakili pemerintah kab/kota sebagai pendiri dan bersama wakil masyarakat
setempat ataupun orang tua siswa harus merumuskan kemana sekolah kemasa depan
akan dibawa, sejauh tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan nasional
seperti tercantum dalam UU Nomor 23 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Kondisi yang
diharapkan / diinginkan dan diimpikan dalam jangka panjang itu, kalau
dirumuskan secara singkat dan menyeluruh disebut visi. Keadaan yang
diinginkan tersebut hendaklah ada kaitannya dengan idealisme dan mutu
pendidikan . Idealisme disini dapat berkaitan dengan kebangsaan, kemanusiaan,
keadilan, keluhuran budi pekerti, ataupun kualitas pendidikan sebagaimana telah
didefinisikan sebelumnya. Sedangkan misi,
merupakan jabaran dan visi atau merupakan komponenkomponen pokok yang harus
direalisasikan untuk mencapai visi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain,
misi merupakan tugas-tugas pokok yang harus dilakukan untuk mewujudkan visi.
Tujuan
merupakan tahapan antara, atau tonggak tonggak penting antara titik berangkat
(kondisi awal) dan titik tiba tujuan akhir yang rumusannya tertuang dalam dalam
bentuk visi-misi. Tujuan-tujuan antara ini sebagai tujuan jangka menengah kalau
tiba saatnya berakhir (tahun yang ditetapkan ) akan disusul dengan tujuan
berikutnya, sedangkan visi dan misi (relatif/pada umumnya)masih tetap. Tujuan
(jangka menengah), dipenggal-penggal menjadi tujuan tahunan yang biasa disebut
target/sasaran, dalam formulasi yang jelas baik secara kualitatif maupun
kuantitatif. Tujuan-tujuan jangka pendek (1 tahun) inilah yang rincian
persiapannya dalam bentuk perencanaan.
3. Perencanaan
Perencanaan
pada tingkat sekolah adalah kegiatan yang ditujukan untuk menjawab : apa yang
harus dilakukan dan bagaimana melakukannnya untuk mewujudkan tujuan
(tujuan-tujuan) yang telah ditetapkan / disepakati pada sekolah yang
bersangkutan, termasuk anggaran yang diperlukan untuk membiayai kegiatan yang
direncanakan.
Dengan kata
lain perencanaan adalah kegiatan menetapkan lebih dulu tentang apa-apa yang
harus dilakukan, prosedurnya serta metode pelaksanaannya untuk mencapai suatu
tujuan organisasi atau satuan organisasi. Perencanaan oleh sekolah merupakan
persiapan yang teliti tentang apa-apa yang akan dilakukan dan skenario
melaksanakannya untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam bentuk tertulis.
Dikatakan teliti karena ia harus menjelaskan apa yang akan dilakukan, seberapa
besar lingkup cakupan kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan,
bagaimana, kapan dan berapa perkiraan satuan-satuan biayanya, serta hasil
seperti apa yang diharapkan.
4. Pelaksanaan
Apabila kita
bertitik tolak dari fungsi-fungsi manajemen yang umumnya kita kenal sebagai
fungsi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan/penggerakkan atau pemimpinan
dan kontrol/pengawasan serta evaluasi, maka langkah pertama sampai dengan
ketiga dapat digabungkan fungsi perencanaan yang secara keseluruhan (untuk sekolah)
sudah dibahas. Didalam pelaksanaan tentu masih ada kegiatan
perencanaan-perencanaan yang lebih mikro (kecil) baik yang terkait dengan
penggalan waktu (bulanan,semesteran, bahkan mingguan), atau yang terkait erat
dengan kegiatan khusus, misalnya menghadapi lomba bidang studi, atau kegiatan
lainnya.
Tahap
pelaksanaan, dalam hal ini pada dasarnya menjawab bagaimana semua fungsi
manajemen sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan lembaga yang telah
ditetapkan melalui kerjasama dengan orang lain dan dengan sumber daya yang ada,
dapat berjalan sebagaimana mestinya (efektif dan efisien). Pelaksanaan juga
dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan merealisasikan apa-apa yang telah
direncanakan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Peningkatan
mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan upaya peningkatan mutu
pendidiknya dan tenaga kependidikannya. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak
akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa dimulai dengan peningkatan butu
pendidik dan tenaga kependidikannya.
2. Upaya
peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tidak dapat dilepaskan dengan
aspek-aspek penting sebagai berikut: (1) gaji dan standar kesejahteraan yang
layak untuk kehidupannya, (2) standar kualifikasi, (3) standar kompetensi dan
upaya peningkatannya, (4) sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependiikan
dan alih profesi yang tidak memenuhi standar kompetensi, (4) seleksi/rekruitmen
yang jujur dan transparan, (5) standar pembinaan karir, (6) penyiapan calon
pendidik dan tenaga kependidikan yang selaras dengan standar kompetensi, dan
lebih menekankan praktik dan dengan teori yang kuat, (7) sistem diklat di
lembaga inservice training dan pendidikan profesi di LPTK, dan (8) pemberdayaan
organisasi pembinaan profesional seperti KKG, MGMP, MKKS, dan MKPS, yang perlu
diberdayakan. Mudah-mudahan.
3. Semoga
melalui sumbangan pemikiran dalam peningkatann mutu pendidik dan tenaga
kependidikan dapat terus ditingkatkan sehingga tercapai Insan Indonesia Cerdas
dan Kompetitif melalui upaya mewujudkan pendidikan yang mampu membangun insan
Indonesia yang cerdas dan kompetitif dengan adil, bermutu, dan relevan untuk
kebutuhan masyarakat global.
DAFTAR PUSTAKA
Kunandar. Guru Profesional:Implementasi Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidkan Dan
Sukses
Dalam Sertifikasi Guru Jakarta: Raja Grafindo persada,.2007
Dalam Sertifikasi Guru Jakarta: Raja Grafindo persada,.2007
Rosyada,Dede Paradigma Pendidikan Demokratis: Sebuah
Model Pelibatan Masyarakat
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2004
Dalam Penyelenggaraan Pendidikan. Jakarta: Prenada Media. 2004
Uzer Usman,
Moch. Menjadi Guru Profesional.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.2005
http://thebestofeducation.wordpress.com/makalah/bab-ii-kajian-teori/peningkatan-kualitas-tenaga-pendidik/
http://sinungcuaemblogspot.blogspot.com/2011/01/-upaya-meningkatkan-kualitas.html
http://hermawanwahyusetiadi.blogspot.com/2013/02/makalah-upaya-peningkatkan-kompetensi.html
http://nurlaesahijamaludin.blogspot.com/
4 comments:
Terima kasih buat Artikel tentang Kesejahteraan Guru yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin Kabar Guruku buat semua pengunjung laman ini.
Terima kasih buat artikel tentang Guru Gaptek Memanfaatkan IT yang cukup lengkap ini. Salam kenal dari admin INFO SEKOLAH DAN PENDIDIKAN buat semua pengunjung laman ini.
Reportase Guru Berbagi kabar tentang Dunia Guru, lowongan kerja, tunjangan, pendidikan, Info sekolah, Honorer, Beasiswa serta masih banyak lagi informasi terkini seperti:
Cara Cek Status Inpassing Guru
Panduan Juknis Penulisan Ijazah Lengkap
Faktor Penyebab Gagal Seleksi Tes CPNS
Video Panduan Upload Data Siswa
Cara Kemendikbud Atasi Bencana Kabut Asap
Himbauan Kemendikbud Jelang Pelaksanaan UKG Online
Nilai Hasil UKG
Sekolah Pecontohan Pelaksanaan UN CBT
Info Tumbuh Kembang Anak
As. MbaK rIMA bAGUS MAKALAHNYA , SY IJIN MENGCOPY YA , SMGA BERMANFAAT SY UCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH PADA MBAK RIMA WS.
Walaikumsalam, silahkan pak. Semoga bermanfaat
Post a Comment