Kata Pengantar
Puji syukur kami
panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah manajemen sekolah
yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “Program
Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah”
Makalah ini
merupakan tugas bagi mahasiswa UNISMA Bekasi dalam mengikuti perkuliahan
Manajemen Sekoalah. Makalah ini berisikan tentang informasi
pengetahuan-pengetahuan yang menyangkut tentang penyusunan rencana program
sekolah agar nantinya pendidik dapat menyusun rencana pemograman sekolah dengan
baik dan benar.
Namun demikian
kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari nilai sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu kami harapkan demi
menyempurnakan makalah kami .
Akhir kata, kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat dan Allah
meridhoi usaha kami Amin .
Bekasi, 16 Oktober 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam pembukaan
UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia
tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender berhak memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya.
Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat adanya Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, yaitu warga negara yang unggul secara intelektual, anggun
dalam moral, kompeten dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Senii (IPTEKS),
produktif dalam karya dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berbagai peran
sosial, serta berdaya saing terhadap bangsa lain di era global.
Dengan demikian,
pembangunan pendidikan nasional perlu diarahkan pada peningkatan martabat
manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling
elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya pengembangan segenap
potensi individu, termasuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan bagi
peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negawa Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.
Sekolah sebagai
pemegang peran penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena
itu, sekolah dituntut membuat perencanaan, pengelolaan program, implementasi,
monitoring dan evaluasi yang baik, terstruktur, dan terukur. Dengan perencanaan
yang matang, diharapkan pengelolaan program dapat diimplementasikan secara
efektif dan efisien.
Agar
implementasi perencanaan dan pengelolaan program senantiasa berlangsung secara
transparan dan akuntabel, maka perlu adanya monitoring dan evaluasi secara
berkala dan konsisten.
Penyusunan
Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) pada satuan pendidikan diharapkan mampu
mengakomodir semua harapan warga sekolah dan seluruh stakeholder untuk masa
sekarang dan yang akan datang. Di dalam Rencana Pengembangan Sekolah seluruh
warga sekolah dan stakeholder dapat mengetahui arah kebijakan sekolah untuk
masa 1 sampai 5 tahun ke depan. Pada Rencana Pengembangan Sekolah pula
masyarakat dapat mengetahui secara jelas tentang Visi, Misi, Indikator, Tujuan,
Tantangan Nyata, Sasaran Pengembangan, serta Identifikasi fungsi-fungsi yang
penting bagi sekolah, sehingga gambaran sekolah ideal seperti harapan
pemerintah dapat diketahui secara eksplisit.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas
tersebut perlu kiranya kami dapat membuat perumusan masalah sebagai pendukung
dan panduan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya
sebagai berikut:
- Poin apa saja yang menjelaskan tentang hal yang perlu di lakukan dalam penyusunan renop ?
- Bagaimana cara menyusun rencana program ?
- Untuk apa dan kapan di capai dalam merencanakan tonggak kunci keberhasilan ?
- Bagaimana cara menyusun rencana biaya ?
- Bagaimana cara menyusun pelaksanaan program ?
- Bagaimana cara pemantauan dan evaluasi ?
- Bagaimana cara membuat jadwal pelaksanaan program ?
- Bagaimana cara menentukan penanggung jawab program atau kegiatan ?
- Apa saja kriteria RPS yang baik ?
C. Tujuan Pembahasan
Berdasarkan perumusan masalah yang akan di tanyakan sebagai
panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya memerlukan tujuan pembahasan
sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun tujuan pembahasan sebagai
berikut :
1. Mengetahui
poin apa saja yang menjelaskan tentang hal yang perlu dilakukan dalam
penyusunan renop
2. Mengetahui penyusunan rencana
program
3. Mengetahui dalam merencanakan
tonggak-tonggak keberhasilan
4. Mengetahui penyusunan rencana
biaya
5. Mengetahui penyusunan rencana
pelaksanaan program
6. Mengetahui penyusunan rencana
pemantauan dan evaluasi
7. Mengetahui pembuatan jadwal
pelaksamaam program
8. Mengetahui dalam penentuan
penanggung jawab program kegiatan
9. Mengetahui tentang kriteria RPS
yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia. Rencana pengembangan sekolah yang meliputi Restra dan
Renop adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam
rangka mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.
Perencanaan pengembangan sekolah
tertuang dalam Restra dan Renop. Restra (Rencana Operasional) merupakan rencana
jangka panjang selama empat tahun. Renop merupakan bagian dari Restra. Renop
(Rencana Oprasional) merupakan rencana jangka pendek yang disusun selama satu
tahun yang disusun berdasarkan Restra. Restra dan Renop disusun dengan
memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat serta sesuai dengan RPPP (Rencana
Pengembangan Pendidikan Propinsi), RPPN (Rencana Pengembangan Pendidikan
Nasional.
Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan
umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya)
berikut rencana strategis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Rencana
operasional (Renop) sekolah merupakan rencana implementasi Rencana stratejik
sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Renop sering juga disebut Rencana
tahunan. Renop berisi langkah-langkah operasional yang akan ditempuh selama
satu tahun oleh sekolah, unit-unit, dan atau individu-individu staf dalam
rangka mencapai tujuan operasional. Tujuan operasional merupakan jabaran dan
tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan stratejik.
Rencana operasional disusun oleh
unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur organisasi sekolah dan
mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing.
Contoh dari rencana operasional antara lain: pengembangan kegiatan kurikuler,
pengembangan kegiatan kesiswaan, peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan
sebagainya. Rencana operasional berfungsi sebagai alat yang digunakan oleh
masing-masing unit penyusunnya sebagai:
(1) Penjamin bahwa program pengembangan akan
terealisasi dalam kegiatan operasional sekolah sehari-hari
(2) Pedoman pelaksanaan kegiatan
semesteran, bulanan, mingguan, dan harian, dan
B. Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Operasional dalam RPS :
Ada 15 hal yang perlu dilakukan
dalam penyusunan Renop (Rencana
Operasional), antara lain :
1.
Melakukan analisis
lingkungan operasional sekolah
2.
Melakukan analisis
pendidikan sekolah saat ini
3.
Melakukan analisis
pendidikan sekolah satu tahun kedepan
4.
Menentukan
kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang diharapkan satu tahun ke
depan
5.
Merumuskan tujuan
sekolah selama satu tahun kedepan
6.
Mengidentifikasi
fungsi-fungsi atau urusan-urusan sekolah untuk dikaji tingkat kesiapannya
7.
Melakukan analisis
SWOT
8.
Merumuskan dan
mengidentifikasi alternative langkah-langkah persoalan
9.
Menyusun rencana
program
. Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan
1. Menyusun rencana biaya
1. Menyusun rencana pelaksanaan program
1. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi
1. Membuat jadwal pelaksanaan program
1. Menentukan penanggung jawab program/kegiatan sekolah
saat ini
Dalam
makalah ini, kami menjelaskan tentang langkah-langkah yang perlu di perhatikan
dalam penyusunan renop mulai dari nomor 8 sampai nomor 15
8. Merumuskan dan Mengidentifikasikan Alternatif Langkah-Langkah Pemecahan
Persoalan
Merumuskan dan memecahkan masalah merupakan
proses mental yang meliputi tiga aspek besar yaitu menemukan, merumuskan,
menerapkkan solusi masalah. Pemecahana masalah merupakan fungsi intelektual
paling kompleks dari semua fungsi intelektual tinggi manusia atau proses
kognitif yang memerlukan kontrol dan keterampilan fundamental.
Berdasarkan hasil analisis
yang telah dilakukan untuk sasaran pertama, maka dapat diidentifikasi kelemahan
dan ancaman yang dihadapi oleh sekolah pada hampir semua fungsi yang
diberikan. Pada fungsi PBM (Proses Belajar Mengajar) yang menjadi kelemahan adalah siswa kurang
disiplin, guru kurang mampu memberdayakan siswa dan umumnya tidak banyak
variasi dalam memberikan bahan pelajaran di kelas serta waktu yang digunakan
kurang efektif. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah kurang siapnya siswa
dalam menerima pelajaran, terutama pada pagi dan siang hari menjelang pulang.
Disamping itu, suasana lingkungan sekolah yang kurang kondusif dan ramai karena
berdekatan dengan pusat keramaian kota.
Selanjutnya untuk mengatasi
kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah mencari alternatif alternatif
langkah-langkah memecahkan persoalan. Dengan kata lain, alternatif (pilihan) pemecahan masalah pada dasarnya merupakan cara mengatasi fungsi yang belum
memenuhi kesiapan yaitu mencari solusi. Misalnya : Anak yang sulit
memahami dalam proses pembelajaran di kelas di sebabkan oleh faktor lingkungan
kelasnya karena merasa tidak nyaman, untuk alternatif pemecahan masalahnya
yaitu sekolah memberikan pengulangan materi yang belum dia pahami sehingga anak
itu dapat paham apa yang belum dia pahami
9. Menyusun Rencana Program
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk memecahkan persoalan
yang sama, masing-masing sekolah dapat menentukan alternatif pemecahan
persoalan yang berbeda-beda sesuai potensi yang dimiliki sekolah dan memilih
alternatif yang paling menguntungkan serta efisien bagi sekolah.
Berdasarkan pada beberapa alternatif pemecahan persoalan yang dihasilkan
dari analisis SWOT tersebut, sekolah ‘X’ selanjutnya menyusun program sesuai
dengan kemampuan sekolah. Sekolah yang sukses adalah sekolah yang mampu melaksanakan
alternatif pemecahan masalah dengan inovatif maksimal dan biaya minimal.
Dari alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan yang ada, Kepala
sekolah sekolah bersama-sama dengan unsur Komite Sekolah, menyusun dan
merealisasikan rencana dan program-programnya untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas
tentang aspek-aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, siapa
yang harus melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan, dan berapa biaya yang
diperlukan.
Hal itu juga diperlukan untuk memudahkan sekolah dalam menjelaskan dan
memperoleh dukungan dari pemerintah maupun orangtua peserta didik, baik secara
moral maupun finansial.
Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana pengembangan sekolah
ialah adanya keterlibatan berbagai pihak yang berkepentingan (stake holder),
misalnya guru, siswa, tata usaha/karyawan, orangtua siswa, tokoh masyarakat
yang memiliki perhatian kepada sekolah. Karena dengan cara tersebut diharapkan
rencana pengembangan sekolah menjadi “milik” semua warga sekolah dan pihak lain
yang terkait.
Contoh penyusunan rencana program SD Bani Saleh 2 :
Kurikulum
Pelatihan untuk tenaga pendidik guna penerapan pembelajaran tematik,
sehingga pembelajaran tematik dapat terlaksana dan berjalan baik
Tenaga pendidik : Pembukaan lowongan untuk penjaga
perpustakaan dan guru pembimbing les komputer.
Pembelian 1
unit komputer, serta perlengkapan les komputer lainnya seperti kabel, meja,
karpet sintetis, pembuatan media pembelajaran, pembelian lemari penyimpan media
pembelajaran dengan menggunakan dana BOS.
10. Menentukan Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan (Milestone)
Berdasarkan pada tujuan atau sasaran satu tahunan dan
program di atas, maka selanjutnya dapat dirumuskan tentang apa-apa saja yang
akan dihasilkan (sebagai output), baik yang bersifat kuantitatif maupun
kualitatif dan dalam waktu kapan akan dicapai dalam waktu satu tahun. Misalnya
dari program pencapaian SNP tentang standar sarana dan prasarana pendidikan, bentuk hasil yang akan dicapai
sarana pendidikan apa saja dalam jangka satu tahun bisa terwujud. Misalnya
dalam lima tahun akan mencapai standar sarana pendidikan 100%, maka pada tahun
pertama ini akan dicapai 25%-nya. Demikian pula untuk hasil-hasil yang akan
dicapai dari program-program lainnya.
Contoh Menentukan Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan SD
Bani Saleh 2 :
PROGRAM
– PROGRAM
|
TONGGAK
– TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN
|
· Pelatihan
PMRI (Pendidikan Matematika
Realistik) untuk guru kelas 1 dan 2.
|
· Guru
kelas 1 dan 2 mengikuti pelatihan
PMRI.
|
· Pemanfaatan
barang – barang bekas untuk dibuat alat peraga permanen.
|
Tersedianya
media / alat peraga pembelajaran dari barang bekas.
|
· Pengadaan
rak/ almari untuk menyimpan alat peraga.
|
· Tersedia
almari untuk penyimpanan alat peraga dengan jumlah 2 buah
|
Pengadaan ruang
perpustakaan yang memadai dan kondusif.
|
· Sekolah
memiliki ruang perpustakaan baru yang lebih luas dan kondusif.
|
Penambahan
buku – buku baru.
|
· Terdapat
buku – buku baru di perpustakaan
|
Pengadaan ruang khusus untuk
laboratorium komputer.
|
·
Tersedianya laboratorium komputer untuk siswa
|
Pengangkatan
guru les komputer
|
Tersedianya guru les komputer
|
11. Menyusun Rencana Biaya
Selanjutnya sekolah merencanakan alokasi
anggaran biaya untuk kepentingan satu tahun. Dalam membuat rencana anggaran ini
dari setiap besarnya alokasi dana harus dimasukkan asal semua sumber dana,
misalnya dana dari rutin atau daerah, dari pusat, dari komite sekolah, atau
dari seumber dana lainnya. Untuk memastikan bahwa dana yang diperlukan
benar-benar keluar (terpenuhi), maka setiap sekolah perlu memahami dan
mengetahui tentang RPPK, RPPP, dan RPPN, sehingga perkiraan sumber dana dapat
diprediksi dengan tepat.
Penyusunan rencana anggaran ini dituangkan ke
dalam Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RAPBS). Dalam penyusunannya harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan dari masing-masing penyandang dana. Sangat
dimungkinkan suatu program dibiayai dengan subsidi silang dari berbagai sumber
dana. Program-program yang memerlukan bantuan dari pusat harus dialokasikan
sumber dana dari pusat sekolah dan komite sekolah atau bahkan daerah. Misalnya
untuk pembangunan ruang kelas baru, laboratorium baru, gedung perpustakaan, dan
sebagainya. Sedangkan yang berupa program rehab besar (renovasi gedung sekolah)
dana lebih diprioritaskan dari propinsi. Pada era otonomi daerah ini, maka
sekolah dan daerah memiliki kewajiban yang lebih besar dalam hal pemenuhan unit
cost pendidikan anak/siswa. Dalam penyusunan anggaran di RAPBS, maka setiap
program atau kegiatan harus nampak jelas, terukur, dan rinci untuk memudahkan
dalam menentukan besarnya dana yang diperlukan.
Contoh rencana biaya yang akan di keluarkan di
SD Bani Saleh 2 :
NO
|
KETERANGAN
|
HARGA
|
|
1
|
ATK Pembuatan
alat peraga
|
50.000
|
|
2
|
Almari alat
peraga
|
800.000
|
|
Jumlah
|
850.000
|
||
2
|
Rak buku @ 1
|
700.000
|
|
3
|
Honorarium
petugas perpustakaan
|
800.000
|
|
Jumlah
|
1.500.000
|
||
1
|
Pengembangan
alat peraga matematika
|
850.000
|
|
2
|
Pengembangan
perpustakaan
|
2.925.000
|
|
3
|
Pelaksanaan
les komputer
|
2.700.000
|
|
Jumlah
|
5.150.000
|
12. Menyusun Rencana Pelaksanaan Program
Perumusan
atau penyusunan rencana pelaksanaan program ini lebih mengarah kepada kiat,
cara, teknik, dan atau strategi yang jitu, efisien, dan efektif untuk
dilaksanakan. Cara di sini harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai
pada program tersebut. Beberapa cara yang bisa ditempuh misalnya dengan
pelatihan atau workshop, seminar, lokakarya, temu alumni, kunjungan, in house
training, matrikulasi, remedial, pengayaan, pendampingan, bimbingan teknis
rutin, dan sebagainya. Dalam perencanaan pelaksanaan harus mempertimbangkan
alokasi waktu, ketersediaan dana, SDM, fasilitas, dan sebagainya.
Contoh
Rencana Pelaksanaan Program SD Bani Saleh 2:
No
|
Rencana Pelaksanaan
Program
|
1
|
Setiap hari sabtu, masing – masing siswa
membawa barang bekas dari rumah yang masih bisa dimanfaatkan untuk dibuat
alat peraga.
|
2
|
Pengembangan perpustakaan Tahap 1 Ã
pembersihan dan pengaturan ruang perpustakaan yang baru, pengadaan rak buku
pada awal Agustus yang dilakukan oleh karyawan dan siswa.
|
3
|
Pengaturan ruang kosong yang bisa
digunakan sebagai Laboratorium Komputer pada awal bulan Desember.
|
4
|
Mengajukan proposal sumbangan buku
kepada pemerintah daerah.
|
5
|
Guru lulusan Teknik Informatika diangkat
sebagai guru Les Komputer
|
13. Menyusun Rencana Pemantauan dan Evaluasi
Tujuan
:
Monitoring dan
evaluasi ditujukan untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara rencana
yang telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai berdasarkan program dan
kegiatan. Secara spesifik monitoring dilakukan untuk mencegah terjadi
penyimpangan terhadap input dan proses. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui
kesesuaian hasil nyata dengan hasil yang diharapkan sebagaimana tertulis dalam
program.
Prinsip-prinsip
Pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Kejelasan
tujuan.
b. Dilakukan
oleh tenaga yang kompeten di bidang evaluasi.
c. Dilakukan
secara partisipatif oleh pemangku kepentingan sekolah.
d. Berkala
dan berkelanjutan.
e. Berbasis
indikator kinerja sekolah.
f. Dilaporkan
kepada semua pemangku kepentingan (komite sekolah)
Komponen
yang dimonitoring dan evaluasi
Komponen
monitoring dan evaluasi meliputi aspek-aspek: (1) perencanaan program, (2)
pelaksanaan program, dan (3) hasil yang dicapai. Masing-masing aspek terdiri
dari:
a. Sumber Daya
Manusia.
b. Sarana
Prasarana Sekolah.
c. Manajemen
dan Kelembagaan.
d. Kurikulum
dan Bahan Ajar.
e. Proses
Belajar Mengajar.
f. Penilaian
Pembelajaran.
g. Prestasi
Belajar Siswa.
h. Lingkungan
dan Budaya Sekolah.
i. Penguatan
Peran Masyarakat.
Pelaksanaan
a.
Waktu
Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan
rentang waktu tertentu/kebutuhan (tengah semester, semester, tahunan).
b.
Pelaksana
Pelaksana evaluasi dan monitoring adalah pihak-pihak yang terkait dengan
penyelenggaraan sekolah (pengawas TK/SD; UPTD/ Dinas Pendidikan Kota).
Dengan adanya pemantauan dan evaluasi, sekolah
dapat memperbaiki kelemahan proses dan dapat mengetahui keberhasilan atau
kegagalan tujuan dalam kurun waktu satu tahun tersebut. Pada akhirnya sekolah
akan mengetahui program apa yang dapat dicapai dan kapan suatu target SNP akan
dicapai dengan pasti. Tanpa adanya langkah ini sekolah akan cenderung berjalan
tanpa ada kejelasan dan kepastian.
14. Membuat Jadwal Pelaksanaan Program
Apabila program-program telah disusun dengan
baik dan pasti, selanjutnya sekolah merencanakan alokasi waktu per mingguan
atau bulanan atau triwulanan dan seterusnya sesuai dengan karakteristik program
yang bersangkutan. Fungsi utama dengan adanya penjadwalan ini adalah untuk
pegangan bagi para pelaksana program dan sekaligus mengontrol pelaksanaan
tersebut
Dalam penjadwalan suatu rencana
program beberapa hal harus kita pedomani :
- Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.
- Prioritaskan program.
- Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
- Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
- Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
- Evaluasi jadwal yang telah disusun.
15. Menentukan Penanggung Jawab Program
Sekolah akhirnya harus menentukan siapa penanggungjawab suatu
kegiatan/program, kelompok program dan atau keseluruhan program. Dengan SK
Kepala Sekolah, maka bagi tiap orang atau kelompok orang dapat menjadi
penanggung jawab atau anggota pelaksana program/kegiatan. Pertimbangan utamanya
adalah profesionalitas, kesesuaian, kewenangan, kemampuan, kesediaan, dan keslimaan
yang ada. Azas proporsionalitas bisa dipertimbangkan kemudian. Keterlibatan
pihak luar, seperti komite sekolah, tokoh masyarakat, dan sebagainya dapat
dilibatkan sesuai dengan kepentingannya. Pada prinsipnya Renop ini harus
diketahui, disetujui, dan disyahkan oleh berbagai pihak terkait (Sekolah,
Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Daerah).
C. Kriteria Rencana Pengembangan Sekolah
Suatu perencanaan
pengembangan dapat di katakan baik, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Keluasan, cakupan,
dan ketajaman analisis situasi pendidikan sekolah saat ini.
Ketajaman dalam
melihat kondisi sekolah membutuhkan keahlian pengawas dalam melakukan
penggalian data-data pelaksanaan pendidikan di sekolah, secara utuh untuk 8
Standar Nasional Pendidikan. Biasa dilakukan oleh pengawas sekolah dengan
berkeliling lingkungan sekolah bersama Kepala Sekolah, sesekali berdialog
dengan siswa, atau dengan beberapa guru yang secara kebetulan dijumpai
2. Kualitas dan
kuantitas situasi pendidikan sekolah yang di harapkan
Kualitas pendidikan akan mempengaruhi kuantitas
pendidikan. Melalui
kompetensi yang dimiliki guru maka kualitas pendidikan akan terlihat dari hasil
prestasi peserta didik.
Muncul suatu keyakinan yang optimis dengan kualitas pendidikan yang
dikuasai oleh guru,maka adalah satu langkah ke depan dalam mencetak kualitas
pendidikan peserta didik dengan kompetensi yang dikuasai guru yang merupakan
pondasi untuk membuat peserta didik memiliki ilmu pengetahuan serta
keterampilan yang siap dipasarkan serta mempunyai nilai jual. Jadi kompetensi
adalah suatu hal yang mutlak yang harus guru miliki.
3. Cakupan jenis
perencanaan
Pemerataan
Kesempatan (Persamaan, akses, keadilan/kewajaran)
Contoh: bea siswa untuk siswa
miskin, pelatihan guru PLB (pendidikan luar biasa), pembenahan SMP Terbuka,
peningkatan angka melanjutkan sekolah, pengurangan angka putus sekolah, dsb
Peningkatan
Kualitas
Kualitas pendidikan meliputi input,
proses, dan output. Contohnya :
Pengembangan tenaga pendidik (guru,
kepala sekolah, konselor, dll) pengembangan bahan bahan ajar, peningkatan
kualitas siswa
Peningkatan
Efisiensi
Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar
Contoh : peningkatan angka kelulusan, penurunan putus sekolah,
peningkatan angka kehadiran, dll.
Peningkatan
Relevansi
Relevansi merujuk kepada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan (kebutuhan
peserta didik) Contoh: program keterampilan,kewirausahaan bagi para siswa yang tidak
melanjutkan sekolah.
Peningkatan
Kapasitas
Upaya yang dilakukan secara sistematik untuk menyiapkan kapasitas sekolah
agar sanggup menjalankan tugas dan fungsi dalam menghasilkan output yang baik
Contoh : pengembangan kapasitas SDM di sekolah, pengembangan organisasi
4. Kemanfaatan serta
kesesuaian Renstra & Renop dengan permasalahan pendidikan
Manajemen Strategi diwujudkan dalam
bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen di
lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi
(RENSTRA) yang dijabarkan menjadi Perencanaan Operasional (RENOP),
yang kemudian dijabarkan pula dalam
bentuk Program – program kerja untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan
5. Kelayakan strategi
implementasi Renstra & Renop
Implementasi
merupakan perwujudan dari program-program yang telah ditetapkan dalam perumusan
strategi. Menurut Hungerda Wheelen mengemukakan bahwa “Implementasi strategi
adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam
tindakan melalui pengembanagan program, anggaran, dan prosedur
6. Kelayakan rencana
monitoring & evaluasi.
Kelayakan
monitoring bertujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan
sekolah potensial, apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak, sejauh mana
kendala dan hambatan ditemui, dan bagaimana upaya-upaya yang sudah dan harus
ditempuh untuk mengatasi kendala dan hambatan yang muncul selama pelaksanaan
program dalam sekolah potensial. Tujuan kelayakan evaluasi adalah mengetahui
tingkat keterlaksanaannya program dan tingkat keberhasilannya
7. Kecukupan dan
kerelevansian data
Kecukupan
dan kesesuaian data dalam membuat renop sangatlah penting untuk dilakukan. Hal
ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan renop.
8. Kelayakan anggaran
antara rencana pendidikan, pendapatan, dan rencana belanja
Rencana
anggaran belanja sekolah merupakan pembukuan yang berisi perencanaan
anggaran sirkulasi keuangan sekolah
dalam satu tahun. Kelayakan besar kecilnya rencana anggaran biaya sekolah
sangat ditentukan oleh besarnya pendapatan sekolah yang telah diusahakan oleh
pihak pengelola sekolah.Maka dari itu pengelola harus kreatif dalam mencari
sumber dana.
9. Tingkat partisipasi
unsur-unsur yang terkait dengan perencanaan
Secara garis
besar perencanaan partisipatif mengandung makna adanya keikutsertaan masyarakat
dalam proses perencanaan. Mulai dari melakukan analisis masalah mereka,
memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mndapatkan rasa percaya diri untuk
mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan
masalah apa yang ingin mereka atasi.
10. System,
proses/prosedur, dan mekanisme penyusunan RPS
Sistem Perencanaan Sekolah adalah
satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk menghasilkan rencana-rencana
sekolah (RPS) dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang
dilaksanakan oleh unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh
komite sekolah). Perbedaan antara satu dengan lainnya adalah:
1. RPS jangka panjang adalah
dokumen perencanaan sekolah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.
2. RPS jangka menengah
(Rencana Strategis) adalah dokumen perencanaan sekolah untuk periode 5 (lima)
tahun.
3. RPS tahunan adalah
dokumen perencanaan sekolah unutk periode 1 (satu) tahun.
Dalam proses penyusunan RPS harus menerapkan
prinsip-prinsip: memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang
lebih baik (peningkatan/pengembangan), sistematis, terarah, terpadu (saling
terkait dan sepadan), menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, demand driven
(berdasarkan kebutuhan), partisipasi, keterwakilan, transparansi, data driven,
realistik sesuai dengan hasil analisis SWOT, dan mendasarkan pada hasil review
dan evaluasi.
11. Kelengkapan elememen
Renop
Kelengkapan
Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals)
dan rencana itu sendiri (plan). Sasaran adalah hal yang ingin dicapai
oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut
tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk
mengukur suatu pekerjaan. Sedangkan rencana atau plan adalah dokumen
yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup
alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa
depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan
sumberdaya yang tersedia. Rencana pengembangan sekolah yang meliputi Restra dan
Renop adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam
rangka mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Perencanaan
pengembangan sekolah tertuang dalam Restra dan Renop. Restra (Rencana
Operasional) merupakan rencana jangka panjang selama empat tahun. Renop
merupakan bagian dari Restra. Renop (Rencana Oprasional) merupakan rencana
jangka pendek yang disusun selama satu tahun yang disusun berdasarkan Restra.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, untuk
meyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis sangat mengharapkan saran dan
krtik dari pembaca agar tersempurnanya makalah ini. Akhir kata mudah-mudahan
makalah ini dapat memberi manfaat untuk pemabaca khususnya untuk penulis
sendiri. Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
http://cak-a6.blogspot.com/2011/02/proses-penyusunan-rencana-pengembangan.html
http://metrosis.blogspot.com/2009/05/penyusunan-renop-rencana-operasional.html
http://lareinavherri.blogspot.com/p/rencana-pengembangan-sekolah.html
Depdiknas.¬¬¬¬2002.
Penyusunan Program Sekolah; Materi Pelatihan Terpadu Untuk Kepala Sekolah.
Jakarta: Ditjen Dikdasmen.
Siswanto,
H.B. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Rivai,
Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo
Persada.
http://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/12/04/perencanaan-operasional/
http://esterlitapratiiwii.blogspot.com/2012/01/rencana-operasional-sd-bopkri-demangan.html
http://wahyumirza.blogspot.com/2011/03/take-home-manajemen-stratejik.html
http://pansams.blogspot.com/2012/06/rencana-pengembangan-sekolah-rps.html
0 comments:
Post a Comment