SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Saturday, 12 July 2014

Makalah Rencana Operasional Sekolah



Kata Pengantar


Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah manajemen sekolah yang Alhamdulillah selesai tepat pada waktunya yang berjudul “Program Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah”



Makalah ini merupakan tugas bagi mahasiswa UNISMA Bekasi dalam mengikuti perkuliahan Manajemen Sekoalah. Makalah ini berisikan tentang informasi pengetahuan-pengetahuan yang menyangkut tentang penyusunan rencana program sekolah agar nantinya pendidik dapat menyusun rencana pemograman sekolah dengan baik dan benar.

Namun demikian kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari nilai sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang membangun selalu kami harapkan demi menyempurnakan makalah kami .



Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga makalah ini bermanfaat dan Allah meridhoi usaha kami Amin .









                                                                                                Bekasi,  16 Oktober 2013





                                                                                                            Penulis





BAB I


PENDAHULUAN






A.     Latar Belakang


Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa salah satu tujuan negara Republik Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara Indonesia tanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama, dan gender berhak memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Pendidikan yang bermutu merupakan prasyarat adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, yaitu warga negara yang unggul secara intelektual, anggun dalam moral, kompeten dalam Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Senii (IPTEKS), produktif dalam karya dan memiliki komitmen yang tinggi untuk berbagai peran sosial, serta berdaya saing terhadap bangsa lain di era global.



Dengan demikian, pembangunan pendidikan nasional perlu diarahkan pada peningkatan martabat manusia secara holistik, yang memungkinkan ketiga dimensi kemanusiaan paling elementer di atas dapat berkembang secara optimal. Oleh karena itu, lembaga pendidikan seyogyanya menjadi wahana strategis bagi upaya pengembangan segenap potensi individu, termasuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan bagi peserta didik, yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negawa Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sehingga cita-cita membangun manusia Indonesia seutuhnya dapat tercapai.



Sekolah sebagai pemegang peran penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Oleh karena itu, sekolah dituntut membuat perencanaan, pengelolaan program, implementasi, monitoring dan evaluasi yang baik, terstruktur, dan terukur. Dengan perencanaan yang matang, diharapkan pengelolaan program dapat diimplementasikan secara efektif dan efisien.

Agar implementasi perencanaan dan pengelolaan program senantiasa berlangsung secara transparan dan akuntabel, maka perlu adanya monitoring dan evaluasi secara berkala dan konsisten.

Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) pada satuan pendidikan diharapkan mampu mengakomodir semua harapan warga sekolah dan seluruh stakeholder untuk masa sekarang dan yang akan datang. Di dalam Rencana Pengembangan Sekolah seluruh warga sekolah dan stakeholder dapat mengetahui arah kebijakan sekolah untuk masa 1 sampai 5 tahun ke depan. Pada Rencana Pengembangan Sekolah pula masyarakat dapat mengetahui secara jelas tentang Visi, Misi, Indikator, Tujuan, Tantangan Nyata, Sasaran Pengembangan, serta Identifikasi fungsi-fungsi yang penting bagi sekolah, sehingga gambaran sekolah ideal seperti harapan pemerintah dapat diketahui secara eksplisit. 


B.     Perumusan Masalah


   Berdasarkan latar belakang di atas tersebut perlu kiranya kami dapat membuat perumusan masalah sebagai pendukung dan panduan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut:



  1. Poin apa saja yang menjelaskan tentang hal yang perlu di lakukan dalam penyusunan renop ?
  2. Bagaimana cara menyusun rencana program ?
  3. Untuk apa dan kapan di capai dalam merencanakan tonggak kunci keberhasilan ?
  4. Bagaimana cara menyusun rencana biaya ?
  5. Bagaimana cara menyusun pelaksanaan program ?
  6. Bagaimana cara pemantauan dan evaluasi ?
  7. Bagaimana cara membuat jadwal pelaksanaan program ?
  8. Bagaimana cara menentukan penanggung jawab program atau kegiatan ?
  9. Apa saja kriteria RPS yang baik ?



C.     Tujuan Pembahasan



   Berdasarkan perumusan masalah yang akan di tanyakan sebagai panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya memerlukan tujuan pembahasan sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun tujuan pembahasan sebagai berikut :

1.  Mengetahui poin apa saja yang menjelaskan tentang hal yang perlu dilakukan dalam penyusunan renop

2.   Mengetahui penyusunan rencana program

3.   Mengetahui dalam merencanakan tonggak-tonggak keberhasilan

4.   Mengetahui penyusunan rencana biaya

5.   Mengetahui penyusunan rencana pelaksanaan program

6.   Mengetahui penyusunan rencana pemantauan dan evaluasi

7.   Mengetahui pembuatan jadwal pelaksamaam program

8.  Mengetahui dalam penentuan penanggung jawab program kegiatan

9.  Mengetahui tentang kriteria RPS yang baik





BAB II


PEMBAHASAN




A.   Definisi




Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Rencana pengembangan sekolah yang meliputi Restra dan Renop adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

 Perencanaan pengembangan sekolah tertuang dalam Restra dan Renop. Restra (Rencana Operasional) merupakan rencana jangka panjang selama empat tahun. Renop merupakan bagian dari Restra. Renop (Rencana Oprasional) merupakan rencana jangka pendek yang disusun selama satu tahun yang disusun berdasarkan Restra. Restra dan Renop disusun dengan memperhatikan kebutuhan sekolah, masyarakat serta sesuai dengan RPPP (Rencana Pengembangan Pendidikan Propinsi), RPPN (Rencana Pengembangan Pendidikan Nasional.

Perencanaan operasional umumnya merupakan turunan/terjemahan dari tujuan umum perusahaan dalam rentang waktu tertentu (selama satu tahun umpamanya) berikut rencana strategis yang sudah ditetapkan oleh manajemen. Rencana operasional (Renop) sekolah merupakan rencana implementasi Rencana stratejik sekolah dalam kurun waktu satu tahun. Renop sering juga disebut Rencana tahunan. Renop berisi langkah-langkah operasional yang akan ditempuh selama satu tahun oleh sekolah, unit-unit, dan atau individu-individu staf dalam rangka mencapai tujuan operasional. Tujuan operasional merupakan jabaran dan tahapan-tahapan untuk mencapai tujuan stratejik.

 Rencana operasional disusun oleh unit-unit atau individu staf yang ada dalam struktur organisasi sekolah dan mengacu pada program yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Contoh dari rencana operasional antara lain: pengembangan kegiatan kurikuler, pengembangan kegiatan kesiswaan, peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan sebagainya. Rencana operasional berfungsi sebagai alat yang digunakan oleh masing-masing unit penyusunnya sebagai:

(1) Penjamin bahwa program pengembangan akan terealisasi dalam kegiatan operasional sekolah sehari-hari

(2)  Pedoman pelaksanaan kegiatan semesteran, bulanan, mingguan, dan harian, dan

B.   Langkah-Langkah Penyusunan Rencana Operasional dalam RPS :




Ada 15 hal yang perlu dilakukan dalam penyusunan  Renop (Rencana Operasional), antara lain :

1.      Melakukan analisis lingkungan operasional sekolah

2.      Melakukan analisis pendidikan sekolah saat ini

3.      Melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun kedepan

4.      Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang diharapkan satu tahun ke depan

5.      Merumuskan tujuan sekolah selama satu tahun kedepan

6.      Mengidentifikasi fungsi-fungsi atau urusan-urusan sekolah untuk dikaji tingkat kesiapannya

7.      Melakukan analisis SWOT

8.      Merumuskan dan mengidentifikasi alternative langkah-langkah persoalan

9.      Menyusun rencana program

  .     Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan

1.     Menyusun rencana biaya

1.   Menyusun rencana pelaksanaan program

1.    Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi

1.    Membuat jadwal pelaksanaan program

1.    Menentukan penanggung jawab program/kegiatan sekolah saat ini



Dalam makalah ini, kami menjelaskan tentang langkah-langkah yang perlu di perhatikan dalam penyusunan renop mulai dari nomor 8 sampai nomor 15





8.  Merumuskan dan Mengidentifikasikan Alternatif Langkah-Langkah  Pemecahan


 Persoalan


            Merumuskan dan memecahkan masalah merupakan proses mental yang meliputi tiga aspek besar yaitu menemukan, merumuskan, menerapkkan solusi masalah. Pemecahana masalah merupakan fungsi intelektual paling kompleks dari semua fungsi intelektual tinggi manusia atau proses kognitif yang memerlukan kontrol dan keterampilan fundamental.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan untuk sasaran pertama, maka dapat diidentifikasi kelemahan dan ancaman  yang dihadapi oleh sekolah pada hampir semua fungsi yang diberikan. Pada fungsi PBM (Proses Belajar Mengajar) yang menjadi kelemahan adalah siswa kurang disiplin, guru kurang mampu memberdayakan siswa dan umumnya tidak banyak variasi dalam memberikan bahan pelajaran di kelas serta waktu yang digunakan kurang efektif. Sedangkan yang menjadi ancaman adalah kurang siapnya siswa dalam menerima pelajaran, terutama pada pagi dan siang hari menjelang pulang. Disamping itu, suasana lingkungan sekolah yang kurang kondusif dan ramai karena berdekatan dengan pusat keramaian kota.

Selanjutnya untuk mengatasi kelemahan atau ancaman tersebut, sekolah mencari alternatif alternatif langkah-langkah memecahkan persoalan. Dengan kata lain, alternatif (pilihan) pemecahan masalah pada dasarnya merupakan cara mengatasi fungsi yang belum memenuhi kesiapan yaitu mencari solusi. Misalnya : Anak yang sulit memahami dalam proses pembelajaran di kelas di sebabkan oleh faktor lingkungan kelasnya karena merasa tidak nyaman, untuk alternatif pemecahan masalahnya yaitu sekolah memberikan pengulangan materi yang belum dia pahami sehingga anak itu dapat paham apa yang belum dia pahami



9.        Menyusun Rencana Program


Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk memecahkan persoalan yang sama, masing-masing sekolah dapat menentukan alternatif pemecahan persoalan yang berbeda-beda sesuai potensi yang dimiliki sekolah dan memilih alternatif yang paling menguntungkan serta efisien bagi sekolah.

Berdasarkan pada beberapa alternatif pemecahan persoalan yang dihasilkan dari analisis SWOT tersebut, sekolah ‘X’ selanjutnya menyusun program sesuai dengan kemampuan sekolah. Sekolah yang sukses adalah sekolah yang mampu melaksanakan alternatif pemecahan masalah dengan inovatif maksimal dan biaya minimal.

Dari alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan yang ada, Kepala sekolah sekolah bersama-sama dengan unsur Komite Sekolah, menyusun dan merealisasikan rencana dan program-programnya untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Rencana yang dibuat harus menjelaskan secara detail dan lugas tentang aspek-aspek yang ingin dicapai, kegiatan yang harus dilakukan, siapa yang harus melaksanakan, kapan dan dimana dilaksanakan, dan berapa biaya yang diperlukan.

Hal itu juga diperlukan untuk memudahkan sekolah dalam menjelaskan dan memperoleh dukungan dari pemerintah maupun orangtua peserta didik, baik secara moral maupun finansial.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun rencana pengembangan sekolah ialah adanya keterlibatan berbagai pihak yang berkepentingan (stake holder), misalnya guru, siswa, tata usaha/karyawan, orangtua siswa, tokoh masyarakat yang memiliki perhatian kepada sekolah. Karena dengan cara tersebut diharapkan rencana pengembangan sekolah menjadi “milik” semua warga sekolah dan pihak lain yang terkait.

Contoh penyusunan rencana program SD Bani Saleh 2 :

­  Kurikulum

Pelatihan untuk tenaga pendidik guna penerapan pembelajaran tematik, sehingga pembelajaran tematik dapat terlaksana dan berjalan baik

­  Tenaga pendidik : Pembukaan lowongan untuk penjaga perpustakaan dan guru pembimbing les komputer.

­  Pembelian 1 unit komputer, serta perlengkapan les komputer lainnya seperti kabel, meja, karpet sintetis, pembuatan media pembelajaran, pembelian lemari penyimpan media pembelajaran dengan menggunakan dana BOS.



10.         Menentukan Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan (Milestone)


            Berdasarkan pada tujuan atau sasaran satu tahunan dan program di atas, maka selanjutnya dapat dirumuskan tentang apa-apa saja yang akan dihasilkan (sebagai output), baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif dan dalam waktu kapan akan dicapai dalam waktu satu tahun. Misalnya dari program pencapaian SNP tentang standar sarana dan prasarana pendidikan, bentuk hasil yang akan dicapai sarana pendidikan apa saja dalam jangka satu tahun bisa terwujud. Misalnya dalam lima tahun akan mencapai standar sarana pendidikan 100%, maka pada tahun pertama ini akan dicapai 25%-nya. Demikian pula untuk hasil-hasil yang akan dicapai dari program-program lainnya.



Contoh Menentukan Tonggak-Tonggak Kunci Keberhasilan SD Bani Saleh 2 :



PROGRAM – PROGRAM
TONGGAK – TONGGAK KUNCI KEBERHASILAN
·         Pelatihan PMRI (Pendidikan Matematika
Realistik) untuk guru kelas 1 dan 2.
·         Guru kelas 1 dan 2 mengikuti pelatihan
PMRI.
·         Pemanfaatan barang – barang bekas untuk dibuat alat peraga permanen.
        Tersedianya media / alat peraga pembelajaran dari barang bekas.
·         Pengadaan rak/ almari untuk menyimpan alat peraga.
·         Tersedia almari untuk penyimpanan alat peraga dengan jumlah 2 buah
       Pengadaan ruang perpustakaan yang memadai dan kondusif.
·         Sekolah memiliki ruang perpustakaan baru yang lebih luas dan kondusif.
         Penambahan buku – buku baru.
·         Terdapat buku – buku baru di perpustakaan
        Pengadaan ruang khusus untuk laboratorium komputer.
·         Tersedianya laboratorium komputer untuk siswa  

Pengangkatan guru les komputer
Tersedianya guru les komputer



11.         Menyusun Rencana Biaya


Selanjutnya sekolah merencanakan alokasi anggaran biaya untuk kepentingan satu tahun. Dalam membuat rencana anggaran ini dari setiap besarnya alokasi dana harus dimasukkan asal semua sumber dana, misalnya dana dari rutin atau daerah, dari pusat, dari komite sekolah, atau dari seumber dana lainnya. Untuk memastikan bahwa dana yang diperlukan benar-benar keluar (terpenuhi), maka setiap sekolah perlu memahami dan mengetahui tentang RPPK, RPPP, dan RPPN, sehingga perkiraan sumber dana dapat diprediksi dengan tepat.

Penyusunan rencana anggaran ini dituangkan ke dalam Rencana Anggaran dan Belanja Sekolah (RAPBS). Dalam penyusunannya harus memperhatikan ketentuan-ketentuan dari masing-masing penyandang dana. Sangat dimungkinkan suatu program dibiayai dengan subsidi silang dari berbagai sumber dana. Program-program yang memerlukan bantuan dari pusat harus dialokasikan sumber dana dari pusat sekolah dan komite sekolah atau bahkan daerah. Misalnya untuk pembangunan ruang kelas baru, laboratorium baru, gedung perpustakaan, dan sebagainya. Sedangkan yang berupa program rehab besar (renovasi gedung sekolah) dana lebih diprioritaskan dari propinsi. Pada era otonomi daerah ini, maka sekolah dan daerah memiliki kewajiban yang lebih besar dalam hal pemenuhan unit cost pendidikan anak/siswa. Dalam penyusunan anggaran di RAPBS, maka setiap program atau kegiatan harus nampak jelas, terukur, dan rinci untuk memudahkan dalam menentukan besarnya dana yang diperlukan.



Contoh rencana biaya yang akan di keluarkan di SD Bani Saleh 2 :



NO
KETERANGAN
HARGA

1
ATK Pembuatan alat peraga
50.000

2
Almari alat peraga
800.000

Jumlah
850.000

2
Rak buku @ 1
700.000

3
Honorarium petugas perpustakaan
800.000

Jumlah
1.500.000

1
Pengembangan alat peraga matematika
850.000

2
Pengembangan perpustakaan
2.925.000

3
Pelaksanaan les komputer
2.700.000

Jumlah
5.150.000




12.         Menyusun Rencana Pelaksanaan Program


Perumusan atau penyusunan rencana pelaksanaan program ini lebih mengarah kepada kiat, cara, teknik, dan atau strategi yang jitu, efisien, dan efektif untuk dilaksanakan. Cara di sini harus disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai pada program tersebut. Beberapa cara yang bisa ditempuh misalnya dengan pelatihan atau workshop, seminar, lokakarya, temu alumni, kunjungan, in house training, matrikulasi, remedial, pengayaan, pendampingan, bimbingan teknis rutin, dan sebagainya. Dalam perencanaan pelaksanaan harus mempertimbangkan alokasi waktu, ketersediaan dana, SDM, fasilitas, dan sebagainya.

Contoh Rencana Pelaksanaan Program SD Bani Saleh 2:



No
Rencana Pelaksanaan Program
1
Setiap hari sabtu, masing – masing siswa membawa barang bekas dari rumah yang masih bisa dimanfaatkan untuk dibuat alat peraga.
2
Pengembangan perpustakaan Tahap 1 à pembersihan dan pengaturan ruang perpustakaan yang baru, pengadaan rak buku pada awal Agustus yang dilakukan oleh karyawan dan siswa.
3
Pengaturan ruang kosong yang bisa digunakan sebagai Laboratorium Komputer pada awal bulan Desember.
4
Mengajukan proposal sumbangan buku kepada pemerintah daerah.
5
Guru lulusan Teknik Informatika diangkat sebagai guru Les Komputer



13.         Menyusun Rencana Pemantauan dan Evaluasi


­  Tujuan :

Monitoring dan evaluasi ditujukan untuk mengetahui ketercapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang dicapai berdasarkan program dan kegiatan. Secara spesifik monitoring dilakukan untuk mencegah terjadi penyimpangan terhadap input dan proses. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian hasil nyata dengan hasil yang diharapkan sebagaimana tertulis dalam program.



­  Prinsip-prinsip

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

a. Kejelasan tujuan.

b. Dilakukan oleh tenaga yang kompeten di bidang evaluasi.

c. Dilakukan secara partisipatif oleh pemangku kepentingan sekolah.

d. Berkala dan berkelanjutan.

e. Berbasis indikator kinerja sekolah.

f. Dilaporkan kepada semua pemangku kepentingan (komite sekolah)

­  Komponen yang dimonitoring dan evaluasi

Komponen monitoring dan evaluasi meliputi aspek-aspek: (1) perencanaan program, (2) pelaksanaan program, dan (3) hasil yang dicapai. Masing-masing aspek terdiri dari:

a. Sumber Daya Manusia.

b. Sarana Prasarana Sekolah.

c. Manajemen dan Kelembagaan.

d. Kurikulum dan Bahan Ajar.

e. Proses Belajar Mengajar.

f. Penilaian Pembelajaran.

g. Prestasi Belajar Siswa.

h. Lingkungan dan Budaya Sekolah.

i.  Penguatan Peran Masyarakat.



­  Pelaksanaan

a.     Waktu

Waktu pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilaksanakan sesuai dengan rentang waktu tertentu/kebutuhan (tengah semester, semester, tahunan).

b.     Pelaksana

Pelaksana evaluasi dan monitoring adalah pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan sekolah (pengawas TK/SD; UPTD/ Dinas Pendidikan Kota).



Dengan adanya pemantauan dan evaluasi, sekolah dapat memperbaiki kelemahan proses dan dapat mengetahui keberhasilan atau kegagalan tujuan dalam kurun waktu satu tahun tersebut. Pada akhirnya sekolah akan mengetahui program apa yang dapat dicapai dan kapan suatu target SNP akan dicapai dengan pasti. Tanpa adanya langkah ini sekolah akan cenderung berjalan tanpa ada kejelasan dan kepastian.



14.         Membuat Jadwal Pelaksanaan Program


Apabila program-program telah disusun dengan baik dan pasti, selanjutnya sekolah merencanakan alokasi waktu per mingguan atau bulanan atau triwulanan dan seterusnya sesuai dengan karakteristik program yang bersangkutan. Fungsi utama dengan adanya penjadwalan ini adalah untuk pegangan bagi para pelaksana program dan sekaligus mengontrol pelaksanaan tersebut

Dalam penjadwalan suatu rencana program beberapa hal harus kita pedomani :

  1. Identifikasi seluruh kegiatan yang direncanakan.
  2. Prioritaskan program.
  3. Tentukan kegiatan yang telah dirinci.
  4. Tentukan lama waktu dan waktu pelaksanaan.
  5. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan tahun anggaran
  6. Evaluasi jadwal yang telah disusun.



15.         Menentukan Penanggung Jawab Program


Sekolah akhirnya harus menentukan siapa penanggungjawab suatu kegiatan/program, kelompok program dan atau keseluruhan program. Dengan SK Kepala Sekolah, maka bagi tiap orang atau kelompok orang dapat menjadi penanggung jawab atau anggota pelaksana program/kegiatan. Pertimbangan utamanya adalah profesionalitas, kesesuaian, kewenangan, kemampuan, kesediaan, dan keslimaan yang ada. Azas proporsionalitas bisa dipertimbangkan kemudian. Keterlibatan pihak luar, seperti komite sekolah, tokoh masyarakat, dan sebagainya dapat dilibatkan sesuai dengan kepentingannya. Pada prinsipnya Renop ini harus diketahui, disetujui, dan disyahkan oleh berbagai pihak terkait (Sekolah, Komite Sekolah, Dinas Pendidikan Daerah).



C.   Kriteria Rencana Pengembangan Sekolah


Suatu perencanaan pengembangan dapat di katakan baik, apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

1.      Keluasan, cakupan, dan ketajaman analisis situasi pendidikan sekolah saat ini.

Ketajaman dalam melihat kondisi sekolah membutuhkan keahlian pengawas dalam melakukan penggalian data-data pelaksanaan pendidikan di sekolah, secara utuh untuk 8 Standar Nasional Pendidikan. Biasa dilakukan oleh pengawas sekolah dengan berkeliling lingkungan sekolah bersama Kepala Sekolah, sesekali berdialog dengan siswa, atau dengan beberapa guru yang secara kebetulan dijumpai



2.      Kualitas dan kuantitas situasi pendidikan sekolah yang di harapkan

Kualitas pendidikan akan mempengaruhi kuantitas pendidikan. Melalui kompetensi yang dimiliki guru maka kualitas pendidikan akan terlihat dari hasil prestasi peserta didik.

Muncul suatu keyakinan yang optimis dengan kualitas pendidikan yang dikuasai oleh guru,maka adalah satu langkah ke depan dalam mencetak kualitas pendidikan peserta didik dengan kompetensi yang dikuasai guru yang merupakan pondasi untuk membuat peserta didik memiliki ilmu pengetahuan serta keterampilan yang siap dipasarkan serta mempunyai nilai jual. Jadi kompetensi adalah suatu hal yang mutlak yang harus guru miliki.



3.      Cakupan jenis perencanaan

­  Pemerataan Kesempatan (Persamaan, akses, keadilan/kewajaran)

Contoh: bea siswa untuk siswa miskin, pelatihan guru PLB (pendidikan luar biasa), pembenahan SMP Terbuka, peningkatan angka melanjutkan sekolah, pengurangan angka putus sekolah, dsb

­  Peningkatan Kualitas

Kualitas pendidikan meliputi input, proses, dan output. Contohnya :

Pengembangan tenaga pendidik (guru, kepala sekolah, konselor, dll) pengembangan bahan bahan ajar, peningkatan kualitas siswa

­  Peningkatan Efisiensi

Efisiensi merujuk pada hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar

Contoh : peningkatan angka kelulusan, penurunan putus sekolah, peningkatan angka kehadiran, dll.

­  Peningkatan Relevansi

Relevansi merujuk kepada kesesuaian hasil pendidikan dengan kebutuhan (kebutuhan peserta didik) Contoh: program keterampilan,kewirausahaan bagi para siswa yang tidak melanjutkan sekolah.

­  Peningkatan Kapasitas

Upaya yang dilakukan secara sistematik untuk menyiapkan kapasitas sekolah agar sanggup menjalankan tugas dan fungsi dalam menghasilkan output yang baik

Contoh : pengembangan kapasitas SDM di sekolah, pengembangan organisasi



4.      Kemanfaatan serta kesesuaian Renstra & Renop dengan permasalahan pendidikan

Manajemen Strategi diwujudkan dalam bentuk perencanaan berskala besar dalam arti mencakup seluruh komponen di lingkungan sebuah organisasi yang dituangkan dalam bentuk Rencana Strategi (RENSTRA) yang dijabarkan menjadi Perencanaan Operasional (RENOP),

yang kemudian dijabarkan pula dalam bentuk Program – program kerja untuk menyelesaikan permasalahan pendidikan



5.      Kelayakan strategi implementasi Renstra & Renop

Implementasi merupakan perwujudan dari program-program yang telah ditetapkan dalam perumusan strategi. Menurut Hungerda Wheelen mengemukakan bahwa “Implementasi strategi adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui pengembanagan program, anggaran, dan prosedur



6.      Kelayakan rencana monitoring & evaluasi.

Kelayakan monitoring bertujuan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan penyelenggaraan sekolah potensial, apakah sudah sesuai dengan rencana atau tidak, sejauh mana kendala dan hambatan ditemui, dan bagaimana upaya-upaya yang sudah dan harus ditempuh untuk mengatasi kendala dan hambatan yang muncul selama pelaksanaan program dalam sekolah potensial. Tujuan kelayakan evaluasi adalah mengetahui tingkat keterlaksanaannya program dan tingkat keberhasilannya



7.      Kecukupan dan kerelevansian data

Kecukupan dan kesesuaian data dalam membuat renop sangatlah penting untuk dilakukan. Hal ini bertujuan untuk memudahkan dalam pembuatan renop.



8.      Kelayakan anggaran antara rencana pendidikan, pendapatan, dan rencana belanja

Rencana anggaran belanja sekolah merupakan pembukuan yang berisi perencanaan anggaran  sirkulasi keuangan sekolah dalam satu tahun. Kelayakan besar kecilnya rencana anggaran biaya sekolah sangat ditentukan oleh besarnya pendapatan sekolah yang telah diusahakan oleh pihak pengelola sekolah.Maka dari itu pengelola harus kreatif dalam mencari sumber dana.



9.      Tingkat partisipasi unsur-unsur yang terkait dengan perencanaan

Secara garis besar perencanaan partisipatif mengandung makna adanya keikutsertaan masyarakat dalam proses perencanaan. Mulai dari melakukan analisis masalah mereka, memikirkan bagaimana cara mengatasinya, mndapatkan rasa percaya diri untuk mengatasi masalah, mengambil keputusan sendiri tentang alternatif pemecahan masalah apa yang ingin mereka atasi.



10.  System, proses/prosedur, dan mekanisme penyusunan RPS

Sistem Perencanaan Sekolah adalah satu kesatuan tata cara perencanaan sekolah untuk menghasilkan rencana-rencana sekolah (RPS) dalam jangka panjang, jangka menengah, dan tahunan yang dilaksanakan oleh unsur penyelenggara sekolah dan masyarakat (diwakili oleh komite sekolah). Perbedaan antara satu dengan lainnya adalah:

1. RPS jangka panjang adalah dokumen perencanaan sekolah untuk periode 20 (dua puluh) tahun.

2.  RPS jangka menengah (Rencana Strategis) adalah dokumen perencanaan sekolah untuk periode 5 (lima) tahun.

3.  RPS tahunan adalah dokumen perencanaan sekolah unutk periode 1 (satu) tahun.

Dalam proses penyusunan RPS harus menerapkan prinsip-prinsip: memperbaiki prestasi belajar siswa, membawa perubahan yang lebih baik (peningkatan/pengembangan), sistematis, terarah, terpadu (saling terkait dan sepadan), menyeluruh, tanggap terhadap perubahan, demand driven (berdasarkan kebutuhan), partisipasi, keterwakilan, transparansi, data driven, realistik sesuai dengan hasil analisis SWOT, dan mendasarkan pada hasil review dan evaluasi.



11.  Kelengkapan elememen Renop

Kelengkapan Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan). Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan. Sedangkan rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan-tindakan penting lainnya.






BAB III


PENUTUP



A.     Kesimpulan


Perencanaan sekolah adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan sekolah yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumberdaya yang tersedia. Rencana pengembangan sekolah yang meliputi Restra dan Renop adalah dokumen tentang gambaran kegiatan sekolah di masa depan dalam rangka mencapai perubahan/tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Perencanaan pengembangan sekolah tertuang dalam Restra dan Renop. Restra (Rencana Operasional) merupakan rencana jangka panjang selama empat tahun. Renop merupakan bagian dari Restra. Renop (Rencana Oprasional) merupakan rencana jangka pendek yang disusun selama satu tahun yang disusun berdasarkan Restra.



B.    Saran


Demikianlah makalah ini penulis buat, untuk meyempurnakan makalah yang sederhana ini penulis sangat mengharapkan saran dan krtik dari pembaca agar tersempurnanya makalah ini. Akhir kata mudah-mudahan makalah ini dapat memberi manfaat untuk pemabaca khususnya untuk penulis sendiri. Terimakasih





DAFTAR PUSTAKA






  http://cak-a6.blogspot.com/2011/02/proses-penyusunan-rencana-pengembangan.html

  http://metrosis.blogspot.com/2009/05/penyusunan-renop-rencana-operasional.html

  http://lareinavherri.blogspot.com/p/rencana-pengembangan-sekolah.html

Depdiknas.¬¬¬¬2002. Penyusunan Program Sekolah; Materi Pelatihan Terpadu Untuk Kepala Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen.

Siswanto, H.B. 2006. Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Rivai, Veithzal. 2003. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi. Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

http://zukhrufarisma.wordpress.com/2012/12/04/perencanaan-operasional/

http://esterlitapratiiwii.blogspot.com/2012/01/rencana-operasional-sd-bopkri-demangan.html

http://wahyumirza.blogspot.com/2011/03/take-home-manajemen-stratejik.html

http://pansams.blogspot.com/2012/06/rencana-pengembangan-sekolah-rps.html


0 comments:

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace