A. KONSEP DASAR TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONSE)
Total Physical Response
(TPR) adalah sebuah metode pembelajaran yang diperkenalkan pada tahun 1980.
Metode yang merupakan adopsi dari cara anak kecil belajar bahasa, yaitu dengan
cara mendengarkan kalimat perintah. TPR mempunyai prinsip belajar dengan
menggerakkan anggota tubuh. Sama dengan ketika seorang anak belajar bahasa
pertama dimana mereka mendapat sejumlah perintah dari orang tua mereka.
Kemudian ia melakukan perintah tersebut. TPR mengajak peserta didik agar tidak
stress dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu, proses belajar mengajar
dimulai dengan mendengarkan kalimat perintah (listening) yang kemudian diikuti
response fisik. TPR menganggap Speaking, Reading dan Writing adalah kegiatan
yang membuat siswa tertekan. Dengan demikian, ketiga skills tersebut diajarkan
setelah siswa bisa memahami dan bisa mempraktekkan perintah-perintah yang
didengar. Beberapa contoh kalimat perintah dalam proses belajar mengajar
menggunakan.
TPR:
Standup, please!
Touch your hair, please!
Close your eyes, please!
Open your mouth, please!
Take the English book, please!
B. PENGERTIAN METODE TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONSE)
Menurut Richards J
dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, TPR didefinisikan
suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah
(command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan
bahasa melalui aktivitas fisik (motor).
Sedangkan menurut Larsen
dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching,
TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau pendekatan
pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau
perintah.
Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.
Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.
Metode TPR ini sangat
mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan
permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta didik karena
masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya terutama pada saat mempelajari
bahasa asing, dan juga dapat menciptakan suasana hati yang positif pada peserta
didik yang dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
motivasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tersebut. Makna atau arti dari
bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi.
Guru memiliki peran
aktif dan langsung dalam menerapkan metode TPR ini. Menurut Asher ”The
instructor is the director of a stage play in which the students are the
actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam
pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru
yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan
menampilkan materi pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.
C. TUJUAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)
[1]Metode
TPR bagi guru, bertujuan agar tercipta suasana yang nyaman sehingga siswa dapat
menikmati pembelajaran dan dapat belajar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa
asing dengan baik. Hal ini dikarenakan pada dasarnya metode TPR ini
dikembangkan untuk mengurangi tekanan bagi siswa di dalam kelas, dan membuat
suasana kelas menyenangkan. (Larson-Freeman, 1986: 116)
[1] Freeman, Larson., Tujuan Total Physical Response.,
1986, hlm:116
D. KARAKTERISTIK PROSES PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN TPR
[2]Larson-Freeman
(1986: 118) menyatakan bahwa pada tahap pertama metode TPR, guru bertindak
sebagai model atau contoh. Guru dapat memberikan instruksi pada beberapa siswa
dan kemudian mencontohkan atau mempraktekkannya di hadapan siswa agar para
siswa dapat memahami intruksi yang diberikan dan dapat mengikuti. Pada tahap
kedua para siswa dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pahami dari
perintah-perintah yang tadi sudah diberikan dengan teman-temannya sendiri.
Kemudian sampai pada tahap ketika para siswa sudah mengerti, memahami serta
dapat merespon perintah-perintah dengan respon fisik, para siswa dapat belajar
lebih jauh untuk membaca dan menuliskannya. Hingga pada saatnya para siswa
sudah siap untuk berbicara, mereka bisa menjadi orang yang memberikan instruksi
atau perintah.
[2]
Freeman, Larson., Karakteristik Proses Pengajaran dan Pembelajaran., 1986,
hlm:118
E. PENERAPAN METODE TPR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR
Dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat
dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:
1) Latihan
dengan menggunakan perintah (Imperative Drill), merupakan aktivitas utama yang
dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk memperoleh
gerakan fisik dan aktivitas dari siswa.
2) Dialog
atau percakapan (conversational dialogue).
3) Bermain
peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di
sekolah,
restoran, pasar, dll.
4) Aktivitas
membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata
(vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan
sebagainya.
F. KEUNGGULAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)
Beberapa keunggulan dari metode total physical
response, antara lain :
1)
Siswa dapat bangkit dari kursi mereka dan bergerak di
sekitar.
2) Aktivitas TPR yang sederhana tidak memerlukan banyak
persiapan pada pihak guru. Namun, beberapa aplikasi yang lebih kompleks lainnya
mungkin saja.
3) Hal ini baik untuk peserta didik kinestetik yang harus
aktif di kelas.
4) Metode ini adalah alat yang baik untuk membangun
kosakata.
5) Hal ini baik untuk merangsang anak-anak untuk belajar.
Metode ini dapat memfasilitasi siswa dengan makna
dalam konteks nyata.
6) Tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru
meskipun guru harus bersedia untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif.
7)
Ukuran kelas tidak perlu menjadi masalah. Metode Ini
tidak mengharuskan peran yang besar
8)
Membantu para siswa segera memahami bahasa target
9)
Metode Ini menguntungkan perjuangan siswa
10)
Guru memperhatikan pertumbuhan dalam siswa belajar,
dan meningkatkan tingkat akademik di kelas mereka.
11)
Menciptakan berpikir positif yang memfasilitasi siswa
untuk terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan tidak
hanya motivasi, tetapi juga tujuan siswa dalam belajar.
G. KEKURANGAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)
1)
Siswa umumnya tidak diberi kesempatan untuk
mengekspresikan pikiran mereka sendiri dengan cara yang kreatif.
2)
Jika terlalu sering menggunakan TPR, dapat menjadikan
siswa bosan.
3)
Lingkup bahasa dalam TPR sangat terbatas
4)
Hal ini dapat menjadi tantangan bagi siswa pemalu.
5) Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan
pandangan mereka sendiri dan pikiran dengan cara yang kreatif.
6)
Metode Ini harus dikombinasikan dengan
pendekatan-pendekatan lain.
7)
Metode ini menekankan konstruksi penting, yang dapat
menyebabkan bahasa yang tidak pantas dan kasar dari pelajar.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Gapika, 2008. Artikel
Totally Physical Response Metode Pembelajaran Yang Cukup Efektif Untuk Peserta
Didik. Tersedia dilaman http://gapika.wordpress.com/2008/01/12/tpr-totally-physical-response-metode-pembelajaran-bahasa-yang-cukup-efektif-untuk-peserta-didik/.
Di akses pada tanggal 19 September 2014.
Arung, Fernandes. 2013. Artikel Keunggulan dan Kekurangan Metode TPR. Tersedia dilaman http://anekawarnapendidikan.wordpress.com/2013/02/10/keunggulan-dan-kelemahan-metode-tpr/. Di akses pada tanggal 19 September 2014.
Indrianingsih, Nuri. 2013. Total Physical Response. Tersedia dilaman http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/1615.
Di akses pada tanggal 19 September 2014.
Juanda. 2012. Total
Physical Response. Tersedia dilaman http://unit4bigfamily.wordpress.com/2012/06/09/total-physical-response. Di akses pada tanggal 19 September 2014
3 comments:
sumpah ini blog bikin sakit mata. warnanya alay!!!!!!!!!!
Neng Rima izin kopi artikelnya.
thanks a lot for sharing this yaw. ini bahan MID saya
Post a Comment