SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Friday, 3 October 2014

Metode Pembelajaran B.Ing TPR (Total Physical Response)



 A. KONSEP DASAR TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONSE)

Total Physical Response (TPR) adalah sebuah metode pembelajaran yang diperkenalkan pada tahun 1980. Metode yang merupakan adopsi dari cara anak kecil belajar bahasa, yaitu dengan cara mendengarkan kalimat perintah. TPR mempunyai prinsip belajar dengan menggerakkan anggota tubuh. Sama dengan ketika seorang anak belajar bahasa pertama dimana mereka mendapat sejumlah perintah dari orang tua mereka. Kemudian ia melakukan perintah tersebut. TPR mengajak peserta didik agar tidak stress dalam proses belajar mengajar. Maka dari itu, proses belajar mengajar dimulai dengan mendengarkan kalimat perintah (listening) yang kemudian diikuti response fisik. TPR menganggap Speaking, Reading dan Writing adalah kegiatan yang membuat siswa tertekan. Dengan demikian, ketiga skills tersebut diajarkan setelah siswa bisa memahami dan bisa mempraktekkan perintah-perintah yang didengar. Beberapa contoh kalimat perintah dalam proses belajar mengajar menggunakan.

TPR:

Standup, please!

Touch your hair, please!

Close your eyes, please!

Open your mouth, please!

Take the English book, please!

 


B. PENGERTIAN METODE TPR (TOTAL PHYSICAL RESPONSE)


Menurut Richards J dalam bukunya Approaches and Methods in Language Teaching, TPR didefinisikan suatu metode pembelajaran bahasa yang disusun pada koordinasi perintah (command), ucapan (speech) dan gerak (action); dan berusaha untuk mengajarkan bahasa melalui aktivitas fisik (motor).

Sedangkan menurut Larsen dan Diane dalam Technique and Principles in Language Teaching, TPR atau disebut juga ”the comprehension approach” atau pendekatan pemahaman yaitu suatu metode pendekatan bahasa asing dengan instruksi atau perintah.
Metode ini dikembangkan oleh seorang professor psikologi di Universitas San Jose California yang bernama Prof. Dr. James J. Asher yang telah sukses dalam pengembangan metode ini pada pembelajaran bahasa asing pada anak-anak. Ia berpendapat bahwa pengucapan langsung pada anak atau siswa mengandung suatu perintah, dan selanjutnya anak atau siswa akan merespon kepada fisiknya sebelum mereka memulai untuk menghasilkan respon verbal atau ucapan.

Metode TPR ini sangat mudah dan ringan dalam segi penggunaan bahasa dan juga mengandung unsur gerakan permainan sehingga dapat menghilangkan stress pada peserta didik karena masalah-masalah yang dihadapi dalam pelajarannya terutama pada saat mempelajari bahasa asing, dan juga dapat menciptakan suasana hati yang positif pada peserta didik yang dapat memfasilitasi pembelajaran sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pelajaran tersebut. Makna atau arti dari bahasa sasaran dipelajari selama melakukan aksi.

Guru memiliki peran aktif dan langsung dalam menerapkan metode TPR ini. Menurut Asher ”The instructor is the director of a stage play in which the students are the actors”, yang berarti bahwa guru (instruktur) adalah sutradara dalam pertunjukan cerita dan di dalamnya siswa sebagai pelaku atau pemerannya. Guru yang memutuskan tentang apa yang akan dipelajari, siapa yang memerankan dan menampilkan materi pelajaran.
Siswa dalam TPR mempunyai peran utama sebagai pendengar dan pelaku. Siswa mendengarkan dengan penuh perhatian dan merespon secara fisik pada perintah yang diberikan guru baik secara individu maupun kelompok.

 


C. TUJUAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)


[1]Metode TPR bagi guru, bertujuan agar tercipta suasana yang nyaman sehingga siswa dapat menikmati pembelajaran dan dapat belajar untuk berkomunikasi menggunakan bahasa asing dengan baik. Hal ini dikarenakan pada dasarnya metode TPR ini dikembangkan untuk mengurangi tekanan bagi siswa di dalam kelas, dan membuat suasana kelas menyenangkan. (Larson-Freeman, 1986: 116)



[1] Freeman, Larson., Tujuan Total Physical Response., 1986, hlm:116



D. KARAKTERISTIK PROSES PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN TPR


[2]Larson-Freeman (1986: 118) menyatakan bahwa pada tahap pertama metode TPR, guru bertindak sebagai model atau contoh. Guru dapat memberikan instruksi pada beberapa siswa dan kemudian mencontohkan atau mempraktekkannya di hadapan siswa agar para siswa dapat memahami intruksi yang diberikan dan dapat mengikuti. Pada tahap kedua para siswa dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pahami dari perintah-perintah yang tadi sudah diberikan dengan teman-temannya sendiri. Kemudian sampai pada tahap ketika para siswa sudah mengerti, memahami serta dapat merespon perintah-perintah dengan respon fisik, para siswa dapat belajar lebih jauh untuk membaca dan menuliskannya. Hingga pada saatnya para siswa sudah siap untuk berbicara, mereka bisa menjadi orang yang memberikan instruksi atau perintah.


[2] Freeman, Larson., Karakteristik Proses Pengajaran dan Pembelajaran., 1986, hlm:118



E. PENERAPAN METODE TPR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


Dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode TPR ini banyak sekali aktivitas yang dapat dilakukan oleh guru dan siswa antara lain:

1)  Latihan dengan menggunakan perintah (Imperative Drill), merupakan aktivitas utama yang dilakukan guru di dalam kelas dari metode TPR. Latihan berguna untuk memperoleh gerakan fisik dan aktivitas dari siswa.

2)      Dialog atau percakapan (conversational dialogue).

3)      Bermain peran (Role Play), dapat dipusatkan pada aktivitas sehari-hari seperti di sekolah,
       restoran, pasar, dll.

4)  Aktivitas membaca (Reading) dan menulis (Writing) untuk menambah perbendaharaan kata (vocabularies) dan juga melatih pada susunan kalimat berdasarkan tenses dan sebagainya.



F. KEUNGGULAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)


Beberapa keunggulan dari metode total physical response, antara lain :

1)        Siswa dapat bangkit dari kursi mereka dan bergerak di sekitar.

2)    Aktivitas TPR yang sederhana tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru. Namun,  beberapa aplikasi yang lebih kompleks lainnya mungkin saja.

3)       Hal ini baik untuk peserta didik kinestetik yang harus aktif di kelas.

4)       Metode ini adalah alat yang baik untuk membangun kosakata.

5)       Hal ini baik untuk merangsang anak-anak untuk belajar.

Metode ini dapat memfasilitasi siswa dengan makna dalam konteks nyata.

6)  Tidak memerlukan banyak persiapan pada pihak guru meskipun guru harus bersedia untuk menciptakan pembelajaran yang kondusif.

7)        Ukuran kelas tidak perlu menjadi masalah. Metode Ini tidak mengharuskan peran yang besar

8)        Membantu para siswa segera memahami bahasa target

9)        Metode Ini menguntungkan perjuangan siswa

10)    Guru memperhatikan pertumbuhan dalam siswa belajar, dan meningkatkan tingkat akademik di kelas mereka.

11)    Menciptakan berpikir positif yang memfasilitasi siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mengembangkan tidak hanya motivasi, tetapi juga tujuan siswa dalam belajar.



G. KEKURANGAN DARI METODE TOTAL PHYSICAL RESPONSE (TPR)


1)        Siswa umumnya tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan pikiran mereka sendiri dengan cara yang kreatif.

2)        Jika terlalu sering menggunakan TPR, dapat menjadikan siswa bosan.

3)        Lingkup bahasa dalam TPR sangat terbatas

4)        Hal ini dapat menjadi tantangan bagi siswa pemalu.

5)    Siswa tidak diberi kesempatan untuk mengekspresikan pandangan mereka sendiri dan pikiran dengan cara yang kreatif.

6)        Metode Ini harus dikombinasikan dengan pendekatan-pendekatan lain.

7)        Metode ini menekankan konstruksi penting, yang dapat menyebabkan bahasa yang tidak pantas dan kasar dari pelajar.







KESIMPULAN






 


 


 


DAFTAR PUSTAKA






Gapika, 2008. Artikel Totally Physical Response Metode Pembelajaran Yang Cukup Efektif Untuk Peserta Didik. Tersedia dilaman http://gapika.wordpress.com/2008/01/12/tpr-totally-physical-response-metode-pembelajaran-bahasa-yang-cukup-efektif-untuk-peserta-didik/. Di akses pada tanggal 19 September 2014.

Arung, Fernandes. 2013. Artikel Keunggulan dan Kekurangan Metode TPR. Tersedia dilaman http://anekawarnapendidikan.wordpress.com/2013/02/10/keunggulan-dan-kelemahan-metode-tpr/. Di akses pada tanggal 19 September 2014.

Indrianingsih, Nuri. 2013. Total Physical Response. Tersedia dilaman http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jmtp/article/view/1615. Di akses pada tanggal 19 September 2014.

Juanda. 2012. Total Physical Response. Tersedia dilaman http://unit4bigfamily.wordpress.com/2012/06/09/total-physical-response. Di akses pada tanggal 19 September 2014








[1] Freeman, Larson., Tujuan Total Physical Response., 1986, hlm:116
[2] Freeman, Larson., Karakteristik Proses Pengajaran dan Pembelajaran., 1986, hlm:118

3 comments:

Unknown said...

sumpah ini blog bikin sakit mata. warnanya alay!!!!!!!!!!

Unknown said...

Neng Rima izin kopi artikelnya.

Unknown said...

thanks a lot for sharing this yaw. ini bahan MID saya

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace