KONSEP MATEMATIKA KELAS RENDAH
NAMA : MARTHA PUSPITA RIMA
NPM :
41182109120061
KELAS
:
V C
Jawaban
Nomor Satu
1. Konsep matematika yang saya pilih untuk di
ajarkan adalah konsep matematika tentang perkalian. Operasi perkalian bilangan
bulat yang sudah pernah diajarkan oleh guru biasanya model perkalian
penjumlahan berulang seperti :
Contoh : 3 x 4 di artikan 4 + 4 + 4 = maka hasilnya
adalah 12
4
x 3 di artikan 3 + 3 + 3 + 3 = maka hasilnya adalah 12
Maka kesimpulan dari contoh di atas adalah bahwa
operasi perkalian pada suatu bilangan dapat di artikan dengan penjumlahan
berulang misalnya a x b = b + b + b + ... sebanyak a kali
Namun konsep perkalian yang akan saya pilih adalah
mengalikan dua buah bilangan secara sederhana dengan menggunakan garis
bilangan.
Contoh :
1.1 A
x B = .... , dengan A dan B adalah bilangan positif (+)
Caranya adalah sebagai berikut :
1 - Tempatkan
model pada posisi bilangan nol (0) dan menghadap ke bilangan positif (ke kanan)
2 - Maju
sebanyak 3 langkah, setiap langkah adalah 2 loncatan
3 - Maka
kedudukan akhir model menunjukkan hasil dari perkalian 3 x 2 = 6
3 x (-2) = ....
Caranya adalah sebagai
berikut :
1 - Tempatkan model pada posisi bilangan nol
(0) menghadap ke bilangan negatif (ke kiri), karena
penjumlahannya adalah
bilangan -2
2 - Maju sebanyak 3 langkah, setiap langkah
adalah 2 loncatan
3 - Maka kedudukan di akhir menunjukkan pada
posisi negatif 6 , maka 3 x (-2) = -6
(-3) x 2 = ....
Caranya adalah sebagai
berikut :
1 - Tempatkan model pada posisi bilangan nol
(0) menghadap ke bilangan positif (ke kanan), karena
bilangan 2 adalah bilangan
positif
- Model mundur 3 langkah (karena 3
bernilai negatif) , setiap langkah adalah 2 loncatan
3 - Maka kedudukan di akhir menunjukkan pada
posisi negatif 6 , maka (-3) x 2 = -6
1.4 A
x B = .... , dengan A dan B adalah bilangan negatif (-)
(-3) x (-2) = ....
Caranya adalah sebagai berikut :
1 - Tempatkan
model pada posisi bilangan nol (0), menghadap arah bilangan negatif (-)
2 - Model
mundur 3 langkah, setiap langkah adalah 2 loncatan
3 - Maka
kedudukan di akhir menunjukkan pada posisi positif 6 , maka (-3) x (-2) = 6
Jawaban Nomor Dua
2. Konsep
matematika spesifik yang saya pilih pada nomor satu, dan konsep matematika
tentang perkalian secara tradisional yang di ambil dari buku matematika lainnya
akan saya bandingkan aspek-aspek positif dan aspek-aspek negatif dari
masing-masing konsep matematika tersebut.
Konsep Matematika Perkalian Secara Tradisional
0
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
|
0
|
0x0
|
0x1
|
0x2
|
0x3
|
0x4
|
0x5
|
0x6
|
0x7
|
0x8
|
0x9
|
1
|
1x0
|
1x1
|
1x2
|
1x3
|
1x4
|
1x5
|
1x6
|
1x7
|
1x8
|
1x9
|
2
|
2x0
|
2x1
|
2x2
|
2x3
|
2x4
|
2x5
|
2x6
|
2x7
|
2x8
|
2x9
|
3
|
3x0
|
3x1
|
3x2
|
3x3
|
3x4
|
3x5
|
3x6
|
3x7
|
3x8
|
3x9
|
4
|
4x0
|
4x1
|
4x2
|
4x3
|
4x4
|
4x5
|
4x6
|
4x7
|
4x8
|
4x9
|
5
|
5x0
|
5x1
|
5x2
|
5x3
|
5x4
|
5x5
|
5x6
|
5x7
|
5x8
|
5x9
|
6
|
6x0
|
6x1
|
6x2
|
6x3
|
6x4
|
6x5
|
6x6
|
6x7
|
6x8
|
6x9
|
7
|
7x0
|
7x1
|
7x2
|
7x3
|
7x4
|
7x5
|
7x6
|
7x7
|
7x8
|
7x9
|
8
|
8x0
|
8x1
|
8x2
|
8x3
|
8x4
|
8x5
|
8x6
|
8x7
|
8x8
|
8x9
|
9
|
9x0
|
9x1
|
9x2
|
9x3
|
9x4
|
9x5
|
9x6
|
9x7
|
9x8
|
9x9
|
Tabel Perkalian dari 1
(satu) s.d 9 (sembilan) dengan bertahap sampai siswa dapat menghafal di luar
kepala tabel perkalian ini. Selanjutnya setelah tabel perkalian ini dikuasai,
urutan pengajarannya adalah berdasarkan jumlah digit bilangan yang terlibat, misalnya
satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya. Pada setiap digit bilangan ini
dilakukan latihan yang berulang-ulang agar siswa dapat menguasai dengan mahir.
Baru kemudian berpindah ke digit bilangan yang lebih banyak.
Perbandingan
aspek-aspek positif dan aspek-aspek negatif antara konsep matematika perkalian
sederhana dan konsep matematika tradisional adalah sebagai berikut :
KONSEP MATEMATIKA TRADISIONAL
|
|
ASPEK POSITIF
|
ASPEK NEGATIF
|
1. Siswa belajar untuk berpikir
matematis
|
1. Membuat siswa tidak kreatif, karena
hanya menghafal saja
|
2. Siswa dapat menguasai perkalian
dengan cara menghafal
|
2.
Siswa tidak dapat memecahkan metode perkalian dalam bentuk atau cara
lain
|
KONSEP MATEMATIKA SEDERHANA
(MODERN)
|
|
ASPEK POSITIF
|
ASPEK NEGATIF
|
1.
Siswa belajar untuk berinovasi (menciptakan metode baru)
|
1. Membuat siswa susah untuk menghafal
perkalian
|
2. Siswa menjadi kreatif
|
2. Tidak dapat digunakan pada
perkalian bilangan lebih dari dua angka
|
Jawaban
Nomor Tiga
3. Objektif – objektif pembelajaran pada
suatu pelajaran matematika sekolah dasar hendaknya dituliskan sedemikian rupa
hingga fokusnya adalah para siswa, bukan pada gurunya. Objektif – objektif
pembelajaran hendaknya berlingkup sempit dan secara jelas mengidentifikasi
aspek spesifik dari muatan yang akan dipelajarai. Dan pada akhirnya, objektif
dilakukan agar bermanfaat dalam tahap evaluasi dan hendaknya dapat diukur dalam
sekian hal melalui demonstrasi atau observasi. Objektif itu meliputi :
1 - Memahami definisi, Konsep, Hukum,
Prindip Dan Teorem yang berkaitan dengan Nomor,
Bentukan dan Perkaitan.
- Memperluaskan penggunaan kemahiran
operasi asas tambah, tolak, darab dan bahagi yang
berkaitan dengan Nombor,
Bentuk dan perkaitan.
- Menguasai kemahiran asas Matematika
yaitu :
- Membuat anggaran dan penghampiran
- Mengukur dan membina
- Memungut dan mengendali data
- Mewakilkan dan mentafsir data
- Mengenali perkaitan dan mewakilkannya secara matematika
- Menggunakan algoritma dan perkaitan
- Menyelesaikan masalah
- Membuat keputusan
- Membuat anggaran dan penghampiran
- Mengukur dan membina
- Memungut dan mengendali data
- Mewakilkan dan mentafsir data
- Mengenali perkaitan dan mewakilkannya secara matematika
- Menggunakan algoritma dan perkaitan
- Menyelesaikan masalah
- Membuat keputusan
4 - Berkomunikasi secara matematika.
5 - Mengaplikasi pengetahuan dan
kemahiran matematik dalam menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan
6 - Menghubungkaitkan ilmu matematika
dengan bidang ilmu yang lain.
7 - Menggunakan teknologi yang
bersesuaian untuk membina konsep, menguasai kemahiran,
menyelesaikan masalah
dan meneroka ilmu Matematika.
8 - Membudayakan penggunaan pengetahuan
dan kemahiran matematika secara berkesan dan
bertanggungjawab
9 - Bersikap yang positif terhadap
Matematika.
1 - Menghargai kepentingan dan keindahan
Matematika.
Jawaban Nomor Empat
4. Tiga provisi pokok dalam Pembelajaran
Matematika Speisfik, yaitu:
(a)
guided reinvention and progressive mathemazing,
(b)
didactical phemonology
(c)
self developed models.
Provisi
pertama, yakni guided reinvention and progressive mathemazing
memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali konsep atau
algoritma sebagaimana ditemukannya konsep itu secara matematis. Bila
diperlukan, siswa perlu digiring ke arah penemuan itu. Berawal dari masalah
kontekstual yang berupa pemahaman yang telah dipunyai siswa, dapat dari sekitar
siswa atau pengetahuan siswa sebelumnya, siswa berpikir dari matematika
informal bergerak ke arah matematika formal.
Pengembangan suatu
konsep matematika dimulai oleh siswa secara mandiri berupa kegiatan eksplorasi
dan memberikan peluang pada siswa untuk berkreasi dan mengembangkan
pemikirannya. Peranan guru hanyalah sebagai pendamping yang akan meluruskan
arah pemikiran siswa, sekiranya jalan berpikir siswa melenceng jauh dari pokok
bahasan yang sedang dipelajari.
Provisi
kedua didactical phemonology, menyatakan bahwa
fenomena pembelajaran harus menekankan bahwa masalah kontekstual yang diajukan
kepada siswa harus memenuhi kriteria: (a) memperlihatkan berbagai macam
aplikasi yang telah diantisipasi, dan (b) sesuai dengan dampak pada
matematisasi progresif. Dengan demikian, masalah kontekstual yang dipilih harus
sudah diantisipasi agar membelajarkan siswa ke arah konsep atau algoritma yang
dituju. Selain itu, masalah kontekstual yang dipilih harus dapat membantu siswa
menjembatani setapak demi setapak proses pematematikaan siswa.
Provisi
ketiga self developed models, menyatakan bahwa
model yang dikembangkan siswa harus dapat menjembatani pengetahuan informal dan
pengetahuan matematika formal. Model matematika dikembangkan oleh siswa secara
mandiri untuk memecahkan masalah. Pada awalnya, model matematika itu berupa
model situasi yang telah diakrabi siswa berdasarkan pengalaman siswa sebelumnya
(model of). Melalui proses generalisasi dan formalisasi, model itu akhirnya
dirumuskan dalam bentuk model matematika yang formal (model for).
0 comments:
Post a Comment