SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Friday, 10 October 2014

Konsep Matematika Kelas Rendah SD



KONSEP MATEMATIKA KELAS RENDAH


NAMA                       :  MARTHA PUSPITA RIMA
NPM                           :  41182109120061
KELAS                      :  V C


 


Jawaban Nomor Satu
1. Konsep matematika yang saya pilih untuk di ajarkan adalah konsep matematika tentang perkalian. Operasi perkalian bilangan bulat yang sudah pernah diajarkan oleh guru biasanya model perkalian penjumlahan berulang seperti :
Contoh :     3 x 4 di artikan 4 + 4 + 4 = maka hasilnya adalah 12
                        4 x 3 di artikan 3 + 3 + 3 + 3 = maka hasilnya adalah 12
Maka kesimpulan dari contoh di atas adalah bahwa operasi perkalian pada suatu bilangan dapat di artikan dengan penjumlahan berulang misalnya a x b = b + b + b + ... sebanyak a kali
Namun konsep perkalian yang akan saya pilih adalah mengalikan dua buah bilangan secara sederhana dengan menggunakan garis bilangan.
Contoh :
1.1    A x B = .... , dengan A dan B adalah bilangan positif (+)
         3 x 2 = ....

Caranya adalah sebagai berikut :
1    -     Tempatkan model pada posisi bilangan nol (0) dan menghadap ke bilangan positif (ke kanan)
2    -     Maju sebanyak 3 langkah, setiap langkah adalah 2 loncatan
3    -   Maka kedudukan akhir model menunjukkan hasil dari perkalian 3 x 2 = 6

                                                                                                                                                                                   


1.2    A x B = .... , dengan A adalah bilangan positif (+) dan B adalah bilangan negatif (-)
         3 x (-2) = ....

Caranya adalah sebagai berikut :
1     - Tempatkan model pada posisi bilangan nol (0) menghadap ke bilangan negatif (ke kiri), karena
          penjumlahannya adalah bilangan -2
2     -  Maju sebanyak 3 langkah, setiap langkah adalah 2 loncatan
3     -  Maka kedudukan di akhir menunjukkan pada posisi negatif 6 , maka 3 x (-2) = -6

                                                                                                                                                                                      



1.3    A x B = .... , dengan A adalah bilangan negatif (-) dan B adalah bilangan positif (+)
         (-3) x 2 = ....

Caranya adalah sebagai berikut :
1    - Tempatkan model pada posisi bilangan nol (0) menghadap ke bilangan positif (ke kanan), karena
         bilangan 2 adalah bilangan positif
      -  Model mundur 3 langkah (karena 3 bernilai negatif) , setiap langkah adalah 2 loncatan
3    -  Maka kedudukan di akhir menunjukkan pada posisi negatif 6 , maka (-3) x 2 = -6

                      
                                                                                                                                                                
1.4    A x B = .... , dengan A dan B adalah bilangan negatif (-)
        (-3) x (-2) = ....

Caranya adalah sebagai berikut :
1     -  Tempatkan model pada posisi bilangan nol (0), menghadap arah bilangan negatif (-)
2     -  Model mundur 3 langkah, setiap langkah adalah 2 loncatan
3     -  Maka kedudukan di akhir menunjukkan pada posisi positif 6 , maka (-3) x (-2) = 6




Jawaban Nomor Dua
2.    Konsep matematika spesifik yang saya pilih pada nomor satu, dan konsep matematika tentang perkalian secara tradisional yang di ambil dari buku matematika lainnya akan saya bandingkan aspek-aspek positif dan aspek-aspek negatif dari masing-masing konsep matematika tersebut.

Konsep Matematika Perkalian Secara Tradisional

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0
0x0
0x1
0x2
0x3
0x4
0x5
0x6
0x7
0x8
0x9
1
1x0
1x1
1x2
1x3
1x4
1x5
1x6
1x7
1x8
1x9
2
2x0
2x1
2x2
2x3
2x4
2x5
2x6
2x7
2x8
2x9
3
3x0
3x1
3x2
3x3
3x4
3x5
3x6
3x7
3x8
3x9
4
4x0
4x1
4x2
4x3
4x4
4x5
4x6
4x7
4x8
4x9
5
5x0
5x1
5x2
5x3
5x4
5x5
5x6
5x7
5x8
5x9
6
6x0
6x1
6x2
6x3
6x4
6x5
6x6
6x7
6x8
6x9
7
7x0
7x1
7x2
7x3
7x4
7x5
7x6
7x7
7x8
7x9
8
8x0
8x1
8x2
8x3
8x4
8x5
8x6
8x7
8x8
8x9
9
9x0
9x1
9x2
9x3
9x4
9x5
9x6
9x7
9x8
9x9


Tabel Perkalian dari 1 (satu) s.d 9 (sembilan) dengan bertahap sampai siswa dapat menghafal di luar kepala tabel perkalian ini. Selanjutnya setelah tabel perkalian ini dikuasai, urutan pengajarannya adalah berdasarkan jumlah digit bilangan yang terlibat, misalnya satuan, puluhan, ratusan dan seterusnya. Pada setiap digit bilangan ini dilakukan latihan yang berulang-ulang agar siswa dapat menguasai dengan mahir. Baru kemudian berpindah ke digit bilangan yang lebih banyak.
            Perbandingan aspek-aspek positif dan aspek-aspek negatif antara konsep matematika perkalian sederhana dan konsep matematika tradisional adalah sebagai berikut :

KONSEP MATEMATIKA TRADISIONAL
ASPEK POSITIF
ASPEK NEGATIF
1. Siswa belajar untuk berpikir matematis
1. Membuat siswa tidak kreatif, karena hanya menghafal saja
2. Siswa dapat menguasai perkalian dengan cara menghafal
2.  Siswa tidak dapat memecahkan metode perkalian dalam bentuk atau cara lain

KONSEP MATEMATIKA SEDERHANA (MODERN)
ASPEK POSITIF
ASPEK NEGATIF
1. Siswa belajar untuk berinovasi (menciptakan metode baru)
1. Membuat siswa susah untuk menghafal perkalian
2. Siswa menjadi kreatif
2. Tidak dapat digunakan pada perkalian bilangan lebih dari dua angka

Jawaban Nomor Tiga
3. Objektif – objektif pembelajaran pada suatu pelajaran matematika sekolah dasar hendaknya dituliskan sedemikian rupa hingga fokusnya adalah para siswa, bukan pada gurunya. Objektif – objektif pembelajaran hendaknya berlingkup sempit dan secara jelas mengidentifikasi aspek spesifik dari muatan yang akan dipelajarai. Dan pada akhirnya, objektif dilakukan agar bermanfaat dalam tahap evaluasi dan hendaknya dapat diukur dalam sekian hal melalui demonstrasi atau observasi. Objektif itu meliputi :
1        - Memahami definisi, Konsep, Hukum, Prindip Dan Teorem yang berkaitan dengan Nomor,
            Bentukan dan Perkaitan.
          - Memperluaskan penggunaan kemahiran operasi asas tambah, tolak, darab dan bahagi yang
            berkaitan dengan Nombor, Bentuk dan perkaitan.
          - Menguasai kemahiran asas Matematika yaitu :
    - Membuat anggaran dan penghampiran
    - Mengukur dan membina
    - Memungut dan mengendali data
    - Mewakilkan dan mentafsir data
    - Mengenali perkaitan dan mewakilkannya secara matematika
    - Menggunakan algoritma dan perkaitan
    - Menyelesaikan masalah
    - Membuat keputusan
4        - Berkomunikasi secara matematika.
5        - Mengaplikasi pengetahuan dan kemahiran matematik dalam menyelesaikan masalah dan
            membuat keputusan
6        - Menghubungkaitkan ilmu matematika dengan bidang ilmu yang lain.
7        - Menggunakan teknologi yang bersesuaian untuk membina konsep, menguasai kemahiran,
            menyelesaikan masalah dan meneroka ilmu Matematika.
8        - Membudayakan penggunaan pengetahuan dan kemahiran matematika secara berkesan dan
            bertanggungjawab
9        - Bersikap yang positif terhadap Matematika.
1        - Menghargai kepentingan dan keindahan Matematika.


Jawaban Nomor Empat
4. Tiga provisi pokok dalam Pembelajaran Matematika Speisfik, yaitu:
(a) guided reinvention and progressive mathemazing,
(b) didactical phemonology
(c) self developed models.
 
Provisi pertama, yakni guided reinvention and progressive mathemazing memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan kembali konsep atau algoritma sebagaimana ditemukannya konsep itu secara matematis. Bila diperlukan, siswa perlu digiring ke arah penemuan itu. Berawal dari masalah kontekstual yang berupa pemahaman yang telah dipunyai siswa, dapat dari sekitar siswa atau pengetahuan siswa sebelumnya, siswa berpikir dari matematika informal bergerak ke arah matematika formal.
Pengembangan suatu konsep matematika dimulai oleh siswa secara mandiri berupa kegiatan eksplorasi dan memberikan peluang pada siswa untuk berkreasi dan mengembangkan pemikirannya. Peranan guru hanyalah sebagai pendamping yang akan meluruskan arah pemikiran siswa, sekiranya jalan berpikir siswa melenceng jauh dari pokok bahasan yang sedang dipelajari.

Provisi kedua didactical phemonology, menyatakan bahwa fenomena pembelajaran harus menekankan bahwa masalah kontekstual yang diajukan kepada siswa harus memenuhi kriteria: (a) memperlihatkan berbagai macam aplikasi yang telah diantisipasi, dan (b) sesuai dengan dampak pada matematisasi progresif. Dengan demikian, masalah kontekstual yang dipilih harus sudah diantisipasi agar membelajarkan siswa ke arah konsep atau algoritma yang dituju. Selain itu, masalah kontekstual yang dipilih harus dapat membantu siswa menjembatani setapak demi setapak proses pematematikaan siswa.

Provisi ketiga self developed models, menyatakan bahwa model yang dikembangkan siswa harus dapat menjembatani pengetahuan informal dan pengetahuan matematika formal. Model matematika dikembangkan oleh siswa secara mandiri untuk memecahkan masalah. Pada awalnya, model matematika itu berupa model situasi yang telah diakrabi siswa berdasarkan pengalaman siswa sebelumnya (model of). Melalui proses generalisasi dan formalisasi, model itu akhirnya dirumuskan dalam bentuk model matematika yang formal (model for).

0 comments:

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace