SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Sunday, 9 July 2017

Jurnal Skripsi Peningkatan Keterampilan Membaca dengan Menggunakan Metode Drill

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV DI SD BANI SALEH 2 KECAMATAN RAWALUMBU BEKASI


Martha Puspita Rima Putri
Acep Mulyadi, Drs., M.Pd
Rima Rikmasari., S.S. M.Pd


ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengetahuan siswa SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi dalam menyebutkan makna kalimat masih rendah; Siswa belum dapat membaca inti sebuah kalimat yang dibaca; Kemudian pengetahuan siswa untuk identifikasi ide,pokok pikiran dan tema dari suatu paragraf masih rendah; Disamping itu siswa belum dapat menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri dan siswa sulit memberikan penjelasan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat terjadinya peningkatan keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 3 (tiga) siklus dengan tahapan masing-masing siklus perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau penilaian, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi yang berjumlah 26 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu pada setiap pembelajaran Bahasa Inggris. Teknik pengumpulan data meliputi lembar observasi aktivitas guru; dan penilaian tes untuk mengetahui perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan dan mengukur keterampilan membaca siswa. Analisis data yang digunakan adalah statistik sederhana berupa rumus menghitung nilai rata - rata dan persentase (%).
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pada siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata 58 atau 58%; meningkat pada siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata 71 atau 71%, dan mendapat nilai akhir pada siklus III dengan nilai rata-rata 82 atau 82%. Sedangkan keberhasilan siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 31%, pada siklus II sebanyak 52% dan siklus III sebanyak 75%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa  hipotesis penelitian diterima artinya bahwa penggunaan metode drill dapat meningkatkan keterampilan membaca pada pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.

Kata Kunci     : Metode Drill, Keterampilan Proses Sains Siswa.



BAB I   : PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan upaya yang terorganisir, terencana dan berlangsung secara terus-menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia paripurna, dewasa, dan berbudaya. Untuk mencapai pembinaan ini asas pendidikan harus berorientasi pada pengembangan seluruh aspek potensi anak didik, diantaranya aspek kognitif, afektif, dan berimplikasi pada aspek psikomotorik.
Dalam masa global seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam era yang semakin mengglobal ini, tak dapat dipungkiri bahwa kemampuan dalam berbahasa asing, terutama Pendidikan Bahasa Inggris merupakan salah satu pendidikan bahasa yang sangat penting. Dikatakan demikian karena setiap negara memiliki bahasa yang berbeda – beda yang digunakan sebagai media komunikasi yang dapat memperlancar suatu hubungan antar negara.
Bagi bangsa Indonesia, Bahasa Inggris merupakan salah satu alat komunikasi internasional yang dapat memperlancar suatu hubungan dalam bidang bilateral, multilateral, pariwisata dan membantu kemajuan pembangunan khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi suatu kewajaran, hal ini dikarenakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi dari media cetak maupun elektronik masih banyak menggunakan bahasa Inggris.
Dalam Pendidikan di Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 060/U/1993, Bahasa Inggris diajarkan di Sekolah Dasar sebagai mata pelajaran muatan lokal mulai kelas empat. Bahkan di beberapa daerah perkotaan khususnya, Bahasa Inggris sudah mulai diperkenalkan sejak taman kanak-kanak dengan tujuan agar anak dapat mengenal mata pelajaran bahasa Inggris sejak dini hingga jenjang berikutnya. Namun tidak sedikit siswa yang kurang memiliki keterampilan berbahasa terutama dalam mata pelajaran Bahasa inggris.
Seperti yang diketahui bahwa dalam keterampilan berbahasa mencakup 4 aspek yaitu menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa tersebut pada kenyataannya berkaitan erat satu sama lain. Artinya, aspek yang satu berhubungan erat dan memerlukan keterlibatan aspek yang lain, maka lazim disebut dengan catur tunggal keterampilan berbahasa. Dikatakan demikian karena aspek yang satu dengan yang lainnya berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Sekolah Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun yang menekankan siswa belajar berbahasa yang meliputi menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Kecakapan ini merupakan landasan, wahana dan syarat mutlak bagi siswa untuk belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan tersebut siswa akan mengalami kesulitan menguasai ilmu pengetahuan (Depdikbud,1992).
Dari keempat aspek tersebut, membaca di Sekolah Dasar merupakan landasan bagi tingkat pendidikan yang lebih tinggi tingkatannya sebagai kemampuan yang mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, maka membaca Bahasa Inggris perlu mendapat perhatian dari guru, sebab jika dasarnya tidak kuat pada tahap pendidikan berikutnya siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memperoleh dan memiliki pengetahuan. Disamping itu, Penguasaan kosakata berpengaruh dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Menurut Brewster dalam Perwitasari (2014:26) target penguasaan bahasa asing untuk siswa usia Sekolah Dasar (SD) adalah 500 kata pertahun tergantung dengan banyak faktor yaitu kondisi belajar dan waktu yang diperlukan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Bahasa Inggris kelas IV di SD Bani Saleh 2 Bekasi diketahui bahwa keterampilan membaca Bahasa Inggris pada siswa kelas IV masih rendah dengan ditandai hanya terdapat 7 dari 26 siswa yang sudah memiliki keterampilan membaca sedangkan 19 dari 26 siswa belum memiliki keterampilan membaca. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa masalah yang terjadi pada siswa kelas IV yaitu siswa masih belum dapat menyebutkan makna kalimat, hal demikian terlihat ketika siswa belum dapat menerjemahkan makna kalimat yang dibaca dan pada hakekatnya menurut Brewster target penguasaan bahasa asing untuk siswa usia Sekolah Dasar (SD) adalah 500 kata pertahun untuk dapat menyebutkan makna kata-kata (kalimat). Kemudian siswa belum dapat membaca inti sebuah kalimat yang dibaca, hal demikian terlihat ketika siswa belum dapat mengidentifikasi atau menyebutkan berbagai informasi penting yang terdapat pada kalimat sederhana sehingga mengalami kesulitan dalam menangkap inti dari sebuah kalimat. Selain itu, pengetahuan siswa untuk mengetahui ide, pokok pikiran dan tema dari suatu paragraf juga masih rendah, hal demikian terlihat ketika siswa sulit dalam menemukan kata kunci kalimat yang akan dijadikan sebagai gagasan utama dalam suatu bacaan. Selanjutnya siswa belum dapat menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri, hal demikian disebabkan karena siswa jarang diberikan pelatihan oleh gurunya berupa latihan membuat ringkasan ketika pembelajaran Bahasa Inggris. Disamping itu juga, siswa sulit menjelaskan hasil pemahaman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. Kemampuan menjelaskan merupakan hal yang berkaitan dengan pelafalan kata, maka artikulasi ketika membaca teks Bahasa Inggris juga harus diperhatikan. Namun, pelafalan kalimat Bahasa Inggris yang diucapkan oleh siswa masih rendah seperti kata “sweater” (mantel atau penghangat tubuh) masih dilafalkan “switer” (pemanis) bukan “swèter” sehingga kata yang diucapkan menjadi berubah arti, atau kata “hurry up” (segera) masih dilafalkan “huri ap” bukan “ha(r)i ap” sehingga kata yang diucapkan menjadi tidak memiliki arti, hal demikian yang menjadikan siswa belum dapat menjelaskan hasil pemahaman isi bacaan.
Menanggapi hal demikian, penggunaan metode yang sesuai dan efektif merupakan hal yang perlu untuk diaplikasikan, namun terdapat banyak metode yang digunakan untuk meningkatkan keterampilan membaca.. Dalam pengamatan peneliti, metode Drill merupakan salah satu metode yang efektif. Menurut Hamiyah (2014:54) Metode drill adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang-ulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada siswa agar terbentuknya sebuah keterampilan yang permanen. Dengan menggunakan metode drill akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan latihan secara berulang agar memiliki keterampilan membaca yang lebih tinggi dari apa telah yang dipelajari..
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai keterampilan membaca siswa sekolah dasar melalui model Latihan (Drill). Untuk itu penulis mengambil judul “Peningkatan  Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan Metode Drill Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi”.

1.    Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka permasalahan yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1.    Pengetahuan siswa dalam menyebutkan makna kalimat masih rendah.
2.    Siswa belum dapat membaca inti sebuah kalimat yang dibaca.
3.    Pengetahuan siswa untuk identifikasi ide, pokok pikiran dan tema dari suatu paragraf masih rendah.
4.    Siswa belum dapat menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri.
5.    Siswa sulit memberikan penjelasan isi bacaan karena pelafalan artikulasi kata (pronounciation).

2.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut :
1.    Untuk mengetahui perencanaan pembelajaran melalui metode latihan (drill) pada peningkatan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Bani Saleh 2 Bekasi.
2.    Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran melalui metode latihan (drill) pada peningkatan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Bani Saleh 2 Bekasi.
3.    Untuk mengetahui terjadinya peningkatan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Bani Saleh 2 Bekasi melalui metode latihan (drill).


BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
1.    Keterampilan Membaca
a.    Pengertian Keterampilan Membaca
Menurut Dalman (2013:5), keterampilan membaca adalah suatu keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Sedangkan menurut Daeng, dkk (2011:4), membaca dan menyimak merupakan aktivitas kunci kita mendapatkan dan menguasai informasi, semakin banyak informasi kita kuasai maka dengan banyak membaca berarti kita akan mengetahui dan menguasai informasi sehingga memudahkan kita atau siapa pun untuk mudah berbicara atau menulis.
Farr dalam Dalman (2013:5), mengemukakan, “reading is the heart of education”, yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan. Dalam hal ini, orang yang sering membaca, pendidikannya akan maju dan ia akan memiliki wawasan yang luas. Tentu saja hasil membacanya itu akan menjadi skemata baginya. Skemata ini adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang. Jadi semakin sering seseorang membaca, maka akan semakin maju pula pendidikannya. Hal ini yang melatarbelakangi banyak orang yang mengatakan bahwa membaca sama dengan membuka jendela dunia. Dengan membaca kita dapat mengetahui seisi dunia dan pola berpikir kita pun akan berkembang.

b.   Indikator Keterampilan Membaca
Menurut Dalman (2013:9) Indikator dari keterampilan membaca yaitu : (1) memahami makna kata-kata; (2) memahami inti sebuah kalimat yang dibaca; (3) mengetahui ide, pokok pikiran, dan tema dari suatu paragraf atau wacana; (4) menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri; dan (5) menjelaskan hasil pemahaman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri.

2.    Metode Drill
a.    Pengertian Metode Drill
Menurut Bahri (2010:95), metode drill adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Metode drill adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang-ulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan keterampilan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis pada siswa agar terbentuknya sebuah keterampilan yang permanen. Dengan menggunakan metode drill akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan latihan secara berulang agar memiliki keterampilan membaca yang lebih tinggi dari apa telah yang dipelajari. (Hamiyah, 2014:54).

b.   Langkah - Langkah Metode Drill
Menurut Roestiyah dalam Priliana (2014:35) langkah - langkah penerapan metode drill adalah sebagai berikut:
1.    Menjelaskan maksud dan tujuan latihan terbimbing pada siswa
2.    Mendiagnosa kemampuan awal siswa dengan cara mengecek kemampuan membaca awal siswa dalam membaca teks. Diagnosa awal belum dapat mengharapkan siswa untuk mendapatkan keterampilan yang sempurna.
3.    Mengadakan latihan terbimbing sehingga timbul respon siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan penyempurnaan kecakapan siswa.
4.    Memberi kesempatan untuk mengadakan latihan secara berulang-ulang dan memperhatikan apakah siswa telah melakukan latihan yang tepat.
5.    Meneliti hambatan atau kesukaran yang dialami siswa dengan cara bertanya kepada siswa, serta memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira pada siswa yang dapat menghasilkan keterampilan yang baik.
6.    Memperhatikan karakteristik siswa secara individual untuk melaksanakan treatment.


BAB III : METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi yang beralamat di Jl.Penegak II Blok IV Bumi Bekasi Baru Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, 17115.. Adapun waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah pada semester genap tahun ajaran 2016 – 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK), metode penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik pembelajaran (Hopkins dalam Muslich (2014:8)).
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari satu variabel bebas (Independent Variabel)  dan satu variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas yang digunakan adalah metode Drill dan variabel terikat yang digunakan adalah keterampilan membaca.
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 sejumlah 26 siswa. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan tahapan tiga siklus diantaranya siklus I, siklus II dan siklus III dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan atau penilaian dan refleksi pada setiap siklusnya.
Dalam  penelitian ini terdapat tiga tahapan yaitu tahap  awal (persiapan), tahap pelaksanaan dan tahap akhir. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan instrumen yaitu lembar observasi yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan atau keterlaksanaan metode drill dan di isi oleh wali kelas III, tes kinerja dan tes tertulis yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa yang dilaksanakan selama tiga siklus.
Pengelolaan data dalam penelitian ini menggunakan data kuantitatif. data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan. Data kuantitatif dalam penelitian ini berupa data hasil tes siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris yang dijadikan data hasil belajar. Tes analisis data melalui statistik artinya data hasil tes disusun, dikelompokkan, diolah, disajikan, kemudian mengambil kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji ahli, karena instrumen yang peneliti buat ditentukan valid atau tidaknya berdasarkan pertimbangan (judgement) dari pakar atau ahli, kemudian menghitung nilai rata-rata dan menghitung persentase keberhasilan.
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila tindakan dengan menggunakan metode drill akan memperoleh peningkatan secara bertahap pada tahap siklus I yaitu 35%, kemudian meningkat pada tahap siklus II yaitu 55%, hingga pada siklus III yaitu 75% dinyatakan berhasil dan tindakan diberhentikan. Menurut Ekawarna (2013:111) yang menjadi kriteria keberhasilan dalam PTK ini adalah jika nilai rerata variabel yang diukur mencapai nilai rerata 75, yang berarti tingkat penguasaan kompetensi siswa minimal 75%.


BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.       Hasil Penelitian
1.        Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi Data Siklus I
Dalam perencanaan siklus I pada pertemuan pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan kepada setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi going to uncle’s house dan going to grandma’s house serta menyiapkan lembar penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus I pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Jum’at, 13 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus I, yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap kegiatan tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Pada hasil tes tindakan siklus I diperoleh nilai tertinggi adalah 82, nilai terendah adalah 36, rata-rata kelas dalam siklus I adalah 58. Siswa yang masih memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 17 siswa atau 65% sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 9 siswa atau 35%.
Dalam refleksi tindakan kelas I, terdapat kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada tahap siklus I saat pembelajaran sudah berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV tersebut belum signifikan dalam mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Oleh karena itulah, untuk ketuntasan hasil belajar pada keterampilan membaca perlu dilanjutkan dengan diadakan tindakan siklus II. 


Deskripsi Data Siklus II
Dalam perencanaan siklus II pada pertemuan pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan kepada setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi giving spirit for exam dan study together serta menyiapkan lembar penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus II pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Jum’at, 20 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus II, yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap kegiatan tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Pada hasil tes tindakan siklus II diperoleh nilai tertinggi adalah 91, nilai terendah adalah 50, rata-rata kelas dalam siklus II adalah 71. Siswa yang masih memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 11 siswa atau 42% sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa atau 58%.
Dalam refleksi tindakan kelas II, terdapat kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada tahap siklus I saat pembelajaran sudah berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV tersebut mengalami peningkatan dari tahap siklus I namun belum signifikan dalam mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Oleh karena itulah, untuk ketuntasan hasil belajar pada keterampilan membaca perlu dilanjutkan dengan diadakan tindakan siklus III. 

Deskripsi Data Siklus III
Dalam perencanaan siklus III pada pertemuan pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan kepada setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi reading a newspaper dan morning activities serta menyiapkan lembar penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus III dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus III pada pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis, 25 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus III, yang dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap kegiatan tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Pada hasil tes tindakan siklus III diperoleh nilai tertinggi adalah 95, nilai terendah adalah 68, rata-rata kelas dalam siklus III adalah 58. Siswa yang masih memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 5 siswa atau 19% sedangkan siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 21 siswa atau 81%.
Dalam refleksi tindakan kelas III, peneliti telah mampu meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan metode drill dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV sudah berhasil karena telah mencapai target rata-rata yang diharapkan. Oleh karena itulah, penelitian tindakan kelas dihentikan. 

B.      Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pembahasan dan penjelasan hasil data-data dari siklus I dan siklus II, terbukti hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I, meningkat pada siklus II dan meningkat kembali pada siklus III. Berikut merupakan data hasil akhir peningkatan keterampilan membaca pada siklus I, II, dan III.

No
Siklus
Nilai Rata - Rata
Keterangan
1
Siklus I
58
-
2
Siklus II
71
-
3
Siklus III
82
-

Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode drill menghasilkan keterampilan membaca siswa mengalami peningkatan secara signifikan, baik dari segi evaluasi hasil belajar, penilaian aktivitas guru praktek terhadap penggunaan metode drill dan penilaian aktivitas belajar siswa. Serta pada siklus III terlihat adanya peningkatan hasil keterampilan membaca yang telah mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh sebab itu penelitian tindakan kelas, dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada materi activities dengan menggunakan metode drill dihentikan karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV, sehingga penelitian ini berhasil.



BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini mencakup peningkatan keterampilan membaca dengan menggunakan metode drill pada mata pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan metode drill dapat meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.
Hal demikian terlihat adanya peningkatan secara cukup signifikan yakni pada siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata 58 atau 58%, meningkat pada siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata 71 atau 71% dan meningkat kembali pada siklus III siswa memperoleh nilai rata-rata 82 atau 82%. Sedangkan persentase hasil keberhasilan siswa yang telah mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap siklusnya yakni pada siklus I yaitu 35% telah mencapai target siklus I yaitu 35%, meningkat pada siklus II yaitu 58% telah mencapai target siklus II yaitu 55% dan berakhir dengan siklus III yaitu 81% telah mencapai target siklus III yaitu 75%.
Saran
1.    Sekolah hendaknya dapat memberikan dorongan dan memfasilitasi pengembangan dari penelitian ini untuk diterapkan segera khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris maupun untuk mata pelajaran lainnya yang dapat disesuaikan dengan karakter dan tujuan dari materi pelajaran, serta waktu dan kondisi sehingga hasil yang diperoleh akan mencapai hasil yang baik.
2.    Guru khususnya guru Bahasa Inggris hendaknya dapat menggunakan metode drill sebagai salah satu metode efektif dari sekian banyak metode yang ada . Hal tersebut ditujukan agar membentuk pola pembiasaan siswa dalam latihan secara berulang sehingga memunculkan keterampilan membaca secara permanen.
3.    Dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya.







DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bupu, Lusia. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Menggunakan Metode Latihan di Kelas II SDN 06 Anjongan. Jurnal Skripsi. Pontianak: Universitas Tanjungpura.
Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Dalman. 2013. Keterampilan Membaca. Jakarta: Raya Grafindo Persada.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP Press Group.
Hamiyah, Nur. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Haristia, Yessy. 2014. Pengaruh Metode Latihan (Drill) Terhadap Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SDN Setiadarma 04. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Megawati, Dwi. 2014. Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II di MI Muhammadiyah Danurejo Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Muslich, Masnur. 2014. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara.
Priliana, Bety Eko. 2014. Implementasi Metode Drill Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris pada Skill Membaca di SMPN 2 Kundus. Thesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Perwitasari, Ningrum. 2014. Peningkatan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Materi Family Melalui Lagu pada Siswa Kelas V SDN Piyaman II, Wonosari. Jurnal Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purnamasari, Santi. 2015. Peningkatan Keterampilan Membaca Siswa Kelas II Melalui Metode Cooperativd Script Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN Perwira V Bekasi Utara. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Rahim, Farida. 2010. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Rohayati, Raya. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Dengan Menggunakan Teknik Skimming Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SDN Tambun 04. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 2010. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Wahyuni, Sri dkk. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Refika Aditama.
Widoyoko, Eko Putro. 2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.



0 comments:

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace