PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE DRILL PADA MATA
PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV DI SD BANI SALEH 2 KECAMATAN RAWALUMBU
BEKASI
Martha Puspita Rima Putri
Acep
Mulyadi, Drs., M.Pd
Rima
Rikmasari., S.S. M.Pd
ABSTRAK
Masalah
dalam penelitian ini dilatarbelakangi oleh pengetahuan siswa SD Bani Saleh 2
Kecamatan Rawalumbu Bekasi dalam menyebutkan makna kalimat masih rendah; Siswa
belum dapat membaca inti sebuah kalimat yang dibaca; Kemudian pengetahuan siswa
untuk identifikasi ide,pokok pikiran dan tema dari suatu paragraf masih rendah;
Disamping itu siswa belum dapat menyimpulkan isi bacaan dengan menggunakan
bahasa sendiri dan siswa sulit memberikan penjelasan isi bacaan dengan
menggunakan bahasa sendiri. Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat
terjadinya peningkatan keterampilan membaca pada mata pelajaran Bahasa Inggris
siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.
Penelitian
ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan melalui 3
(tiga) siklus dengan tahapan masing-masing siklus perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan atau penilaian, dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah
siswa kelas IV SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi yang berjumlah 26
siswa. Penelitian ini dilakukan selama 3
minggu pada setiap pembelajaran Bahasa Inggris. Teknik pengumpulan data
meliputi lembar observasi aktivitas guru; dan penilaian tes untuk mengetahui
perkembangan dan keberhasilan pelaksanaan tindakan dan mengukur keterampilan
membaca siswa. Analisis data yang digunakan adalah statistik sederhana berupa
rumus menghitung nilai rata - rata dan persentase (%).
Berdasarkan
hasil penelitian yang diperoleh, pada siklus I siswa memperoleh nilai rata-rata
58 atau 58%; meningkat pada siklus II siswa memperoleh nilai rata-rata 71 atau
71%, dan mendapat nilai akhir pada siklus III dengan nilai rata-rata 82 atau
82%. Sedangkan keberhasilan siswa yang mencapai KKM pada siklus I sebanyak 31%,
pada siklus II sebanyak 52% dan siklus III sebanyak 75%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis penelitian
diterima artinya bahwa penggunaan metode drill
dapat meningkatkan keterampilan membaca pada pelajaran Bahasa Inggris siswa
kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.
BAB I : PENDAHULUAN
Pendidikan
merupakan upaya yang terorganisir, terencana dan berlangsung secara
terus-menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik menjadi manusia
paripurna, dewasa, dan berbudaya. Untuk mencapai pembinaan ini asas pendidikan
harus berorientasi pada pengembangan seluruh aspek potensi anak didik,
diantaranya aspek kognitif, afektif, dan berimplikasi pada aspek psikomotorik.
Dalam masa global
seiring
dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
dalam era yang semakin mengglobal ini, tak dapat dipungkiri bahwa
kemampuan dalam berbahasa asing, terutama Pendidikan Bahasa Inggris merupakan
salah satu pendidikan bahasa yang sangat penting. Dikatakan demikian karena
setiap negara memiliki bahasa yang berbeda – beda yang digunakan sebagai media
komunikasi yang dapat memperlancar suatu hubungan antar negara.
Bagi
bangsa Indonesia, Bahasa Inggris merupakan salah satu alat komunikasi
internasional yang dapat memperlancar suatu hubungan dalam bidang bilateral,
multilateral, pariwisata dan membantu kemajuan pembangunan khususnya di bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal ini menjadi suatu kewajaran, hal ini
dikarenakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi dari media cetak maupun
elektronik masih banyak menggunakan bahasa Inggris.
Dalam
Pendidikan di Indonesia, berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 060/U/1993, Bahasa Inggris diajarkan di Sekolah Dasar sebagai
mata pelajaran muatan lokal mulai kelas empat. Bahkan di beberapa daerah
perkotaan khususnya, Bahasa Inggris sudah mulai diperkenalkan sejak taman
kanak-kanak dengan tujuan agar anak dapat mengenal mata pelajaran bahasa
Inggris sejak dini hingga jenjang berikutnya. Namun tidak sedikit siswa yang
kurang memiliki keterampilan berbahasa terutama dalam mata pelajaran Bahasa
inggris.
Seperti
yang diketahui bahwa dalam keterampilan berbahasa mencakup 4 aspek yaitu
menyimak, membaca, berbicara dan menulis. Keempat aspek keterampilan berbahasa
tersebut pada kenyataannya berkaitan erat satu sama lain. Artinya, aspek yang
satu berhubungan erat dan memerlukan keterlibatan aspek yang lain, maka lazim
disebut dengan catur tunggal keterampilan berbahasa. Dikatakan demikian karena
aspek yang satu dengan yang lainnya berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan.
Sekolah
Dasar sebagai bagian dari pendidikan dasar 9 tahun yang menekankan siswa
belajar berbahasa yang meliputi menyimak, membaca, berbicara dan menulis.
Kecakapan ini merupakan landasan, wahana dan syarat mutlak bagi siswa untuk
belajar menggali dan menimba ilmu pengetahuan lebih lanjut. Tanpa penguasaan
tersebut siswa akan mengalami kesulitan menguasai ilmu pengetahuan
(Depdikbud,1992).
Dari
keempat aspek tersebut, membaca di Sekolah Dasar merupakan landasan bagi
tingkat pendidikan yang lebih tinggi tingkatannya sebagai kemampuan yang
mendasari tingkat pendidikan selanjutnya, maka membaca Bahasa Inggris perlu
mendapat perhatian dari guru, sebab jika dasarnya tidak kuat pada tahap
pendidikan berikutnya siswa akan mengalami kesulitan untuk dapat memperoleh dan
memiliki pengetahuan. Disamping itu, Penguasaan kosakata berpengaruh dalam
pembelajaran Bahasa Inggris. Menurut Brewster dalam Perwitasari (2014:26)
target penguasaan bahasa asing untuk siswa usia Sekolah Dasar (SD) adalah 500
kata pertahun tergantung dengan banyak faktor yaitu kondisi belajar dan waktu
yang diperlukan.
Berdasarkan
hasil observasi dan wawancara dengan guru Bahasa Inggris kelas IV di SD Bani
Saleh 2 Bekasi diketahui bahwa keterampilan membaca Bahasa Inggris pada siswa
kelas IV masih rendah dengan ditandai hanya terdapat 7 dari 26 siswa yang sudah
memiliki keterampilan membaca sedangkan 19 dari 26 siswa belum memiliki
keterampilan membaca. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa masalah yang
terjadi pada siswa kelas IV yaitu siswa masih belum dapat menyebutkan makna
kalimat, hal demikian terlihat ketika siswa belum dapat menerjemahkan makna
kalimat yang dibaca dan pada hakekatnya menurut Brewster target penguasaan
bahasa asing untuk siswa usia Sekolah Dasar (SD) adalah 500 kata pertahun untuk
dapat menyebutkan makna kata-kata (kalimat). Kemudian siswa belum dapat membaca
inti sebuah kalimat yang dibaca, hal demikian terlihat ketika siswa belum dapat
mengidentifikasi atau menyebutkan berbagai informasi penting yang terdapat pada
kalimat sederhana sehingga mengalami kesulitan dalam menangkap inti dari sebuah
kalimat. Selain itu, pengetahuan siswa untuk mengetahui ide, pokok pikiran dan
tema dari suatu paragraf juga masih rendah, hal demikian terlihat ketika siswa
sulit dalam menemukan kata kunci kalimat yang akan dijadikan sebagai gagasan
utama dalam suatu bacaan. Selanjutnya siswa belum dapat menyimpulkan isi bacaan
dengan menggunakan bahasa sendiri, hal demikian disebabkan karena siswa jarang
diberikan pelatihan oleh gurunya berupa latihan membuat ringkasan ketika
pembelajaran Bahasa Inggris. Disamping itu juga, siswa sulit menjelaskan hasil
pemahaman isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri. Kemampuan menjelaskan
merupakan hal yang berkaitan dengan pelafalan kata, maka artikulasi ketika
membaca teks Bahasa Inggris juga harus diperhatikan. Namun, pelafalan kalimat
Bahasa Inggris yang diucapkan oleh siswa masih rendah seperti kata “sweater” (mantel atau penghangat tubuh)
masih dilafalkan “switer” (pemanis) bukan “swèter” sehingga kata yang diucapkan
menjadi berubah arti, atau kata “hurry
up” (segera) masih dilafalkan “huri ap” bukan “ha(r)i ap” sehingga kata
yang diucapkan menjadi tidak memiliki arti, hal demikian yang menjadikan siswa
belum dapat menjelaskan hasil pemahaman isi bacaan.
Menanggapi
hal demikian, penggunaan metode yang sesuai dan efektif merupakan hal yang
perlu untuk diaplikasikan, namun terdapat banyak metode yang digunakan untuk
meningkatkan keterampilan membaca.. Dalam pengamatan peneliti, metode Drill merupakan salah satu metode yang
efektif. Menurut Hamiyah (2014:54) Metode drill
adalah suatu metode mengajar dengan memberikan pelatihan keterampilan secara
berulang-ulang kepada peserta didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan
keterampilan untuk melihat proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari
sesuatu. Metode ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis
pada siswa agar terbentuknya sebuah keterampilan yang permanen. Dengan
menggunakan metode drill akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan latihan secara berulang
agar memiliki keterampilan membaca yang lebih tinggi dari apa telah yang
dipelajari..
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai keterampilan membaca siswa sekolah dasar
melalui model Latihan (Drill). Untuk
itu penulis mengambil judul “Peningkatan Keterampilan Membaca Dengan Menggunakan
Metode Drill Pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris Siswa Kelas IV di SD Bani Saleh
2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi”.
1.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang masalah, maka permasalahan
yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut:
1.
Pengetahuan siswa dalam menyebutkan
makna kalimat masih rendah.
2.
Siswa belum dapat membaca inti sebuah
kalimat yang dibaca.
3.
Pengetahuan siswa untuk identifikasi
ide, pokok pikiran dan tema dari suatu paragraf masih rendah.
4.
Siswa belum dapat menyimpulkan isi
bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri.
5.
Siswa sulit memberikan penjelasan isi
bacaan karena pelafalan artikulasi kata (pronounciation).
2.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan
rumusan masalah di atas maka peneliti memiliki tujuan sebagai berikut :
1.
Untuk mengetahui perencanaan
pembelajaran melalui metode latihan (drill)
pada peningkatan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa
Inggris di SD Bani Saleh 2 Bekasi.
2.
Untuk mengetahui pelaksanaan
pembelajaran melalui metode latihan (drill)
pada peningkatan keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa
Inggris di SD Bani Saleh 2 Bekasi.
3.
Untuk mengetahui terjadinya peningkatan
keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD
Bani Saleh 2 Bekasi melalui metode latihan (drill).
BAB
II :
TINJAUAN PUSTAKA
1. Keterampilan Membaca
a. Pengertian Keterampilan Membaca
Menurut Dalman (2013:5), keterampilan membaca adalah suatu
keterampilan dalam kegiatan yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi
yang terdapat dalam tulisan. Sedangkan menurut Daeng, dkk (2011:4), membaca dan
menyimak merupakan aktivitas kunci kita mendapatkan dan menguasai informasi,
semakin banyak informasi kita kuasai maka dengan banyak membaca berarti kita
akan mengetahui dan menguasai informasi sehingga memudahkan kita atau siapa pun
untuk mudah berbicara atau menulis.
Farr dalam Dalman (2013:5), mengemukakan, “reading is the heart of education”,
yang artinya membaca merupakan jantung pendidikan. Dalam hal ini, orang yang
sering membaca, pendidikannya akan maju dan ia akan memiliki wawasan yang luas.
Tentu saja hasil membacanya itu akan menjadi skemata baginya. Skemata ini
adalah pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seseorang. Jadi semakin
sering seseorang membaca, maka akan semakin maju pula pendidikannya. Hal ini
yang melatarbelakangi banyak orang yang mengatakan bahwa membaca sama dengan
membuka jendela dunia. Dengan membaca kita dapat mengetahui seisi dunia dan
pola berpikir kita pun akan berkembang.
b.
Indikator
Keterampilan Membaca
Menurut
Dalman (2013:9) Indikator dari keterampilan membaca yaitu : (1) memahami makna
kata-kata; (2) memahami inti sebuah kalimat yang dibaca; (3) mengetahui ide,
pokok pikiran, dan tema dari suatu paragraf atau wacana; (4) menyimpulkan isi
bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri; dan (5) menjelaskan hasil pemahaman
isi bacaan dengan menggunakan bahasa sendiri.
2. Metode Drill
a.
Pengertian
Metode Drill
Menurut
Bahri (2010:95), metode drill adalah
suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan- kebiasaan tertentu.
Juga sebagai sarana untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan yang baik. Selain itu
metode ini dapat juga digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan suatu
ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan.
Metode
drill adalah suatu metode mengajar
dengan memberikan pelatihan keterampilan secara berulang-ulang kepada peserta
didik, dan mengajaknya langsung ke tempat latihan keterampilan untuk melihat
proses, tujuan, fungsi, kegunaan dan manfaat dari sesuatu. Metode latihan
keterampilan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan atau pola yang otomatis
pada siswa agar terbentuknya sebuah keterampilan yang permanen. Dengan
menggunakan metode drill akan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan latihan secara berulang
agar memiliki keterampilan membaca yang lebih tinggi dari apa telah yang
dipelajari. (Hamiyah, 2014:54).
b. Langkah - Langkah Metode Drill
Menurut
Roestiyah dalam Priliana (2014:35) langkah - langkah penerapan metode drill
adalah sebagai berikut:
1.
Menjelaskan maksud dan tujuan latihan
terbimbing pada siswa
2.
Mendiagnosa kemampuan awal siswa dengan
cara mengecek kemampuan membaca awal siswa dalam membaca teks. Diagnosa awal
belum dapat mengharapkan siswa untuk mendapatkan keterampilan yang sempurna.
3.
Mengadakan latihan terbimbing sehingga
timbul respon siswa yang berbeda-beda untuk peningkatan keterampilan dan
penyempurnaan kecakapan siswa.
4.
Memberi kesempatan untuk mengadakan
latihan secara berulang-ulang dan memperhatikan apakah siswa telah melakukan
latihan yang tepat.
5.
Meneliti hambatan atau kesukaran yang
dialami siswa dengan cara bertanya kepada siswa, serta memperhatikan masa
latihan dengan mengubah situasi sehingga menimbulkan optimisme dan rasa gembira
pada siswa yang dapat menghasilkan keterampilan yang baik.
6.
Memperhatikan karakteristik siswa
secara individual untuk melaksanakan treatment.
BAB III : METODE PENELITIAN
Penelitian
ini dilaksanakan di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi yang beralamat
di Jl.Penegak II Blok IV Bumi
Bekasi Baru Kelurahan Pengasinan Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi, 17115.. Adapun waktu yang digunakan untuk penelitian ini
adalah pada semester genap tahun ajaran 2016 – 2017.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode penelitian tindakan kelas (PTK), metode penelitian tindakan kelas adalah
suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif yang dilakukan oleh pelaku tindakan
untuk meningkatkan kemantapan rasional dari tindakan-tindakannya dalam
melaksanakan tugas dan memperdalam pemahaman terhadap kondisi dalam praktik
pembelajaran (Hopkins dalam Muslich (2014:8)).
Dalam
penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari satu variabel bebas (Independent Variabel) dan satu variabel terikat (Dependent Variabel). Variabel bebas yang
digunakan adalah metode Drill dan
variabel terikat yang digunakan adalah keterampilan membaca.
Populasi
dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 sejumlah
26 siswa. Desain penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan tahapan tiga siklus diantaranya siklus I,
siklus II dan siklus III dengan tahapan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan
atau penilaian dan refleksi pada setiap siklusnya.
Dalam penelitian ini terdapat tiga tahapan yaitu
tahap awal (persiapan), tahap
pelaksanaan dan tahap akhir. Untuk mendapatkan data peneliti menggunakan
instrumen yaitu lembar observasi yang bertujuan untuk mengukur keberhasilan
atau keterlaksanaan metode drill dan
di isi oleh wali kelas III, tes kinerja dan tes tertulis yang bertujuan untuk
mengukur keberhasilan siswa untuk meningkatkan keterampilan membaca siswa yang
dilaksanakan selama tiga siklus.
Pengelolaan data dalam
penelitian ini menggunakan data kuantitatif. data kuantitatif adalah data yang
berbentuk angka atau data kuantitatif yang diangkakan. Data kuantitatif dalam
penelitian ini berupa data hasil tes siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris
yang dijadikan data hasil belajar. Tes analisis data melalui statistik artinya
data hasil tes disusun, dikelompokkan, diolah, disajikan, kemudian mengambil
kesimpulan. Teknik analisis data yang digunakan yaitu dengan menggunakan uji
ahli, karena instrumen yang peneliti buat ditentukan valid atau tidaknya
berdasarkan pertimbangan (judgement) dari pakar atau ahli, kemudian menghitung
nilai rata-rata dan menghitung persentase keberhasilan.
Penelitian
ini dikatakan berhasil apabila tindakan dengan menggunakan metode drill akan
memperoleh peningkatan secara bertahap pada tahap siklus I yaitu 35%, kemudian
meningkat pada tahap siklus II yaitu 55%, hingga pada siklus III yaitu 75%
dinyatakan berhasil dan tindakan diberhentikan. Menurut Ekawarna (2013:111)
yang menjadi kriteria keberhasilan dalam PTK ini adalah jika nilai rerata
variabel yang diukur mencapai nilai rerata 75, yang berarti tingkat penguasaan
kompetensi siswa minimal 75%.
BAB
IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Penelitian
1.
Deskripsi Data Hasil Penelitian
Deskripsi Data Siklus I
Dalam perencanaan siklus I pada pertemuan
pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan
kepada setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi going to uncle’s house dan going to grandma’s house serta menyiapkan
lembar penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus I
dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus I pada pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua
dilaksanakan pada Jum’at, 13 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit. Pada
tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus I, yang
dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap kegiatan
tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa Inggris. Pada
hasil tes tindakan siklus I diperoleh nilai tertinggi adalah 82, nilai terendah
adalah 36, rata-rata kelas dalam siklus I adalah 58. Siswa yang masih memperoleh
nilai dibawah KKM sebanyak 17 siswa atau 65% sedangkan siswa yang memperoleh
nilai diatas KKM sebanyak 9 siswa atau 35%.
Dalam refleksi tindakan kelas I, terdapat
kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada tahap siklus I saat pembelajaran
sudah berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV
tersebut belum signifikan dalam mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan.
Oleh karena itulah, untuk ketuntasan hasil belajar pada keterampilan membaca perlu
dilanjutkan dengan diadakan tindakan siklus II.
Deskripsi Data Siklus II
Dalam perencanaan siklus II pada pertemuan
pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan
kepada setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi giving spirit for exam dan study together serta menyiapkan lembar
penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus II
dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus II pada pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Kamis, 19 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua
dilaksanakan pada Jum’at, 20 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit.
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus II, yang
dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap
kegiatan tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa
Inggris. Pada hasil tes tindakan siklus II diperoleh nilai tertinggi adalah 91,
nilai terendah adalah 50, rata-rata kelas dalam siklus II adalah 71. Siswa yang
masih memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 11 siswa atau 42% sedangkan siswa
yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa atau 58%.
Dalam refleksi tindakan kelas II, terdapat
kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada tahap siklus I saat pembelajaran
sudah berlangsung. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV
tersebut mengalami peningkatan dari tahap siklus I namun belum signifikan dalam
mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Oleh karena itulah, untuk
ketuntasan hasil belajar pada keterampilan membaca perlu dilanjutkan dengan
diadakan tindakan siklus III.
Deskripsi Data Siklus III
Dalam perencanaan siklus III pada pertemuan
pertama dan kedua, peneliti menentukan standar kompetensi dasar yang akan
disampaikan kepada siswa dengan menggunakan metode drill, menyusun rencana tindakan pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), mempersiapkan wacana dialog dan soal yang akan diberikan kepada
setiap siswa dengan tujuan sebagai alat pengumpulan data mengenai activities dengan materi reading a newspaper dan morning activities serta menyiapkan
lembar penilaian tes kinerja.
Dalam pelaksanaan tindakan siklus III
dilaksanakan pada dua kali pertemuan. Siklus III pada pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Mei 2016 sedangkan pada pertemuan kedua
dilaksanakan pada Kamis, 25 Mei 2016 dengan total alokasi waktu 4 x 35 menit.
Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang telah dirancang.
Dalam penilaian tindakan siklus III, yang
dilaksanakan adalah dengan melakukan pengamatan atau penilaian terhadap
kegiatan tes kinerja dan tes tertulis siswa selama proses pembelajaran Bahasa
Inggris. Pada hasil tes tindakan siklus III diperoleh nilai tertinggi adalah 95,
nilai terendah adalah 68, rata-rata kelas dalam siklus III adalah 58. Siswa
yang masih memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 5 siswa atau 19% sedangkan siswa
yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 21 siswa atau 81%.
Dalam refleksi tindakan kelas III, peneliti
telah mampu meningkatkan keterampilan membaca dengan menggunakan metode drill
dengan baik. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV sudah
berhasil karena telah mencapai target rata-rata yang diharapkan. Oleh karena
itulah, penelitian tindakan kelas dihentikan.
B.
Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan pembahasan dan penjelasan hasil
data-data dari siklus I dan siklus II, terbukti hasil belajar siswa mengalami peningkatan
dari siklus I, meningkat pada siklus II dan meningkat kembali pada siklus III. Berikut
merupakan data hasil akhir peningkatan keterampilan membaca pada siklus I, II,
dan III.
No
|
Siklus
|
Nilai Rata - Rata
|
Keterangan
|
1
|
Siklus
I
|
58
|
-
|
2
|
Siklus
II
|
71
|
-
|
3
|
Siklus
III
|
82
|
-
|
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan
menggunakan metode drill menghasilkan
keterampilan membaca siswa mengalami peningkatan secara signifikan, baik dari
segi evaluasi hasil belajar, penilaian aktivitas guru praktek terhadap
penggunaan metode drill dan penilaian
aktivitas belajar siswa. Serta pada siklus III terlihat adanya peningkatan
hasil keterampilan membaca yang telah mencapai ketuntasan belajar sesuai dengan
indikator kinerja yang telah ditentukan. Oleh sebab itu penelitian tindakan
kelas, dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada materi activities dengan menggunakan metode drill dihentikan karena terbukti dapat meningkatkan keterampilan
membaca siswa kelas IV, sehingga penelitian ini berhasil.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
hasil penelitian ini mencakup peningkatan keterampilan membaca dengan
menggunakan metode drill pada mata
pelajaran Bahasa Inggris siswa kelas IV di SD Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu
Bekasi maka dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan
metode drill dapat meningkatkan
keterampilan membaca siswa kelas IV pada mata pelajaran Bahasa Inggris di SD
Bani Saleh 2 Kecamatan Rawalumbu Bekasi.
Hal demikian terlihat adanya
peningkatan secara cukup signifikan yakni pada siklus I siswa memperoleh nilai
rata-rata 58 atau 58%, meningkat pada siklus II siswa memperoleh nilai
rata-rata 71 atau 71% dan meningkat kembali pada siklus III siswa memperoleh
nilai rata-rata 82 atau 82%. Sedangkan persentase hasil keberhasilan siswa yang
telah mencapai target Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada setiap siklusnya
yakni pada siklus I yaitu 35% telah mencapai target siklus I yaitu 35%,
meningkat pada siklus II yaitu 58% telah mencapai target siklus II yaitu 55%
dan berakhir dengan siklus III yaitu 81% telah mencapai target siklus III yaitu
75%.
Saran
1.
Sekolah hendaknya
dapat memberikan dorongan dan memfasilitasi pengembangan dari penelitian ini
untuk diterapkan segera khususnya pada mata pelajaran Bahasa Inggris maupun
untuk mata pelajaran lainnya yang dapat disesuaikan dengan karakter dan tujuan
dari materi pelajaran, serta waktu dan kondisi sehingga hasil yang diperoleh
akan mencapai hasil yang baik.
2.
Guru
khususnya guru Bahasa Inggris hendaknya dapat menggunakan metode drill sebagai
salah satu metode efektif dari sekian banyak metode yang ada . Hal tersebut
ditujukan agar membentuk pola pembiasaan siswa dalam latihan secara berulang
sehingga memunculkan keterampilan membaca secara permanen.
3.
Dapat
dijadikan sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi.
2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bahri, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Bupu, Lusia. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Menggunakan
Metode Latihan di Kelas II SDN 06 Anjongan. Jurnal Skripsi. Pontianak:
Universitas Tanjungpura.
Daeng, dkk. 2011. Terampil Berbahasa. Bandung: Alfabeta.
Dalman.
2013. Keterampilan Membaca. Jakarta:
Raya Grafindo Persada.
Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: GP
Press Group.
Hamiyah, Nur. 2014. Strategi Belajar Mengajar di Kelas.
Jakarta: Prestasi Pustaka.
Haristia, Yessy. 2014. Pengaruh Metode Latihan (Drill) Terhadap
Kemampuan Menghitung Perkalian Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika di SDN
Setiadarma 04. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Megawati, Dwi. 2014. Penggunaan Metode Drill Untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas II di MI Muhammadiyah
Danurejo Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014. Jurnal Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.
Muslich, Masnur. 2014. Melaksanakan PTK itu Mudah. Jakarta:
Bumi Aksara.
Priliana, Bety Eko.
2014. Implementasi Metode Drill Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Bahasa Inggris pada Skill Membaca di SMPN 2
Kundus. Thesis. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Perwitasari, Ningrum.
2014. Peningkatan Penguasaan Kosakata
Bahasa Inggris Materi Family Melalui Lagu pada Siswa Kelas V SDN Piyaman II,
Wonosari. Jurnal Skripsi. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Purnamasari, Santi.
2015. Peningkatan Keterampilan Membaca
Siswa Kelas II Melalui Metode Cooperativd Script Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di SDN Perwira V Bekasi Utara. Jurnal Skripsi. Bekasi:
Universitas Islam 45 Bekasi.
Rahim, Farida. 2010. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Rohayati, Raya. 2014. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat
Dengan Menggunakan Teknik Skimming Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas
III SDN Tambun 04. Jurnal Skripsi. Bekasi: Universitas Islam 45 Bekasi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur.
2010. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.
Wahyuni, Sri dkk. 2012.
Asesmen Pembelajaran Bahasa. Bandung:
PT Refika Aditama.
Widoyoko, Eko Putro.
2014. Penilaian Hasil Pembelajaran di
Sekolah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
0 comments:
Post a Comment