SELAMAT DATANG DI BLOG MARTHA PUSPITA RIMA PUTRI ^_^ BLOG BERBAGI INFORMASI SEPUTAR ILMU PENGETAHUAN DAN DUNIA PENDIDIKAN :)

Sunday, 9 April 2017

Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry)

A. DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

      Inkuiri berasal dari kata to inquire (inquiry) yang berarti ikut serta atau terlibat dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Pembelajaran inkuiri bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara membantu individu untuk membangun kemampuan tersebut.
    Inkuiri artinya proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan siswa dapat berkembang secara utuh, baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu, dalam proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).
      Model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan para proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawanam dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Ada beberapa hal yang menjadi ciri utama model pembelajaran inkuiri yaitu sebagai berikut :
  1. Model inkuiri menekankan pada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya model inkuiri menempatkan siswa sebagai subjek belajar. Dalam proses pembelajarn, siswa tidak hanya berperan, sebagai penerima pelajaran melalui penjelasan guru secara verbal, tetapi mereka berperan untuk menemukan sendiri inti dari materi itu sendiri.
  2. Seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri. Dengan demikian, strategi pembelajaran inkuiri menempatkan guru bukan sebagai sumber belajar, tetapi sebagai fasilitator dan motivator dalam belajar siswa.
  3. Tujuan dari penggunaan model belajar inkuiri adalah mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental. Dengan demikian, dalam model pembelajaran inkuiri siswa tidak hanya dituntut agar menguasai materi pembelajaran, tetapi bagaimana mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.

B. PRINSIP-PRINSIP PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

     Model pembelajaran inkuiri merupakan model yang menekankan kepada pengembangan intelektual anak. Perkembangan mental (intelektual menurut Piaget, dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu maturation, physical experience, social experience dan equilibrium). Atas dasar itu, maka dalam penggunaan model pembelajaran inkuiri terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan guru. Pembelajaran inkuiri memiliki prinsip-prinsip berikut ini :
  1. Berorientasi pada pengembangan intelektual. Tujuan utama dari model inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir. Dengan demikian, model pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar juga berorientasi pada proses belajar. Karena kriteria keberhasilan dari proses pembelajaran dengan menggunakan model inkuiri bukan ditentukan oleh sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran, tetapi sejauh mana siswa beraktivitas mencari dan menemukan sesuatu.
  2. Prinsip interaksi. Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara siswa maupun interaksi antara siswa dengan guru, bahkan interaksi siswa dengan lingkungan sekitarnya. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan hanya sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi itu sendiri. Guru perlu mengarahkan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya melalui interaksi mereka. 
  3. Prinsip bertanya. Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan model pembelajaran inkuiri adalah guru sebagai penanya, sebab kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada dasarnya sudah merupakan bagian dari proses berpikir. Oleh sebab itu, kemampuan guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan. Berbagai jenis teknik bertanya perlu dikuasai oleh setiap guru, apakah itu bertanya untuk melacak, bertanya untuk mengembangkan kemampuan, atau bertanya untuk menguji.
  4. Prinsip belajar untuk berpikir. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, tetapi belajar adalah proses berpikir yakni proses mengembangkan potensi seluruh otak untuk berpikir.
  5. Prinsip keterbukaan. Belajar adalah suatu proses mencoba berbagai kemungkinan. Segala sesuatu mungkin saja terjadi. Oleh sebab itu, siswa perlu diberikan kebebasan untuk mencoba sesuai dengan kemampuan perkembangan logika dan nalarnya. Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru adalah menyediakan ruang untuk memberikan hipotetsis dan secara terbuka membuktikan hipotesis yang diajukan.

C. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

     Secara uumum, proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran inkuiri mempunyai langkah-langkah pelaksanaan. Berikut adalah langkah-langkah pelaksanaan model pembelajaran inkuiri sebagai berikut :
  • Orientasi
     Langkah orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini, guru mengkondisikan agar siswa siap melaksanakan proses pembelajaran. Langkah orientasi merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan model pembelajaran inkuiri sangat bergantung pada kemauan siswa untuk beraktivitas dengan menggunakan kemampuannya dalam memecahkan masalah. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam tahapan orientasi adalah sebagai berikut :
  1. Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
  2. Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan
  3. Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar.
  • Merumuskan Masalah
    Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa kepada suatu persoalan yang mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa untuk berpikir dalam memecahkan teka-teki tersebut. Dalam rumusan masalah, siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat dari pertanyaan. Proses mencari jawaban itulah yang sangat penting dalam pembelajaran inkuiri. Melalui proses tersebut, siswa akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga sebagai upaya untuk mengembangkan mental melalui proses berpikir.
  • Mengajukan Hipotesis  
     Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru untuk mengembangkan kemampuan menebak pada setiap siswa adalah dengan mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari suatu permasalahan yang dikaji.
  • Mengumpulkan Data
     Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk mengkaji hipotesis yang diajukan. Dalam model pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.
  • Menguji Hipotesis
        Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Yang terpenting dalam menguji hipotesis adalah mencari tingkat keyakinan siswa atas jawban yang diberikannya. Disamping itu, menguji hipotesis juga berarti mengembangkan kemampuan berpikir rasional, artinya kebenaran jawaban yang  diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat di pertanggungjawabkan.
  • Merumuskan Kesimpulan
      Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis



Daftar Pustaka / Referensi buku :

Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia.



     

0 comments:

Post a Comment

Love is...
© Rima Putri's Blog - Template by Blogger Sablonlari - Font by Fontspace