A. DEFINISI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Portofolio berasal dari bahasa Inggris Portfolio yang artinya dokumen atau surat-surat (Fajar, 2005:47). Dapat juga di artikan sebagai kumpulan kertas-kertas berharga dari suatu pekerjaan tertentu. Pengertian portofolio di sini adalah suatu kumpulan pekerjaan siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang di seleksi menurut panduan-panduan yang ditentukan. Biasanya portofolio merupakan karya terpilih dari seorang siswa, tetapi dalam model pembelajaran ini setiap portofolio berisi karya terpilih dari satu kelas siswa secara keseluruhan yang bekerja secara kooperatif memilih, membahas, mencari data, mengolah, menganalisa dan mencari pemecahan terhadap suatu masalah yang di kaji.
Menurut ERIC Digest (2000), “Portfolios are used in various professions together typical..; art students assamble a portfolio for an art class..”. Portofolio merupakan kumpulan hasil karya siswa sebagai hasil belajarnya. Portofolio, selain sangat bermanfaat dalam memberikan informasi mengenai kemampuan dan pemahaman siswa serta memberikan gambaran mengenai sikap dan minat siswa terhadap pelajaran yang diberikan, juga dapat menunjukkan pencapaian atau peningkatan yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran (Stiggins, 1994 : 20).
Portofolio untuk tingkat TK, SD, SMP dan SMA dipandang sebagai kumpulan seluruh hasil dan prestasi belajar peserta didik. Dokumen setelah terkumpul lalu diseleksi yang akhirnya membuat refleksi pribadi. Penilaian ini dianggap sebagian peneliti pendidikan adalah penilaian alternatif di dunia modern dan jauh lebih reliable dan valid daripada penilaian baku.
Portofolio tidak hanya merupakan tempat penyimpanan hasil pekerjaan peserta didik tetapi merupakan sumber informasi untuk guru dan peserta didik. Portofolio dapat memberikan bahan tindak lanjut dari suatu pekerjaaan yang telah dilakukan peserta didik sehingga guru dan peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuannya. Dalam model Pembelajaran Berbasis Portofolio siswa dituntut untuk berpikir cerdas, kreatif, parsitipatif, prospektif dan bertanggung jawab. Secara rinci melalui model pembelajaran pembelajaran berbasis portofolio diharapkan siswa dapat:
- Memperoleh pengalaman yang lebih besar tentang masalah yang dikaji.
- Belajar bagaimana cara yang lebih kooperatif dengan orang lain untuk memecahkan masalah.
- Meningkatkan keterampilan dalam meneliti.
- Memperoleh pemahaman yang lebih baik.
- Belajar bagaimana berpartisipasi dalam menyelesaikan masalah.
- Meningkatkan rasa percaya dirinya, karena merasa telah dapat memecahkan masalah.
Dengan demikian, peserta didik memiliki ketangguhan, kemandirian, dan jati diri yang di kembangkan melalui pembelajaran dan pelatihan yang dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan.
B. LANGKAH - LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Langkah-langkah model pembelajaran portofolio adalah
- Mengidentifikasi masalah yang ada di masyarakat
Dalam tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama siswa yaitu : mendiskusikan tujuan, mencari masalah, apa saja yang siswa ketahui, tentang masalah-masalah di masyarakat dan memberi tugas pekerjaan rumah tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat yang mereka anggap penting sesuai dengan kemampuan siswa.
- Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dikaji hendaknya para siswa mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah mereka miliki tentang masalah di masyarakat, dengan langkah sebagai berikut:
- Mengkaji masalah yang telah dikumpulkan.
- Mengadakan pemilihan secara demokratis tentang masalah yang akan mereka kaji dengan cara memilih salah satu masalah yang telah ditulis di papan tulis.
- Melakukan penelitian lanjutan tentang masalah yang terpilih untuk dikaji dengan mengumpulkan informasi.
- Mengumpulkan informasi masalah yang akan dikaji di kelas
Langkah-langkah dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
- Mengidentifikasi sumber-sumber informasi.
- Tinjau ulang untuk memperoleh dan mendokumentasikan informasi.
- Pengumpulan informasi.
- Mengembangkan portofolio kelas
Pada tahap ini, siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang memadai untuk memulai membuat portofolio kelas, dengan langkah sebagai berikut:
- Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat satu bagian portofolio.
- Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio.
- Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim penelitian seringkali akan bermanfaat bagi lebih dari satu kelompok portofolio.
- Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
- Penyajian portofolio (show case)
Dalam menyelenggarakan gelar kasus (show case), guru sebagai pihak penyelenggara hendaknya melakukan hal-hal sebagai berikut:
- Persiapan show case.
- Pembukaan show case.
- Penyajian oleh kelompok yang telah dibentuk disertai tanya-jawab oleh dewan
- Tangapan audiens.
- Pengumuman dewan juri.
- Kriteria dan format penilaian.
Penyajian portofolio (show case) dilaksanakan setelah kelas menyelesaikan portofolio tampilan maupun portofolio dokumentasi. Pelaksanaan dapat dilakukan pada akhir semester satu atau akhir semester dua bersamaan dengan kenaikan kelas. Hal itu tergantung pada kondisi dan situasi sekolah.
- Merefleksi pada pengalaman belajar
Dalam kegiatan refleksi ini siswa diajak melakukan evaluasi tentang apa dan bagaimana mereka belajar. Tujuan refleksi adalah untuk belajar menghindar kesalahan di masa yang akan datang dan meningkatkan kinerja siswa.
C. PRINSIP MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Dalam proses belajar secara umum berlaku prinsip kesiapan (readiness), prinsip motivasi (motivation), prinsip persepsi, prinsip tujuan, prinsip perbedaan individual, prinsip transfer dan retensi, prinsip belajar kognitif, prinsip belajar afektif, prinsip belajar psikomotor, serta prinsip evaluasi. Berbagai pendekatan pembelajaran yang inovatif, seperti pembentukan kelompok belajar (group learning) tutorial sejawat (peer learning), belajar madiri (independent learning), dan lain sebagainya yang intinya adalah meningkatkan aktivitas peserta didik untuk belajar dan mengurangi aktivitas guru untuk mengajar, perlu dikembangkan dan ditingkatkan penggunaannya. \
1. Prinsip belajar siswa aktif (student active learning)
Aktivitas peserta didik hampir di seluruh proses pembelajaran dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan. Pada fase pelaporan aktivitas mereka terfokus pada pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi disusun secara sistematis dan disimpan pada sebuah bundel (portofolio seksi dokumentasi). Adapun data dan informasi yang paling penting dan menarik (eyes catching) ditempel pada portopolio seksi penayangan, yaitu papan panel yang terbuat dari kardus bekas atau bahan lain yang tersedia. Setelah portofolio selesai dibuat, dilakukanlah public hearing dalam kegiatan show-case di hadapan dewan juri. Kegiatan ini merupakan puncak penampilan peserta didik di hadapan dewan juri.
2. Kelompok belajar kooperatif (cooperative learning)
Yaitu proses pembelajaran yang berbasis kerjasama antar peserta didik dan antar kelompok lain di sekolah, termasuk kerja sama sekolah dengan orang tua peserta didik dan lembaga terkait. Kerja sama antar peserta didik jelas terlihat pada saat kelas sudah memilih satu masalah untuk bahan kajian bersama. Semua pekerjaan disusun, orang-orangnya ditentukan, siapa mengerjakan apa, merupakan satu bentuk kerjasama itu.
3. Pembelajaran Partisipatorik
Model pembelajaran Berbasis Portofolio juga menganut prinsip dasar pembelajaran partisipatorik, sebab melalui model ini peserta didik belajar sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonan itu adalah peserta didik belajar hidup berdemokrasi. Mengapa terdapat pelakonan hidup berdemokrasi? Sebab dalam setiap langkah dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya dengan praktek hidup berdemokrasi. Sebagai contoh pada saat memilih masalah untuk kajian kelas memiliki makna bahwa peserta didik dapat menghargai dan menerima pendapat yang didukung suara terbanyak.
Pada saat berlangsungnya perdebatan, peserta didik belajar mengemukakan pendapat, mendengarkan pendapat orang lain, menyampaikan kritik, dengan tetap berkepala dingin. Proses ini mendukung adagium yang menyatakan bahwa “democrascy is not in heredity but learning” (demokrasi itu tidak diwariskan, tetapi dipelajari dan dipahami). Oleh karena itu mengajarkan demokrasi itu harus dalam suasana yang demokrasi dan untuk mendukung kehidupan yang demokratis (teaching democracy in and for democracy). Tujuan ini hanya dapat dicapai dengan sambil melakoni atau dengan kata lain harus menggunakan prinsip belajar partisipatorik.
4. Reactive Teaching.
Untuk menerapkan model pembelajaran berbasis portofolio guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Motivasi yang seperti ini akan dapat tercipta kalau guru dapat meyakinkan peserta didik tentang kegunaan materi pelajaran bagi kehidupan nyata. Demikian juga, guru harus dapat menciptakan situasi sehingga materi pelajaran selalu menarik, tidak membosankan. Guru harus punya sensitivitas yang tinggi untuk segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan peserta didik. Jika hal ini terjadi, guru harus segera mencari cara untuk menanggulanginya. Ini tipe guru yang reaktif itu.
5. Joyfull Learning.
Model pembelajaran berbasis portofolio menganut prinsip dasar bahwa belajar itu harus dalam suasana yang menyenangkan (joyfull learning). Melalui model ini para siswa diberi keleluasaan untuk memilih tema belajar yang menarik bagi dirinya. Misalnya kelas yang sedang mempelajari PAI merencanakan membuat proyek belajar, yaitu mengidentifikasi sejumlah masalah aktual yang ada di masyarakat, kemudian memilih salah satu diantaranya untuk bahan kajian kelas. Fase selanjutnya mereka terjun ke masyarakat mencari data dan informasi untuk memecahkan masalah tersebut. Pengalaman terjun ke masyarakat adalah salah satu pengalaman belajar riil yang menyenangkan bagi mereka, disamping melatih sejumlah kompetensi untuk hidup di masyarakat, seperti misalnya memiliki kemampuan melakukan wawancara, melakukan observasi, membuat laporan perjalanan, mampu bergaul dengan masyarakat, menyelami aspirasi mereka, dan sebagainya. Kompetensi-kompetensi tersebut kelak di kemudian hari sangat bermanfaat bagi para peserta didik untuk hidup di masyarakat.
D. KELEBIHAN & KELEMAHAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO
Menurut Hamdayama (2014 : 142-143), Kelebihan dari model pembelajaran berbasis portofolio, adalah sebagai berikut :
- Mampu mendorong keaktifan siswa apabila pengembangan materi ditugaskan kepada siswa secara mandiri atau kelompok kecil
- Mendorong eksplorasi materi yang relevan dengan pokok bahasan sehingga diperoleh dengan sejumlah dokumen ajar sebagai upaya perluasan pengetahuan siswa dan guru
- Mudah dilakukan bila tersedia perpustakaan yang memadai, CD maupun internet
- Sangat menguntungkan dalam keluasan pengetahuan karena melalui pengembangan materi yang beragam atas satu topik sejenis akan diperoleh sejumlah besar materi, namun memiliki sudut pandang berbeda
- Dapat menjadi program pendidikan yang mendorong kompetensi, tanggung jawab dan partisipasi siswa, seperti belajar menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan serta kegiatan antarsiswa, antarsekolah dan antar anggota masyarakat
- Mengacu pada sejumlah prinsip dasar pembelajaran, yaitu prinsip belajar siswa aktif dan kelompok belajar kooperatif
Sedangkan kelemahan model pembelajaran portofolio adalah
- Memerlukan waktu yang relatif lama.
- Pendidik harus tekun, sabar dan terampil
- Tidak ada kriteria yang standar
- Memerlukan adanya jaringan komunikasi yang erat antara siswa, guru, sekolah.
Referensi :
Hamdayama, Jumanta. 2014. Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter. Bogor : Ghalia Indonesia
http://ardhaphys.blogspot.co.id/2013/05/model-pembelajaran-portofolio.html
http://www.kajianpustaka.com/2013/01/model-pembelajaran-berbasis-portofolio.html
http://jasafadilahginting.blogspot.co.id/2011/04/model-pembelajaran-berbasis-fortopolio.html
1 comments:
terimakasih sangat bermanfaat. saya izin kutip
Post a Comment