Kelebihan
dan Kelemahan Metode Latihan (Drill)
Setiap
metode pembelajaran memiliki kelebihan dan kelemahan. Demikian pula dengan
metode drill. Dalam kegiatan belajar
menggunakan metode drill dengan cara
memberikan latihan secara berulang-ulang sehingga siswa memiliki kemahiran dan
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari, serta dapat
mengembangkan sikap dan kebiasaan.
Menurut
Bahri (2010:96), menyatakan bahwa kelebihan metode latihan (drill), sebagai berikut :
1) Untuk
memperoleh kecakapan motorik seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata,
kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin permainan dan
atletik), dan terampil menggunakan peralatan olahraga;
2) Untuk
memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlahkan, pengurangan,
pembagian, tanda-tanda (simbol), dan sebagainya;
3) Untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan
huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan sebagainya;
4) Pembentukan
kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan;
5) Pemanfaatan
kebiasaan-kebiasaan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih
otomatis.
Menurut
Bahri (2010:96), menyatakan bahwa kelemahan metode latihan (drill), sebagai berikut :
1) Menghambat
bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian
dan diarahkan jauh dari pengertian;
2) Menimbulkan
penyesuaian secara statis kepada lingkungan;
3) Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan
mudah membosankan;
4) Membentuk
kebiasaan yang kaku dan mudah membosankan;
5) Dapat
menimbulkan verbalisme.
Berdasarkan
uraian tersebut, maka dapat dipahami bahwa metode drill memiliki kelebihan dan kelemahan seperti metode-metode
lainnya. Kelebihan metode drill akan
memberikan pengaruh pengaruh positif terhadap siswa untuk memperoleh kecakapan
motorik, mental dan juga kecakapan dalam bentuk asosiasi serta menimbulkan
terjadianya pembiasaan yang dilakukan untuk meningkatkan keterampilan .
Sedangkan
kelemahan metode drill adalah
pelaksanaan metode hanya dilakukan secara berulang-ulang yang cenderung akan
menghambat bakat dan inisiatif siswa. Siswa tidak dapat mengembangkan
pemikirannya karena telah diarahkan oleh guru agar siswa melakukan proses
belajar sesuai dengan rancangan guru. Hal yang dilakukan berulang-ulang akan
bersifat monoton dan membuat siswa merasa jenuh dan bosan.
5.
Cara
Mengatasi Kelemahan Metode Latihan (Drill)
Agar
kelemahan yang ditimbulkan oleh metode drill
tidak berdampak besar, maka perlu diperhatikan beberapa cara mengatasi
kelemahan metode drill, yaitu :
1) Janganlah
guru menuntut siswa untuk suatu respon yang sempurna, suatu reaksi yang tepat
atau suatu reproduksi yang baik. Pada tahap permulaan suatu latihan, berikan
dulu siswa untuk melakukan suatu penyesuaian pada situasi metode drill yang sedang dialaminya;
2) Memberitahu
adanya penyesuaian dinamis bahwa latihan secara berulang-ulang dapat
menimbulkan rasa percaya diri karena telah memiliki keterampilan khusus yang
berguna kelak dikemudian hari
3) Guru
harus memperhatikan masa latihan dengan mengubah situasi latihan seperti
menanyakan minat intrinsik siswa sehingga menimbulkan optimisme dan rasa
gembira
4) Memperhitungkan
waktu latihan yang singkat saja agar tidak meletihkan dan membosankan tetapi
sering dilakukan pada kesempatan yang lain.
5) Proses
latihan dan kebutuhan-kebutuhan harus disesuaikan dengan proses perbedaan
individual: a) tingkat kecakapan yang diterima pada satu tidak perlu sama, dan
b) perlu diberikan perorangan dalam rangka menambah latihan kelompok;
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Bahri, Syaiful. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.