BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sekolah Dasar
tidak lagi sekadar berfungsi sebagai sarana sosialisasi dan memberikan
keterampilan “baca, tulis, hitung” dan setumpuk pengetahuan yang telah
dipelajarinya. Namun, diharapkanagar keseluruhan
keterampilan ini harus bermakna bagi anak. Keterampilan tersebut dapat
dijadikan alat untuk memecahkan permasalahan- permasalahan dalam kehidupan anak
pada saat ini dan masa mendatang.
Sekolah sebagai
lembaga pendidikan, sangat penting dalam proses pembelajaran. Program di
sekolah dilaksanakan secara teratur dan sistematis, dengan sarana dan prasarana
yang memadai serta peran guru sebagai pembimbing akan menghasilkan pemahaman
yang cepat bagi siswa. Meskipun, dalam kenyataannya, banyak sarana dan
prasarana yang masih kurang memadai terutama di Sekolah Dasar. Keberhasilan
tentunya juga sangat ditentukan oleh berbagai faktor salah satunya harus ada
keterkaitan antar komponen pembelajaran yaitu: tujuan, metode, media, materi, dan evaluasi pembelajaran.
Pembelajaran
teori seni rupa dan kerajinan tangan berfokus pada pembinaan aspek kognitif
(pengetahuan) kesenirupaan dan kreatifitas yang bertujuan memberikan pemahaman
kepada siswa tentang berbagai aspek meliputi pengertian dan jenis-jenis karya
seni rupa dan kerajinan tangan; teknis penciptaan berbagai jenis karya seni
rupa dan kerajinan tangan yang menyangkut pengetahuan tentang bahan, alat dan
prosedur kerja; Tentunya, tingkatan pemahaman pengetahuan ini bersifat
berjenjang dari Sekolah Dasar sampai Sekolah Lanjutan Tingkat
Atas.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas tersebut perlu kiranya
penulis dapat membuat perumusan masalah sebagai pendukung dan panduan untuk
terfokusnya kajian makalah ini. Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan seni rupa dan seni kerajinan
tangan
?
2. Apa
saja yang termasuk jenis-jenis seni rupa dan kerajinan tangan ?
3. Apa saja fungsi dari seni rupa dan kerajinan
tangan ?
4. Bagaimana pembelajaran seni rupa di sekolah
dasar ?
C. Tujuan
Permasalahan
Berdasarkan perumusan masalah yang akan di tanyakan sebagai
panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya memerlukan tujuan pembahasan
sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun tujuan pembahasan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian seni rupa dan kerajinan tangan
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis seni rupa dan kerajinan tangan
3. Untuk
megetahui fungsi dari seni rupa dan kerajinan tangan
4. Untuk
mengetahui pembelajaran seni rupa di sekolah dasar
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Seni Rupa dan Kerajinan Tangan
Seni rupa adalah cabang seni
yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konseptitik, garis, bidang,
bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.
Secara kasar terjemahan seni rupa di dalam Bahasa Inggris adalah fine
art. Namun sesuai perkembangan dunia seni modern, istilah fine art menjadi
lebih spesifik kepada pengertian seni rupa murni untuk
kemudian menggabungkannya dengan desain dan kriya ke dalam bahasan visual
arts.
Seni
rupa atau seni yang tampak adalah salah satu bentuk kesenian visual atau tampak ada yang tidak hanya bisa diserap oleh indera
penglihatan, tetapi juga bisa oleh indera peraba, maksudnya adalah teksturnya
dapat dirasakan, misalnya kasar, halus, lunak, keras, lembut, dsb. Namun tidak
menutup kemungkinan tekstur ini adalah tekstur maya (ada namun tidak nyata)
atau tekstur ini seolah-olah ada yang dikarenakan mata kita dikelabuhi oleh
sesuatu yang tampak, misalnya sebuah foto kayu : disitu seolah-olah kita
melihat adanya tekstur namun kenyataannya tekstur itu tidak ada jika kita
merabanya
Sedangkan Kerajinan
adalah sebutan bagi suatu benda hasil karya seni manusia. Kata ' kerajinan'
berasal dari kata 'rajin' yang artinya barang/benda yang dihasilkan oleh
keterampilan tangan. Kerajinan terbuat dari berbagai bahan. Dari kerajinan ini
menghasilkan hiasan atau benda seni maupun barang pakai. Biasanya istilah ini
diterapkan untuk cara tradisional dalam membuat sesuatu.
Seni kerajinan tangan dapat disebut dengan seni kriya, Kata
Kriya sendiri berasal dari bahasa sansakerta yakni "Kr"
yang artinya "mengerjakan" yang mana dari kata tersebut kemudian
menjadi kata karya, Kriya, kerja. Dalam arti khusus pengertian seni Kriya
adalah mengerjakan sesuatu untuk menghasilkan benda atau objek (Timbul Haryono,
2012). Kriya
adalah kegiatan seni yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan dan
fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan menjadi
benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis.
Dalam Kerajinan Tangan, kapasitas
produksi terukur dari jumlah orang yang terlibat didalamnya. Selain itu adanya
pengaruh ketersedaan bahan baku utama dan pendukung, karena bahan bekas
ketersediannya tidak bisa diprediksi, kecuali dalam pembuatan kerajinan tangan
tersebut menggunakan lebih banyak bahan baru. Bahan yang
biasa digunakan untuk kerajinan tangan adalah bahan baru yang bisa kita beli di
toko juga menggunakan barang bekas layak pakai, serta bahan yang melalui
pendaurulangan.
B.
Jenis - Jenis Seni Rupa
Seni rupa dibedakan ke dalam dua kategori, yaitu seni
rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni mengacu
kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara
kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi.
1. Seni Rupa Murni
Seni murni adalah seni yang dikembangkan untuk dinikmati keindahannya. Seni
murni mengutamakan sifat estetikanya dibandingkan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagai contoh adalah lukisan, kaligrafi, dan patung. Yang dimanfaatkan pada seni ini adalah nilai keindahannya. Menurut
sejarah, 5 seni murni terbesar adalah lukisan, patung, arsitektur, musik dan
puisi dengan seni seni minor termasuk drama dan tari. Akhir-akhir ini, seni murni
biasanya termasuk bentuk seni visual dan seni perform.
Dalam
seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga
dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari
media yang ada (sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak
terbatas). Dalam berkarya seni, tidak pernah ada kata salah dan juga tidak ada
yang mengatakan salah pada karya yang telah diciptakan. Namun demikian, di
dalam proses berkarya seni, karena dalam hal ini adalah proses belajar, maka
harus dilakukan dengan cara yang benar, sesuai dengan tujuan dari pembelajaran
2. Seni
Rupa Terapan
Karya seni rupa terapan adalah karya seni yang diciptakan untuk memenuhi
kebutuhan manusia, atau tujuan fungsional yakni untuk memenuhi kebutuhan
lahiriah/fisik maupun psikologis. Karya seni rupa terapan ditinjau dari
ukurannya dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu seni rupa terapan dua
dimensi dan seni rupa tiga dimensi. Karya seni rupa terapan dua dimensi adalah
karya seni rupa yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar. Contoh
karya untuk busana, sapu tangan, taplak meja, dan lain-lain.
Sedangkan karya seni rupa terapan tiga dimensi yaitu karya seini rupa yang memiliki ukuran
panjang, lebar dan tinggi ( volume ). Contoh karya seni rupa terapan tiga
dimensi antara lain : kursi, meja, guci, vas bunga dan lain-lain. Dalam proses
penciptaan karya seni rupa terapan dua dan tiga dimensi, seorang kreator dalam
menuangkan ide-idenya dapat melalui beberapa tahapan. Tahap pertama adalah
rancangan atas desain untuk menemukan suatu bentuk optimal. Tahapan yang kedua
adalah penyelesaian dengan media yang disesuaikan. Keberhasilan karya dua dan
tiga dimensi ditentukan oleh pengaturan atau penyusunan unsur seni rupa
dalam sebuah kesatuan.
Seni rupa terapan memiliki fungsi
guna atau pakai. Artinya selain sebagai benda yang bernilai seni (artistik)
juga sebagai benda yang indah (estetis) dan dapat digunakan untuk kepentingan
manusia. Contoh benda seni terapan antara lain benda-benda gerabah dari tanah
liat, benda-benda anyaman, kerajinan keramik, peralatan rumah tangga,
kerajinan furniture.
Karya seni rupa terapan daerah
setempat diciptakan untuk tujuan melestarikan nilai-nilai tradisi dan adat
dalam proses serta teknik berkarya seni rupa daerah setempat. Bentuk, model,
teknik, dan media memiliki keunikan/karakteristik tersendiri, sebagai kekayaan
seni budaya. Karya seni rupa terapan daerah setempat yaitu karya seni rupa yang
memiliki fungsi pakai/guna, dibuat dengan teknik (cara) dan media yang ada di
daerah setempat, sebagai aset atau kekayaan budaya nasional.
a). Karya Seni Rupa Terapan
Daerah
Karya seni rupa terapan daerah
disebut seni terapan tradisional. Karya seni terapan diciptakan bertujuan untuk
melestarikan tradisi seni rupa di suatu daerah. Digarap olah masyarakat
tertentu sebagai ciri khas suatu daerah yang terikat oleh nilai-nilai filosofi
dan nilai-nilai tradisi. Seni terapan daerah dikerjakan secara tradisi, dengan
keterampilan tangan yang sederhana. Bahan atau media yang digunakan umumnya
diambil dari alam yang ada didaerah tersebut. Contoh: bahan kayu, bambu, rumput
–rumputan, tanah liat, batu andesit, akar pohon jati, eceng gondok, dan
sebagainya
b). Pembuatan Karya Seni Terapan
Pembuatan seni terapan atau seni
pakai berupa seni kerajinan (seni kriya) harus memenuhi syarat-syarat, yaitu:
a. Komposisi dan proporsi benda harmonis atau serasi.
b. Memenuhi selera keinginan masyarakat.
c. Berharga murah bila di jual.
d. Bentuknya selaras dengan kegunaannya.
e. Memiliki kegunaan praktis (nilai guna)
f. Bentuknya dibuat indah, bagus, dan menarik.
c). Macam Karya
Seni Rupa Terapan Daerah
Daerah di indonesia banyak menghasilkan
berbagai karya seni yang indah dan menarik, berupa karya seni kriya atau seni
kerajinan. Daerah penghasil seni kerajinan atau kriya yang terkenal, antara
lain:
a. Cendera mata : Bali, Yogyakarta, Suraskarta, dan Bandung.
b. Kerajinan bordir : Tasikmalaya dan Kudus.
c. Kerajinan keramik : Purwakarta, Karawang, dan Yogyakarta.
d. Kerajinan perak : Kota Gede-Yogyakarta
e. Kerajina Kuningan : Juwono-Bali.
f. Wayang : Bandung,Yogyakarta, Surakarta dan Bali.
g. Seni ukir : Jepara, Bali, dan Papua.
h. Seni
batik : Surakarta, yagyakarta, Garut, Pekalongan, Lasem,
Palembang, dan Cirebon.
C.
Jenis – Jenis Seni Kerajinan Tangan (Kriya)
Jenis-jenis seni kriya banyak sekali dan
sangat mudah ditemukan di berbagai daerah. Berdasarkan dimensinya, jenis-jenis
seni kriya dapat dibedakan sebagai berikut.
1. Seni Kriya Dua Dimensi
Karya seni kriya dua dimensi adalah seni kriya yang berbentuk dua dimensi. Karya seninya meliputi sulaman, bordir, mozaik, kolase, batik, tenun, relief, dan
hiasan dinding.
2. Seni Kriya Tiga Dimensi
Karya seni kriya tiga dimensi adalah seni kriya yang berbentuk tiga dimensi. Karya seninya meliputi sebagai berikut
:
a). Kriya
Keramik
Kerajinan keramik menggunakan bahan dasar
tanah liat. Produk yang dihasilkan, misalnya vas bunga, guci, teko, kendi, dan peralatan
rumah tangga. Kriya Keramik
terdapatdi daerah perajin Kasongan, Yogyakarta.
b). Kriya
Logam
Kerajinan logam menggunakan bahan jenis
logam, seperti emas, perak, perunggu, besi, tembaga, aluminium, dan kuningan.
Produk yang dihasilkan, misalnya perhiasan emas dan perak, patung perunggu,
senjata tajam, peralatan rumah tangga, dan alat musik gamelan. Sekarang
kerajinan logam dibuat dengan berbagai variasi bentuk. Kriya logam perak terdapat di daerah perajin Kota
Gede, Yogyakarta, sedangkan kriya logam Kuningan terdapat di daerah perajin
Juwana, Jawa Tengah.
c). Kriya Kulit
Kulit banyak digunakan untuk membuat
berbagai benda kerajinan, seperti wayang kulit, tas, sepatu, jaket, dan alat
musik rebana. Kulit terdapat di
daerah perajin Cibaduyut, Tunggulangin, Surabaya.
d). Kriya Kayu
Kayu banyak menghasilkan berbagai benda
kerajinan, seperti topeng, wayang golek, furnitur, patung, dan hiasan
ukir-ukiran. Kriya Ukir kayu
terdapat di daerah perajin Jepara, Bali, Asmat (Papua)
e). Kriya Anyaman
Kerajinan anyaman biasanya menggunakan bahan
dasar, seperti bambu, daun mendong, dan tali plastik untuk membuat tempayan,
topi, tutup nasi, tikar, dan gantungan pot tanaman. Kriya Anyaman terdapat di daerah perajin
hampir di seluruh Nusantara.
f). Kriya Tekstil
Istilah tekstil dewasa ini sangat luas dan
mencakup berbagai jenis kain yang dibuat dengan cara ditenun, diikat, dipres
dan berbagai cara lain yang dikenal dalam pembuatan kain. Kain umumnya dibuat
dari serat yang dipilin atau dipintal guna menghasilkan benang panjang untuk
ditenun atau dirajut sehingga menghasilkan kain sebagai barang jadi.
Jenis
kriya tekstil di Nusantara bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu karya batik
dan karya tenun. Kriya batik
terdapat di daerah perajin Solo, Yogya, Pekalongan, Madura. Sedangakan kriya
tenun terdapat di daerah perajin Sumba, Sumbawa, Flores, Jepara.
D.
Fungsi Seni Rupa dan Seni Kriya
1. Fungsi
Seni Rupa
a)
Fungsi
Seni Rupa Murni
Seni rupa daerah menurut fungsinya
dapat dibagi menjadi dua yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa
murni atau fine art merupakan karya seni rupa yang berfungsi untuk
memuaskan batin atau di dalam penciptaannya lebih mengutamakan nilai
keindahannya.
Seni rupa murni adalah gagasan
manusia yang berisi nilai-nilai budaya yang diekspresiakan melalui pola
kelakuan tertentu dengan media titik, garis, bidang, bentuk, warna, tekstur,
dan gelap terang yang ditata dengan prinsip tertentu sehingga menghasilkan
karya yang indah dan bermakna. Penciptaan karya seni rupa murni atau fine
art biasanya memiliki keunikan atau ciri khas tersendiri. Ciri khas
ini di dasarkan pada tema, corak atau gaya, teknik serta bahan dan bentuk karya
seni tersebut.
b)
Fungsi Seni Rupa Terapan
Seni rupa terapan atau aplied art
merupakan karya seni rupa yang mempunyai fungsi sebagai benda kebutuhan
sehari-hari. Karya seni rupa terapan selain diciptakan sebagai benda praktis
juga dapat dinikmati keindahannya.
·
Sebagai sarana ritual keagamaan
·
Sebagai sarana pendidikan moral
masyarakat
·
Sebagai sarana pengungkapan ekspresi
pribadi.
·
Sebagai sarana untuk mengenang suatu
peristiwa tertentu
2. Fungsi Seni Kriya
2. Fungsi Seni Kriya
Fungsi pembuatan seni kriya (kerajinan tangan) dapat
dilihat dari tujuan penggunaannya. Keberadaan seni kriya selalu berkaitan
dengan pemanuhan fungsi-fungsi tertentu. Ada tiga kategori fungsi seni, yaitu fungsi
personal, fungsi sosial, dan fungsi fisik Fungsi personal berkaitan dengan
pemenuhan kepuasan jiwa pribadi dan Individu. Fungsi sosial berhubungan dengan tujuan-tujuan
sosial, ekonomi, politik, budaya, dan kepercayaan. Sedangkan fungsi fisiknya
berurusan dengan pemenuhan kehutuhan praktis.
Praktek seni kriya pada awalnya
bertujuan untuk membuat barang-barang fungsional, baik ditujukan untuk
kepentingan keagamaan (religius) atau kebutuhan praktis dalam kehldupan manusla
seperti perkakas rumah tangga. Dalam perkembangannya seni kriya dapat
dikelompokan berdasar tujuan penciptaan atau penggunaannya menjadi kriya yang
mempunyai fungsi: praktis, estetis, dan simbolis (religius).
Seni kriya diminati dengan tujuan
yang berbeda-beda, hal tersebut disebabkan kebutuhan orang berbeda-beda, karena
itu seniman-seniman seni kriya sering membuat bermacam Jenis seni kriya.
Kebutuhan manusia terhadap
seni kriya tidak hanya digunakan untuk sarana kehidupan secara fisis saja
melainkan juga ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan akan keindahan (psikologis).
Secara garis besar, fungsi seni kriya terbagi atas 3
golongan, yaitu sebagai berikut
:
- Sebagai Benda Pakai. Seni kriya sebagai benda pakai diciptakan dengan mengutamakan fungsinya, sedangkan unsur keindahannya hanyalah sebagai pendukung.
- Sebagai Benda Hias. Seni kriya sebagai benda hias yang dibuat sebagai benda pajangan atau hiasan. Jenis ini lebih menonjolkan aspek keindahan dibandingkan dengan aspek kegunaan atau segi fungsinya.
- Sebagai Benda Mainan. Seni kriya sebagai benda mainan dibuat dengan tujuan untuk digunakan sebagai alat pemiainan.
E.
Pembelajaran Seni
Rupa di Sekolah Dasar
Pembelajaran seni rupa di sekolah
mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan
rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami
dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri
maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
Ketika
belajar tentang seni rupa tidak hanya bertujuan untuk berproses berkarya seni
saja, karena selain itu juga diharapkan dapat memberikan fisik motorik,
kognitif, bahasa, sosial, emosional serta kemandirian pada anak. Jadi dengan
bimbingan yang tepat, seorang anak akan dapat melatih potensi-potensi yang
bermanfaat.
Melalui pengalaman berkarya, siswa
sekolah dasar memperoleh pemahaman tentang berbagai penggunaan media, baik
media untuk seni rupa dwimatra maupun seni rupa trimatra. Dalam berkarya seni
rupa, siswa belajar menggunakan berbagai teknik tradisional dan modern untuk
mengeksploitasi sifat-sifat dan potensi estetik media. Melalui seni rupa, siswa
belajar berkomunikasi melalui gambar dan bentuk, serta mengembangkan rasa
kebanggaan dalam menciptakan ungkapan pikiran dan perasaannya.
Materi pokok seni rupa meliputi
aspek apresiasi seni, berkarya seni, kritik seni, dan penyajian seni. Apresiasi
seni rupa berarti mengenal, memahami, dan memberikan penghargaan atau tanggapan
estetis (respons estetis) terhadap karya seni rupa. Materi apresiasi seni pada
dasarnya adalah pengenalan tentang konsep atau makna, bentuk, dan fungsi seni
rupa. Apresiasi seni rupa dapat mencakup materi yang lebih luas, yaitu
pengenalan seni rupa dalam konteks berbagai kebudayaan.
Materi pelajaran apresiasi seni pada
pendidikan Dasar meliputi pengenalan terhadap budaya lokal, budaya daerah lain,
dan budaya mancanegara, baik yang bercorak primitif, tradisional, klasik,
moderen, maupun kontemporer. Selain pengenalan bentuk-bentuk seni rupa, materi
apresiasi juga meliputi pengenalan tentang latar belakang sosial, budaya, dan
sejarah di mana karya seni rupa dihasilkan serta makna-makna dan nilai-nilai
pada seni rupa tersebut.
Pembelajaran seni rupa di Sekolah Dasar memiliki
kompetensi dasar sebagai berikut :
1.
Siswa
mampu menggunakan kepekaan inderawi dan intelektual dalam memahami,
mempresentasikan tentang keragaman gagasan, teknik, materi, dan
keahlian berkarya seni rupa dua dimensi (berukuran bidang) dan tiga dimensi
(berukuran isi) baik karya seni Nusantara maupun Mancanegara.
2.
Siswa
mampu menggunakan kepekaan inderawi dan intelektual dalam memahami,
mempresentasi tentang keragaman gagasan, teknik, materi, dan keahlian berkarya
seni rupa dua dimensi (berukuran bidang) dan tiga dimensi (berukuran isi) baik
karya seni Nusantara maupun Mancanegara.
3.
Siswa
mampu menggunakan rasa estetika dalam mempersepsi, memahami, menanggapi,
merefleksi, menganalisis dan mengevaluasi karya seni rupa Nusantara dan Mancanegara
sesuai dengan konteks sosial dan budaya
4.
Siswa
mampu berekspresi karya seni rupa dengan beragam teknik dan media seni rupa
Nusantara dan Mancanegara
5.
Siswa
mampu mengkomunikasikan gagasan, teknik, materi dan keahlian berkarya seni rupa
Nusantara dan Mancanegara melalui kegiatan pameran dan pagelaran
Pembelajaran seni rupa bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut :
1.
Memahami konsep dan pentingnya seni
budaya dan keterampilan
2.
Menampilkan sikap apresiasi terhadap
seni budaya dan keterampilan
3.
Menampilkan kreativitas melalui seni
budaya dan keterampilan
4.
Menampilkan peran serta dalam seni
budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
BAB
III
PENUTUP
A.
Simpulan
Seni rupa adalah cabang seni
yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
dengan rabaan. Sedangkan Kriya adalah kegiatan seni
yang menitik-beratkan kepada keterampilan tangan
Seni rupa dibedakan ke dalam
dua kategori, yaitu seni murni, dan
seni terapan. Seni rupa murni mengacu
kepada karya-karya yang hanya untuk tujuan pemuasan eksresi pribadi, sementara
kriya dan desain lebih menitikberatkan fungsi dan kemudahan produksi. Berdasarkan
dimensinya, jenis-jenis seni kriya dapat dibedakan sebagai berikut yaitu Seni kriya dua dimensi dan seni kriya tiga
dimensi
Pembelajaran seni rupa di sekolah
mengembangkan kemampuan siswa dalam berkarya seni yang bersifat visual dan
rabaan. Pembelajaran seni rupa memberikan kemampuan bagi siswa untuk memahami
dan memperoleh kepuasan dalam menanggapi karya seni rupa ciptaan siswa sendiri
maupun karya seni rupa ciptaan orang lain.
B.
Saran
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah
ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis juga membuka
kesempatan bagi kritik dan saran yang membangun dan mengembangkan makalah ini.
Karena pada hakikatnya ilmu pengetahuan
akan terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia. 2013. Artikel
Seni Murni. Tersedia dilaman http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_murni.
Di akses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul 09.38
Agus. 2013. Karya
Seni Rupa Terapan. Tersedia dilamanhttp://www.jejaring.web.id/karya-seni-rupa-terapan/.
Di akses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul 09.50
Wikipedia. 2013. Artikel Seni Kriya / Kerajinan Tangan. Tersedia dilaman
http://id.wikipedia.org/wiki/Kriya.
Di akses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul 10.03
Sanggon, Bae. 2015. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Seni Kriya. Tersedia dilaman
http://www.scribd.com/doc/62533192/Fungsi-Dan-Tujuan-Pembuatan-Seni-Kriya#scribd. Di akses pada tanggal 04 Maret 2015 pada pukul
10.23
Arif, Zakir. 2015. Artikel Seni Rupa. Tersedia dilaman
http://www.slideshare.net/niiarcliquersterciptauntukku/seni-rupa-39638298
Di
akses pada tanggal 12 Maret 2015 pada pukul 19.02
Wulan. 2014. Artikel Seni Kerajinan Tangan. Tersedia dilaman http://blog
senirupa.tumblr.com/post/59619586015/seni-kriya.
Di akses pada tanggal 12 Maret 2015 pada pukul 19.21
http://duniabaca.com
http://www.mediapustaka.com
1 comments:
Jendela Kertas Seni rupa murni yang dapat diolah menjadi keperluan pribadi apakah dapat di buat secara terus menerus?
Post a Comment